“Manjapuik Marapulai” merupakan acara adat paling penting dalam seluruh rangkaian acara perkawinan menurut adat Minangkabau. Dalam prosesi ini, calon pengantin pria dijemput dan dibawa ke rumah calon pengantin wanita untuk melangsungkan akad nikah. Prosesi ini juga dibarengi pemberian gelar pusaka kepada calon mempelai pria sebagai tanda sudah dewasa dan akan menjadi pimpinan keluarga. Setelah selesai, pengantin pria beserta rombongan diarak menuju kediaman mempelai wanita untuk bersanding di pelaminan.
Perlengkapan yang Perlu Dibawa
Secara umum menurut ketentuan adat, dalam menjemput calon pengantin pria ini pihak calon pengantin pria harus membawa tiga bawaaan wajib, yaitu;
Pertama : Sirih lengkap dalam carano (kotak tempat sirih) yang menandakan datangnya secara beradat.
Kedua : Pakaian pengantin lengkap dari tutup kepala sampai alas kaki yang akan dipakai calon pengantin pria
Ketiga : Nasi kuning singgang ayam dan lauk-pauk pelengkap, disertai sejumlah kue sebagai buah tangan.
Selain tiga barang bawaan wajib tersebut, di sejumlah daerah lain di Sumatera Barat juga menyertakan barang yang sesuai dengan kesepakatan sebelumnya antara kedua pihak. Di daerah pesisir Sumatera Barat seperti Padang dan Pariaman misalnya, berlaku ketentuan pihak calon pengantin wanita membawa payung kuning, tombak janggo janggi, dan masih ada lagi.
Jika sebelumnya sudah ada pembicaraan atau kesepakatan kedua pihak mempelai seputar barang bawaan tambahan seperti uang jemputan, uang hilang, atau apapun namanya, maka itu pun harus dibawa dalam prosesi ini.
Setelah itu seluruh barang bawaan ditata rapi pada wadah masing-masing, dibawa dalam caranodan ditutup dengan kain-kain beludru bersulam keemasan. Seluruh barang bawaan tersebut akan dibawa oleh iringan rombongan dari pihak calon mempelai wanita. Konon, semakin banyak hantaran dan rombongan yang datang maka menunjukan kelas sosial tingginya.
Di dalam acara menjemput calon mempelai pria, maka secara adat akan dilakukan :
1. Pasambahan, menghormati yang tua-tua dan yang patut-patut yang ada di atas rumah.
2. Pasambahan, menyuguhkan sirih adat dan menyampaikan maksud kedatangan.
3. Memohon semua keluarga tuan rumah ikut mengiringkan,
4. Berterima kasih atas sambutan dan hidangan yang disuguhkan.