|
|
|
|
Tradisi "Guek Lai" Setelah Melahirkan Tanggal 11 Aug 2018 oleh OSKM_16718098_ Ayu Sarica . |
Tradisi chinese mengenai postpatrum confinement atau yang dikenal dengan istilah "Guek Lai" sudah dimulai sejak 2000 tahun yang lalu. Dalam tradisi chinese, ibu yang baru saja melahirkan harus istirahat total atau di"karantina" selama 30-40 hari. Hal ini bertujuan untuk memulihkan kesehatan sang ibu pasca melahirkan. Selama 30-40 hari, sang ibu harus menjalankan serangkaian aturan rumit. Makanan merupakan suatu komponen yang sangat diperhatikan dalam menjalankan "Guek Lai". Biasanya dalam menjalankan "Guek Lai" sang ibu dibantu oleh ibunya maupun mertuanya. Namun, pada era ini, tak jarang orang menggunakan jasa "pengasuh" atau yang dikenal dengan confinement lady. Tugas dari confinement lady adalah menyediakan makanan untuk sang ibu, segala keperluan sang ibu selama menjalankan masa "karantina"nya, serta membantu sang ibu menjaga anaknya. Kebanyakan yang menjadi confinement lady adalah tante-tante setengah baya yang sudah berpengalaman dalam menjaga anak.
Ada aturan-aturan yang perlu dipatuhi oleh sang ibu selama menjalankan "Guek Lai", antara lain :
1. Tidak boleh kontak dengan air
Dalam hal ini, termasuk larangan untuk mandi, cuci rambut. Ini adalah tradisi yang dijalankan pada zaman kuno. Dasar dari larangan ini adalah mencegah sang ibu "masuk angin" yang dapat menyebabkan sakit kepala maupun sakit rematik di saat tua. Namun pada era ini, sangatlah tidak mungkin untuk seseorang tidak mandi selama 30 hari. Oleh karena itu, sang ibu tetap dianjurkan untuk mandi dan cuci rambut, dengan catatan mandi dengan air hangat, serta segera mengeringkan badan dan rambut setelah mandi. Ataupun sang ibu dapat menggunakan dry shampoo sebagai alternatif lain. Kebersihan diri juga merupakan sesuatu yang harus diperhatikan dan dijaga.
2. Makanan untuk ibu
Sang ibu harus memperhatikan asupan makanannya pasca melahirkan. Sang ibu harus menghindari makanan yang tergolong "dingin". Hal ini bertujuan untuk mencegah masuknya "angin" ke dalam tubuh sang ibu. Sang ibu akan sering menemui jahe di hidangan makanannya. Sang ibu juga akan sering meminum obat-obat herbal cina yang rasanya pahit. Asupan makanan ini selain bertujuan untuk menjaga dan memulihkan kesehatan ibu, juga bertujuan untuk membantu produksi ASI.
3. Tidak boleh keluar rumah
Larangan ini berdasar pada menjaga agar sang ibu tidak masuk "angin". Karena pada dasarnya, ibu yang baru melahirkan sangat rentan terhadap patogen angin. Apabila sang ibu harus keluar rumah, ia harus memakai pakaian yang tebal untuk menjaga tubuhnya tetap hangat dan tidak masuk "angin"
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |