Seni Pertunjukan
Seni Pertunjukan
Seni Pertunjukkan Jawa Barat Cirebon
Tradisi Arak-Arakan Masyarakat Cirebon

Cirebon adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Barat. Kota ini berada di pesisir utara Pulau Jawa atau yang dikenal dengan jalur pantura yang menghubungkan Jakarta-Cirebon-Semarang-Surabaya. Namun tradisi arak-arakan masyarakat Cirebon ini berasal dari daerah Trusmi, tepatnya berada di Kabupaten Cirebon. Selain terkenal dengan batik khasnya, Cirebon juga memiliki berbagai seni pertunjukkan seperti tradisi arak-arakan yang diadakan setiap tahun di daerah Trusmi dan sekitarnya. Tradisi arak-arakan atau yang lebih dikenal dengan ider-ideran dalam bahasa jawa ini diadakan setiap tahun. Asal mula tradisi arak-arakan ini dimulai sekitar tahun 1950-an. Tradisi arak-arakan ini merupakan sebuah tradisi sekaligus seni pertunjukkan yang diadakan untuk menyambut musim hujan sehingga bulan diadakannya tradisi ini setiap tahun tidak sama, akan tetapi harinya akan selalu sama setiap tahunnya, yakni hari minggu. Selain dimaksudkan untuk menyambut musim hujan, tradisi ini juga bertujuan untuk memperbaiki atap Masjid Trusmi.

            Tradisi arak-arakan ini akan selalu ramai oleh pengunjung dari semua kalangan. Arak-arakan dimulai pada pagi hari sekitar pukul lima pagi dan akan berakhir pada siang hari tepatnya sebelum waktu sholat dzuhur. Beragam pertunjukkan dipertontonkan pada saat acara ini sudah dimulai. Diawali dengan rombongan pembawa bunga dari kelompok Masjid Trusmi yang menandakan acara ini resmi dimulai. Lalu dilanjutkan dengan adanya kuncen (pengurus masjid) yang membawa barang-barang pusaka milik Masjid Trusmi. Biasanya beberapa pertunjukkan di acara arak-arakan ini dipertunjukkan dengan berjalan kaki, beberapa ada yang menggunakan kendaraan seperti mobil pick up. Setelah itu, giliran pertunjukkan joki yang menunggangi kuda. Ada sekitar lebih dari tiga puluh kuda yang dipertunjukkan di arak-arakan ini. Biasanya para joki menunjukkan keahliannya dalam menunggangi kuda seperti mengadu kecepatan mengendarai kuda dengan joki lainnya sehingga tidak sedikit dari para joki yang terluka karena jatuh dan yang paling membahayakan ketika kuda yang satu bertabrakan dengan kuda yang lain sehingga bisa saja membuat jokinya terjatuh dan meninggal di tempat. Selain itu, ada juga hiburan pertunjukkan lainnya seperti jangkungan (orang yang memakai kayu di alas kakinya dengan cara disambung lalu diikat dengan kain), dayak-dayakan (orang yang seluruh badannya berwarna hitam yang bermaksud untuk menakut-nakuti penonton sekaligus menghibur), badut, hiburan waria, marching band, dan juga batik trusmi yang ditunjukkan kepada semua penonton sekaligus sebagai sarana pengenalan batik dan promosi. Pertunjukkan ini dimulai dari daerah Trusmi (Trusmi wetan dan Trusmi kulon) sampai ke daerah Panembahan.

            Tradisi arak-arakan ini tidak pernah absen setiap tahunnya karena tradisi ini merupakan adat kebiasaan yang sudah dilakukan sejak zaman dahulu. Tidak habis begitu saja dengan seni pertunjukkan yang menghibur rakyat, keesokan harinya tepatnya hari senin, satu hari setelah diadakannya arak-arakan, masyarakat Trusmi dan sekitarnya memberikan ketupat di Masjid Trusmi. Tidak harus ketupat, bahan sembako lainnya juga diperbolehkan seperti minyak goreng dan semacamnya. Selain itu, diadakan juga penyembelihan kerbau yang jumlahnya lebih dari satu. Semua dana yang digunakan untuk acara ini berasal dari dana masyarakat dan hasilnya pun untuk masyarakat pula. Para pembantu yang ditugaskan di Masjid Trusmi untuk memasak (pengobeng) jumlahnya sangat banyak, bisa melebihi seratus orang dan mereka semua bertugas memasak selama kurang lebih tiga hari. Para tamu berdatangan sehingga suasana Masjid Trusmi sangat ramai. Para tamu bukan hanya dari daerah Trusmi dan sekitarnya tetapi juga dari luar daerah Cirebon, seperti Karawang dan Indramayu. Mereka semua menetap untuk beberapa hari di daerah Trusmi untuk menghadiri acara arak-arakan sampai selesai. Biasanya para tamu menginap di paseban (pondok-pondok kecil) di luar kawasan Masjid Trusmi.

            Tidak hanya itu, seminggu setelah arak-arakan dimulai pun masih ada saja jenis pertunjukkan yang lain, yaitu hiburan malam. Hiburan malam ini merupakan budaya yang tidak pernah punah di daerah Trusmi dan sekitarnya. Pertunjukkan ini diadakan setiap malam seminggu setelah acara arak-arakan dan diadakan di dekat Masjid Trusmi tepatnya di balai desa timur. Ada berbagai macam pertunjukkan seperti wayang, tarling (gitar dan suling), organ, dan pertunjukkan lainnya yang menjadi khas Cirebon. Tradisi arak-arakan ini dapat dinikmati oleh semua kalangan usia dan yang lebih menariknya lagi yaitu gratis sehingga banyak masyarakat yang ikut meramaikan acara ini dan dapat menyebabkan sepanjang jalan dekat Masjid Trusmi dipenuhi oleh para pedagang yang membuat jalan begitu macet.

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline