Ritual
Ritual
Tradisi Sulawesi Selatan Gowa
Tradisi Appalili
- 20 Mei 2018

Gowa, Sulsel (ANTARA Sulsel) - Jelang musim tanam padi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan para pemangku kepentingan bersama masyarakat melalukan tradisi "Appalili" yang sudah dilakukan sejak zaman kerajaan dan berkontribusi terhadap surplusnya beras di daerah maupun di provinsi.

"Ini adalah tradisi kita dan sudah dilakukan sejak lama. Tradisi Appalili ini sudah turun temurun ketika musim tanam akan masuk," ujar Bupati Gowa, Sulsel, Adnan Purichta Ichsan YL di Gowa, Kamis.

Tradisi Appalili bagi suku Makassar dan Mappalili bagi suku Bugis adalah tradisi turun temurun dari warga di Sulawesi Selatan di mana acara adat dilakukan di beberapa kecamatan sebagai ritual sebelum para petani turun ke sawah untuk menanam padi.

Adnan Purichta mengatakan, masuknya musim tanam di Kabupaten Gowa ditandai dengan digelarnya musyawarah Appalili. Pelaksanaannya digelar dari tingkat kecamatan hingga kabupaten. Appalilli tingkat Kabupaten Gowa tahun ini juga dipusatkan di Desa Gantungan, Kecamatan Bajeng Barat.

"Kami menargetkan untuk meningkatkan hasil pertanian sebanyak tiga kali lipat tahun ini. Jika sebelumnya dengan lahan 34 ribu hektare, tahun lalu kami bisa mencapai produksi sebesar 64 ribu ton maka tahun ini targetnya dinaikkan lagi," jelasnya.

Menurut mantan Legislator DPRD Sulsel dua periode itu, paradigma pembangunan pertanian di Gowa menerapkan sistem budidaya secara komprehensif berbasis organik.

Ia juga mengaku jika warganya sudah mampu memanfaatkan bahan-bahan alami yang melimpah di sekitar rumah seperti jerami jerami, sampah rumah tangga, kotoran hewan untuk mengembangkan pemanfaatan pupuk organik. 

"Pemanfaatan ini dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan pestisida kimia. Ini dimaksudkan untuk memicu dan memacu peningkatan kualitas dan produktivitas pertanian yang berbasis organik," ungkapnya.

Musyawarah Appalilli sendiri merupakan tradisi yang telah dilakukan secara turun temurun perpaduan kebudayaan dan agama. Kegiatan seperti ini tidak hanya berlangsung di Gowa namun di beberapa daerah dengan nama-nama yang berbeda seperti tudangsipulung.

Jika dulunya petani tidak akan turun ke sawah sebelum dilakukan appalili yang ditandai dengan bunyi-bunyian pagandrang yang diarak dari Balla Lompoa menuju lahan kerajaan (lonjoboko). 

Seiring dengan perkembangan zaman maka Appalili kemudian menjadi ajang musyawarah petani mentukan waktu yang tepat turun ke sawah, metode serta jenis varietas apa yang cocok digunakan. 

Sekaligus kesempatan bagi mereka mengakses informasi teknologi, pasar dan menjalin kemitraan untuk pengembangan usaha.

Sukses dan keberhasilan dari tahun ke tahun hingga saat ini merupakan wujud dari hasil kerja keras yang dilakukan jajaran Dinas Pertanian Gowa dengan dukungan dari jajaran TNI tidak terkecuali petani sebagai pelaku utama penyelenggara pembangunan pertanian. 

 

Referensi:

https://makassar.antaranews.com/berita/78323/tradisi-appalili-di-gowa-berkontribusi-surplus-beras

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline