Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Sumatera Utara Sumatera Utara
Tombak Milik Si Bagas Marhusor
- 17 November 2018

Kisah, “Tombak Milik Si Bagas Marhusor” berasa; dari sebuah naskah Batak yang berjudul (Hujur Ni Si Bagas”. Naskah ini diterjemahkan oleh Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985.

Cerita ini mengisahkan perjalanan hidup Bagas Marhusor yang penuh perjuangan dan tantangan. Dikisahkan bahwa Bagas Marhusor, anak Partiang Narbulus, lahir bersamaan dengan lahirnya Panjahatua Todosdiari, anak Raja Parsahala Sotarihuthon yang berkuasa di Lobu Sotartaban. Semula menurut ramalan Datu Pamurpur Mardupa, anak raja akan menjadi anak ajaib yang luar biasa, tetapi pada perkembangan selanjutnya, teryata justru Bagas Si Marhusor yang berkembang menjadi anak biasa, baik kecerdasan maupun kebaikan hatinya. Dalam setiap perundingan Bagas Marhusor selalu menengahkan Panjahatua Todoshiari.

Dikisahkan ketia sedang berburu babi di hutan, raja diserang oleh seekor babi hutan. Partiang Narbulus, ayah Bagas Marhusor, dapat menyelamatkan nyawa raja. Ia membunuh babi itu dengan tombak saktinya. Untuk membalas budi, raja memperbolehkan ayah Bagas Marhusor mengajukan suatu permintaan. Ayah Bagas Marhusor mengajukan permintaan untuk berbesan dengan raja, yaitu menjodohkan Bagas Marhusor dengan anak perempuan raja yang bernama Lantio Bulani. Sebenarnya Lantio Bulani tidak keberatan atas lamaran itu, tetapi raja tidak menginginkan 4 anak gadisnya mendapat suami yang berasal dari orang kebanyakan. Ia menolak lamaran itu karena malu, Bagas Marhusor meninggalkan rumahnya dengan membawa tombak sakti.

Dalam perjalannya Bagas Marhusor sampai di sebuah perkampungan yang tandus, lumban Sipogos-pogos. Ditempat itu menjadi subur. Untuk sementara ia tinggal kampung itu. Kemudian Bagas Marhusor meninggalkan kampung itu dan mengganti namanya menjadi Lumban Parhehean.

Selanjutnya Bagas Marhusor sampai di sebuah desa yang rajanya terkenal kejam, yaitu Raja Panonggak Jingar. Raja yang kejam itu berniat untuk mempersembahkan dan mengorbankan Bagas Margusor kepada Sombaon Ompu Raja Borotan. Akan tetapi Bagas Marhusor berhasil menyelamatkan diri dari niat kejam raja. Bahkan raja kejam bersama adiknya tewas ketika mengejar Bagas Marhusor. Setewasnya raja itu untuk sementara Bagas Marhusor tinggal di Desa Lumban Sipogos-pogos.. melalui berita yang disampaikan oleh burung enggang. Bagas Marhusor mengetahui bahwa desanya akan diserang oleh kawanan perampok. Ia pulang ke Desa Lobu Sotartaban bersama gurunya. Datu Panampargara dan beberapa temannya. Berkat kesaktian Bagas Marhusor, kepala perampok di Paralemu Dilaut, berhasil ditewaskan. Akhirnya raja Parsahala Sotarihuthon menyadari kekeliruannya selama ini dan ia mengizinkan Bagas Marhusor mengawini Lantion Bulani.

Jika disimak dengan seksama, ada hal yang patut diangkat dan diungkapkan dari cerita “si Bagas Tomba Milik si Bagas Marhusor”. Berkat ketabahan, keuletan, dan kebaikan hatinya, Bagas Marhusor berhasil mencapai cita-citanya, yaitu mengawini anak raja.

Perjuangan hidup yang telah ia lalui tidaklah ringan. Bahkan Bagas Marhusor hampir saja menjadi korban kekejaman Raja Panongak Jingar dan akan dipersembagkan kepada Sombaon Umpu Raja Borotan, yang dikeramatkan menjaga kolam air panas.

O, Ompu Raja Borotan, terimalah persembahan, dari desa kami ini. Kembangbiakkan ternak kami dan juga tanaman kami. Jadikanlah kami kaya, buatlah kedudukan kami yang tertinggi, dari semua desa yang ada. Kurban yang paling berharga, itulah yang kami persembahkan (1985:98)

Melalui petunjuk dalam mimpinya, ia ditemui oleh seorang laki-laki tua yang mirip ayahnya. Bagas Marhusor berhasil menyelematkan diri dari malapetaka itu. Cobaan yang dihadapi oleh Bagas Marhusor tampaknya belum selesai, terbukti karena merasa ikut memiliki dan bertanggung jawab terhadap tanah kelahirannya. Bagas Marhusor segera pulang ke desanya ketika mengetahui dari burung enggang bahwa desanya akan diserang oleh segerombolan perampok yang dipimpin oleh Si Paralemu Dilaut. Dengan tombak saktinya Bagas Marhusor membinasakan Si Paralemu Dilaut. Dengan keberhasilannya menyelematkan kerajaan ini Bagas Marhusor dinikahkan dengan Lantion Bulani oleh Raja Parsahala Sotarihuthon.

Tampak dalam cerita ini bahwa unsur kesaktian sangat menentukan bagi Bagas Marhusor untuk diakui derajatnya dan kemuliaannya oleh rajanya. Unsur kesaktian dan keberuntungan itu tidak datang begitu saja karena merupakan imbalan bagi Bagas Marhusor yang telah banyak berbuat baik terhadap sesama, ia telah menolong penduduk Desa Lumban Sipongos-pongos dari kekeringan. Ia pun telah menolong rakyat yang berada di bawah pemerintahan raja Panongak Jingar yang sangat kejam. Bahkan ia telah menolong anak burung enggang yang hendak dimangsa oleh musang.

Selain unsur kesaktian, unsur-unsur pematangan kepribaian Raja Parsahala Sotarihuthong patut dikemukakan. Sebenarnya berdasarkan ramal Datu Pamurpur Mardupa berikutnya, raja mengetahui bahwa Bagas Marhuosr kelak menjadi orang yang terkenal. Akan tetapi sebagai seorang ayah, raja secara implisit menginginkan putranya kelak menjadi terkenal. Apalagi dimata raja, Bagas Marhusor berasal dari kalangan bawah. Dengan demikian penolakan raja atas lamaran ayah Bagas Marhusor untuk menikahkan Bagas Marhusor dengan Lantion Bulani dapat dikatakan lebih didasarkan pada alasan ini. Raja tidak ingin anaknya disaingi oleh pemuda lain. Pertolongan yang diberikan oleh keluarga Bagas Marhusor, baik pertolongan Partiang Narbulus terhadap raja ketika diserang babi hutan, pertolongan Bagas Marhusor terhadap Panjaha Tua Todas Diari ketika diserang oleh babi hutan maupun pertolongan Bagas Marhusor terhadap Raja, rakyat dan desanya ketika Bagas Marhusor berhasil membunuh perampik Si Paralemu Dilaut, menyadarkan raja bahwa Bagas Marhusor memiliki kepribadian bangsanya walaupun ia berasal dari kalangan rakyat jelata. Dari beberapa kejadian ini dapat disimpulkan bahwa budi baik dan perjuangan yang tanpa pamrih akan membuatkan kemuliaan.

 

 

Sumber:

  1. Tim Koordinasi Siaran Direktorat Jenderal Kebudayaan. 1995. Aneka Ragam Khasanah Budaya Nusantara. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sumatera Utara.
  2. Indotim (https://indotim.wordpress.com/cerita-rakyat-nusantara-2/cerita-rakyat-nusantara-vi/2/)

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
sate ayam madura
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

soto ayam adalah makanan dari lamongan

avatar
Sadaaaa
Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana