Ornamen
Ornamen
Ornamen Nusa Tenggara Barat Lombok
Tok Tok Tok, Ada Kerotok!
- 12 Agustus 2018

Kerotok adalah benda berbentuk lonceng yang dikalungkan pada leher sapi dalam permainan maleang. Permainan maleang adalah permainan rakyat daerah Lombok. Kalian tahu karapan sapi? Nah, maleang ini cukup mirip. Namun, berbeda dengan karapan sapi yang bertempat di tanah lapang, maleang diadakan di sawah yang berlumpur, yaitu pada saat sawah sedang begau (digaru). 

Benda ini disebut kerotok karena bunyinya 'tok tok tok.' Sebenarnya, kerotok berfungsi sebagai hiasan leher sapi atau kambing sekaligus sebagai tanda bagi pemilik untuk mengetahui ke mana ternaknya berjalan, terutama pada malam hari. 

Kerotok pada permainan maleang mempunyai keunikan karena ukurannya yang bisa dibilang raksasa. Kerotok raksasa ini terbuat dari kayu terep. Kayu terep adalah sejenis kayu yang tumbuh di Hutan Sesaot, Lombok Barat. Kayu jenis lain bisa juga dipakai misalnya kayu bal, namun tidak bisa bekelas (bersuara bagus). Dalam pembuatan kerotok, pohon yang akan ditebang harus tebangar yaitu tersedi epena (disingkirkan dari makhluk halus penunggunya). Selain itu, menebang kayu untuk kerotok tidak boleh pada hari Jumat karena hari Jumat menurut pandangan masyarakat setempat adalah hari suci. 

Tidak ada ukuran tertentu untuk kerotok yang dipakai dalam permainan maleang. Sebagai perbandingan, ukuran kerotok hiasan tingginya 6 cm, lebar 15 cm, dan beratnya kurang lebih 1 ons. Sementara itu, kerotok untuk maleang beratnya dapat mencapai 12-15 kg. Pada bagian atas dibuatkan tali gantungan berukuran besar. Agar tidak melukai leher sapi, tali tersebut dibungkus dengan kain atau karung. Kerotok ini ada yang diberi gambar seperti gambar binatang, padi, kapas, dan lain-lain.

Dalam pemakaiannya, sapi atau kerbau memakai kerotok sepasang-sepasang. Karena ada dua sapi yang menarik gau (garu), bunyi yang dihasilkan kerotok harus harmoni antara yang satu dengan yang lainnya. Bunyi yang harmoni diperoleh dari suara kerotok yang nyerengan (lebih nyaring) dan berengan (lebih rendah). Jadi, suaranya tidak beseliwehan (tidak harmonis).

Suara kerotok diperoleh dari pukulan buak kerotok dengan bibir kerotok, dengan resonator rongga kerotokKerotok juga dapat disetem dengan memasukkan tangan kiri ke dalam mulut kerotok sedangkan tangan kanan memukul-mukul dari luar. Tangan kiri meraba bagian dalam rongga kerotok sementara tangan kanan memukul sesuai dengan arah gerak tangan kiri.

#OSKMITB2018

 

sumber : Yaningsih, Sri. 1988. Peralatan Hiburan dan Kesenian Tradisional Daerah Nusa Tenggara Barat. Jakarta: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah.

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Sambal Matah
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati

avatar
Reog Dev
Gambar Entri
Gereja Kristen Jawa Pakem Taman Lansia Ceria
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan GKJ Pakem merupakan bagian dari kompleks sanatorium Pakem, yang didirikan sebagai respon terhadap lonjakan kasus tuberculosis di Hindia-Belanda pada awal abad ke-20, saat obat dan vaksin untuk penyakit ini belum ditemukan. Sanatorium dibangun untuk mengkarantina penderita tuberculosis guna mencegah penularan. Keberadaan sanatorium di Indonesia dimulai pada tahun 1900-an, dengan pandangan bahwa tuberculosis adalah penyakit yang jarang terjadi di negara tropis. Kompleks Sanatorium Pakem dibangun sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan kapasitas di rumah sakit zending di berbagai kota seperti Solo, Klaten, Yogyakarta, dan sekitarnya. Lokasi di Pakem, 19 kilometer ke utara Yogyakarta, dipilih karena jauh dari keramaian dan memiliki udara yang dianggap mendukung pemulihan pasien. Pembangunan sanatorium dimulai pada Oktober 1935 dan dirancang oleh kantor arsitektur Sindoetomo, termasuk pemasangan listrik dan pipa air. Sanatorium diresmikan oleh Sultan Hamengkubuwono VIII pada 23...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Pecel Mie
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

Bahan-bahan 4 orang 2 bungkus mie telur 4 butir telur kocok 1 buah wortel potong korek api 5 helai kol 1 daun bawang 4 seledri gula, garam, totole dan merica 1 sdm bumbu dasar putih Bumbu Dasar Putih Praktis 1 sdm bumbu dasar merah Meal Prep Frozen ll Stok Bumbu Dasar Praktis Merah Putih Kuning + Bumbu Nasi/ Mie Goreng merica (saya pake merica bubuk) kaldu jamur (totole) secukupnya kecap manis secukupnya saus tiram Bumbu Pecel 1 bumbu pecel instant Pelengkap Bakwan Bakwan Kriuk bawang goreng telur ceplok kerupuk Cara Membuat 30 menit 1 Rebus mie, tiriskan 2 Buat telur orak arik 3 Masukkan duo bumbu dasar, sayuran, tumis hingga layu, masukkan kecap, saus tiram, gula, garam, lada bubuk, penyedap, aduk hingga kecap mulai berkaramel 4 Masukkan mie telur, kecilkan / matikan api, aduk hingga merata 5 Goreng bakwan, seduh bumbu pecel 6 Siram diatas mie, sajikan dengan pelengkap

avatar
Netizen
Gambar Entri
Wisma Gadjah Mada
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Gadjah Mada terletak di Jalan Wrekso no. 447, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma Gadjah Mada dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada yang dikelola oleh PT GAMA MULTI USAHA MANDIRI. Bangunan ini didirikan pada tahun 1919 oleh pemiliknya orang Belanda yaitu Tuan Dezentje. Salah satu nilai historis wisma Gadjah Mada yaitu pada tahun 1948 pernah digunakan sebagai tempat perundingan khusus antara pemerintahan RI dengan Belanda yang diwakili oleh Komisi Tiga Negara yang menghasilkan Notulen Kaliurang. Wisma Gadjah Mada diresmikan oleh rektor UGM, Prof. Dr. T. Jacob setelah di pugar sekitar tahun 1958. Bangunan ini dikenal oleh masyarakat sekitar dengan Loji Cengger, penamaan tersebut dikarenakan salah satu komponen bangunan menyerupai cengger ayam. Wisma Gadjah Mada awalnya digunakan sebagai tempat tinggal Tuan Dezentje, saat ini bangunan tersebut difungsikan sebagai penginapan dan tempat rapat. Wisma Gadjah Mada memiliki arsitektur ind...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Rumah Indis Wisma RRI
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan ini dibangun tahun 1930-an. Pada tahun 1945 bangunan ini dibeli oleh RRI Yogyakarta, kemudian dilakukan renovasi dan selesai tanggal 7 Mei 1948 sesuai dengan tulisan di prasasti yang terdapat di halaman. Bangunan bergaya indis. Bangunan dilengkapi cerobong asap.

avatar
Seraphimuriel