Kerotok adalah benda berbentuk lonceng yang dikalungkan pada leher sapi dalam permainan maleang. Permainan maleang adalah permainan rakyat daerah Lombok. Kalian tahu karapan sapi? Nah, maleang ini cukup mirip. Namun, berbeda dengan karapan sapi yang bertempat di tanah lapang, maleang diadakan di sawah yang berlumpur, yaitu pada saat sawah sedang begau (digaru).
Benda ini disebut kerotok karena bunyinya 'tok tok tok.' Sebenarnya, kerotok berfungsi sebagai hiasan leher sapi atau kambing sekaligus sebagai tanda bagi pemilik untuk mengetahui ke mana ternaknya berjalan, terutama pada malam hari.
Kerotok pada permainan maleang mempunyai keunikan karena ukurannya yang bisa dibilang raksasa. Kerotok raksasa ini terbuat dari kayu terep. Kayu terep adalah sejenis kayu yang tumbuh di Hutan Sesaot, Lombok Barat. Kayu jenis lain bisa juga dipakai misalnya kayu bal, namun tidak bisa bekelas (bersuara bagus). Dalam pembuatan kerotok, pohon yang akan ditebang harus tebangar yaitu tersedi epena (disingkirkan dari makhluk halus penunggunya). Selain itu, menebang kayu untuk kerotok tidak boleh pada hari Jumat karena hari Jumat menurut pandangan masyarakat setempat adalah hari suci.
Tidak ada ukuran tertentu untuk kerotok yang dipakai dalam permainan maleang. Sebagai perbandingan, ukuran kerotok hiasan tingginya 6 cm, lebar 15 cm, dan beratnya kurang lebih 1 ons. Sementara itu, kerotok untuk maleang beratnya dapat mencapai 12-15 kg. Pada bagian atas dibuatkan tali gantungan berukuran besar. Agar tidak melukai leher sapi, tali tersebut dibungkus dengan kain atau karung. Kerotok ini ada yang diberi gambar seperti gambar binatang, padi, kapas, dan lain-lain.
Dalam pemakaiannya, sapi atau kerbau memakai kerotok sepasang-sepasang. Karena ada dua sapi yang menarik gau (garu), bunyi yang dihasilkan kerotok harus harmoni antara yang satu dengan yang lainnya. Bunyi yang harmoni diperoleh dari suara kerotok yang nyerengan (lebih nyaring) dan berengan (lebih rendah). Jadi, suaranya tidak beseliwehan (tidak harmonis).
Suara kerotok diperoleh dari pukulan buak kerotok dengan bibir kerotok, dengan resonator rongga kerotok. Kerotok juga dapat disetem dengan memasukkan tangan kiri ke dalam mulut kerotok sedangkan tangan kanan memukul-mukul dari luar. Tangan kiri meraba bagian dalam rongga kerotok sementara tangan kanan memukul sesuai dengan arah gerak tangan kiri.
#OSKMITB2018
sumber : Yaningsih, Sri. 1988. Peralatan Hiburan dan Kesenian Tradisional Daerah Nusa Tenggara Barat. Jakarta: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah.
 
            Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...
 
                     
            Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
 
                     
            Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
 
                     
            aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
 
                     
            Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang
