Sumber : (https://cdn.rentalmobilbali.net/wp-content)
Tirta Gangga, dulunya sebuah taman air kerajaan Karangasem yang berada di Bali timur. Saat ini taman Tirta Gangga Karangasem berfungsi sebagai tempat wisata di Bali timur. Apabila anda memiliki pertanyaan, apakah ada tempat wisata yang jarang dikunjungi di Bali oleh wisatawan Indonesia, taman air di Bali ini jawabannya. Mayoritas wisatawan yang berlibur ke taman Tirta Gangga Karangasem adalah wisatawan asing. Namun saat ini, objek wisata taman air Tirta Gangga sudah mulai diminati wisatawan Indonesia walaupun tidak banyakTirta Gangga Bali berada di kabupaten Karangasem, kabupaten yang berada di Bali timur. Jika anda menginap di tempat wisata Kuta, anda akan menempuh 2 jam waktu perjalanan dengan menggunakan mobil. Jika anda memerlukan peta petunjuk arah untuk mencari lokasi dari Taman Tirtagangga Karangasem Bali, silakan gunakan link ini, Lokasi Taman Tirtagangga Karangasem.
Selain objek wisata Tirtagangga, kabupaten karangasem juga memiliki tempat wisata yang menarik untuk anda kunjungi, seperti Candidasa, Taman Ujung Sukasada, pantai Amed dan Tulamben (pantai yang pasir hitam favorit wisatawan untuk melakukan aktivitas menyelam).
Informasi Umum Kawasan Wisata Tirtagangga
Ada tiga hal utama yang ada di taman Tirta Gangga Karangasem, kebun, kolam air dan patung. Lokasi dari taman Tirta Gangga Karangasem, berada di tengah areal persawahan dan air yang ada di taman ini berasal dari mata air Rejasa. Taman ini masih milik kerajaan Karangasem.
Luas area dari taman Tirtagangga 1,2 hektar, yang memanjang dan membentang dari arah timur ke barat. Terdapat tiga tingkatan bangunan di taman Tirtagangga Bali. Di bangunan tertinggi terdapat mata air yang berada di bawah pohon beringin. Bangunan level kedua, terdapat kolam renang dan bangunan yang paling bawah terdapat kolam hias dengan air mancur.
Pada saat wisatawan memasuki taman Tirtagangga, hal pertama yang wisatawan lihat adalah hamparan kolam air dan terdapat satu buah candi yang menjulang tinggi di bagian kanan. Didalam kolam air tersebut, wisatawan dapat melihat ikan hias dan dasar dari kolam. Air di taman ini sangat jernih dan sejuk, karena air kolam berasal dari mata air bukan dari air olahan. Mata air di taman Tirtagangga oleh masyarakat lokal dianggap sebagai air suci. Digunakan dalam upacara keagamaaan di daerah sekitar taman Tirtagangga.
Mata Air Rejasa memiliki jumlah air yang sangat besar, jernih dan menyejukkan. Sepertiga dari pasokan mata air Rejasa di kirim ke rumah penduduk di Kota Amlapura (ibu kota Karangasem) dan dua pertiganya digunakan untuk mengisi kolam dan keluaran dari air kolam langsung di pergunakan untuk pertanian.
Lihat disini, Sawah Terasering Di Tegalalang Ubud.
Penulis pernah mencoba berenang di kolam air Tirta Gangga, airnya sangat sejuk dan bening. Rasanya benar-benar berbeda dengan berenang dikolam renang modern. Saya sarankan jika anda berlibur ke objek wisata Tirta Gangga, untuk menyempatkan diri berenang di kolam pemandian ini. Anda harus membawa pakaian ganti dan handuk, jika berencana untuk mencoba kolam pemandian dari mata air Rejasa.
Sejarah Tirta Gangga Karangasem
Nama dari objek wisata Tirta Gangga, berasal dari kata Tirta yang berarti air suci dan Gangga yang artinya nama sungai di India. Taman air Tirtagangga Karangasem, dibangun pada tahun 1946 oleh raja Karangasem, Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem Agung.
Komplek taman Tirta Gangga Karangasem sebelumnya pernah hancur oleh letusan gunung Agung pada tahun 1963. Pemerintah kabupaten Karangasem membangun kembali taman ini dan diperuntukan untuk kawasan wisata.
Taman Tirta Gangga Karangasem
Cara Terbaik Wisata Ke Taman Tirta Gangga Karangasem
Jika anda belum pernah mengunjungi kawasan wisata Bali timur, kami sarankan anda menggunakan jasa sewa mobil murah di Bali dengan supir. Ada alasan kenapa kami menyarankan anda menggunakan jasa sewa mobil murah di Bali dengan supir.
Dengan adanya supir yang mengantar, anda tidak akan tersesat dan tidak membuang waktu di jalan.
Karena jarak tempuh yang jauh dari tempat wisata Bali selatan, maka anda dapat beristirahat di dalam mobil.
Biaya transfortasi menjadi lebih murah, karena biaya sewa mobil dengan supir di Bali dihitung per 12 Jam dalam 1 hari.
Untuk dapat memasuki objek wisata Tirtagangga, anda akan dikenakan tiket masuk sebesar Rp 5.000 / orang. Jika anda ingin berenang, akan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 6.000 per orang. Selain informasi akan biaya tiket masuk ke tempat wisata Tirtaganga, kami juga menyediakan informasi daftar biaya tiket masuk objek wisata di Bali yang lain. Silakan dilihat disini, daftar biaya tiket masuk objek wisata di Bali.
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja