Tarian
Tarian
Seni Tari Gorontalo Gorontalo
saronde
- 2 Januari 2016
Tari Saronde adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Gorontalo. Tarian ini diangkat dari tradisi masyarakat Gorontalo saat malam pertunangan dalam rangkaian upacara perkawinan adat mereka. Tarian ini biasanya ditampilkan oleh para penari pria dan penari wanita yang menari dengan gerakan yang khas dan menggunakan seledang sebagai atribut menarinya. Tari Saronde merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di masyarakat Gorontalo. Selain menjadi bagian dari acara pernikahan adat, Tari Saronde juga sering ditampilkan dalam acara seperti penyambutan, pertunjukan seni, dan festival budaya.
 
Sejarah Tari Saronde
 
Menurut sejarahnya, Tari Saronde merupakan tarian yang diangkat dari tradisi pernikahan adat masyarakat Gorontalo. Dalam tradisi adat masyarakat Gorontalo pada zaman dahulu, tarian ini dijadikan sebagai sarana Molihe Huali yaitu menengok atau mengintip calon istri. Karena masyarakat Gorontalo pada zaman dahulu masih belum mengenal yang namanya pacaran seperti sekarang, sehingga hubungan mereka masih dipegang penuh oleh kedua orang tua atau keluarga.
 
Tarian ini biasanya dilakukan oleh mempelai pria bersama orang tua atau wali di hadapan mempelai wanita. Sambil menari, mempelai pria bisa melirik ke arah mempelai wanita untuk mengetahui seperti apa calon pendamping hidupnya. Sementara mempelai wanita yang berada di dalam ruangan akan memperlihatkan sedikit dirinya agar mempelai pria tahu bawa dia diperhatikan. Di masa sekarang ini, prosesi Tari Saronde juga masih tetap dipertahankan dalam rangkaian pernikahan adat mereka. Karena merupakan bagian tradisi sehingga meninggalkan makna sendiri di dalamnya dan tidak bisa ditinggalkan begitu saja.
 
Fungsi Dan Makna Tari Saronde
 
Seperti yang dikatakan sebelumnya, Tari Saronde merupakan tarian yang ditampilkan dalam prosesi pernikahan adat masyarakat Gorontalo. Selain dijadikan sebagai bagian dari prosesi adat, tarian saronde kini juga sering dijadikan sebagai tari pertunjukan. Bagi masyarakat disana tentu tarian ini makna khusus, salah satunya adalah sebagai sarana Molihe Huali atau menengok calon istri. Namun apabila dilihat dari gerakan dan penyajian tari dalam pertunjukan, Tari Saronde ini termasuk tarian yang bersifat pergaulan atau hiburan yang menggambarkan ungkapan kebahagiaan dan keceriaan.
 
Pertunjukan Tari Saronde
 
Tari Saronde ini biasanya ditampilkan oleh para penari pria dan penari wanita secara berpasangan. Untuk jumlah penari biasanya terdiri dari 3-6 pasang penari pria dan wanita. Dalam pertunjukannya penari menari dengan gerakannya yang lincah dan khas serta memainkan kain selendang yang digunakan sebagai atribut menarinya.
 
Untuk gerakan dalam Tari Saronde biasanya lebih didominasi oleh gerakan mengayunkan kaki dan tangan ke depan secara bergantian. Penari juga sering memainkan selendangnya dengan berputar-putar. Selain dilakukan secara berpasangan, formasi penari pun sering berubah-ubah sehingga menggambarkan keceriaan dan kebahagian dari para penari.
 
Pengiring Tari Saronde
 
Dalam pertunjukan Tari Saronde biasanya diiringi oleh iringan musik rebana dan nyanyian vokal. Lagu yang dinyanyikan untuk mengiringi tarian ini biasanya merupakan lagu khusus Tari Saronde. sedangkan tempo yang dimainkan dalam mengiringi tarian ini biasanya disesuaikan dengan lagu dan gerakan para penari.
 
Perkembangan Tari Saronde
 
Dalam perkembangannya, Tari Saronde masih terus dilestarikan dan dikembangkan di Gorontalo. Tarian ini masih sering ditampilkan sebagai bagian dari prosesi pernikahan adat masayarakat di sana. Selain itu tarian ini juga sering ditampilkan di berbagai acara seperti penyambutan, pertunjukan seni dan festival budaya. Berbagai kreasi dan variasi dalam segi gerak atau busana juga sering dilakukan agar terlihat lebih menarik namun tidak meninggalkan keasliannya.
 
Sumber: http://www.negerikuindonesia.com/2015/10/tari-saronde-tarian-tradisional-dari.html
 
 
 

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline