Musik tennong merupakan jenis musik yang dianggap khas Kabupaten Pangkep dan musik ini bersifat tradisional yang dimainkan oleh generasi dahulu hingga generasi sekarang. Tennong-tennong ini adalah alat musik yang terbuat sederhana dari bilahan kayu atau bambu, agar dapat menghasilkan bunyi yang melodis, maka tiap bilahan kayu tersebut dibuat dengan ukuran yang berbeda pula dan pada umumnya tennong tennong ini terdiri dari 12 atau 13 bilahan bahkan lebih, dengan masing masing memiliki nada yang berbeda. Jumlah personil dari pertunjukan musik tennong ini tidak tentu, namun tergantung dari banyaknya instrumen musik yang akan dimainkan.
Tennong-tennong ini sebagai alat musik pendukung utama, umumnya dimainkan oleh satu dua orang di samping pendukung lainnya. Alat musik ini terbilang unik dikarenakan si penabuh duduk sambil merapatkan kedua kaki lurus kedepan dengan menjejerkan bilahan bilahan di atas kakinya dengan posisi melintang diatas pangkuan. Adapun cara untuk memainkan musik tennong dengan cara menabuh dengan kedua tangan menggunakan stik dari kayu sehingga menghasilkan nada-nada yang unik dan melodis. Bukan hanya sanggar Baruga Seni Guliga Pangkep yang melestarikan musik ini adapun sanggar seni dan komunitas yang membina dan melestarikan kesenian ini antarlain; yayasan tomanurung borong untie, komunitas tennong bunnea dan beberapa komunitas lainnya di wilayah Kabupaten Pangkep.
Surya pun menceritakan tentang musik tennong ini di tengah-tengah pertujukan musik tennong tersebut. Awal mulanya alat musik ini dimainkan oleh pengembala dan para petani dengan maksud untuk mengusir hewan pengganggu tanaman seperti monyet, burung, ayam, kambing, sapi, babi hutan dan binatang lainnya. Hewan gembalaan tersebut sedang membajak sawah dan merumput saat demikian itu pulalah Petanipengembala asyik memainkan alunan melodi tennong sambil mendendangkan berbagai lagu rakyat yang sarat dengan petuah serta nasihat ataupun kecintaan akan alam di desanya.
Tennong tennong juga sebagai alat musik pukul bernada dengan sumber bunyi berasal dari alat musik itu sendiri dan alat alat tersebut seperti, tennong tennong sebanyak satu unit, parappasa/Lea Lea satu pasang, katlo katlo kentongan satu buah, gendang satu unit, gong satu unit. Busana yang digunakan antaralain; pakaian adat Bugis Makassar, passapu (destar), baju bellada (adat), sarung sabbe, dan celana baroci. Pakaian biasa yang menyesuaikan kondisi lingkungan masyarakat setempat.
Musik ini biasanya diperdengarkan hanya untuk hiburan pribadi pada saat menggembala, namun sejalan dengan waktu, musik tennong ini juga biasanya tampil untuk mengisi acara di berbagai kegiatan seperti acara pengantin, sunatan ataupun mengisi acara panggung hiburan dirakyat pedesaan. Kami keasyikan mendengarkan musik ini dan saya melihat ada beberapa gerakan yang dilakukan dalam pertunjukan itu dengan berjalan pincang, berputar putar lalu berteriak. Disetiap gerakannya mempunyai makna yang berbeda tergantung dari gerak pelaku saja agar tercipta harmonisasi antara ritme dari syair lagu yang dimainkan. Sebagai bentuk kreatifitas penata musik agar penyajian ini bisa tampil menarik dan dinamis untuk ditonton.
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.