|
|
|
|
Tembang Dolanan Jawa Cublak-Cublak Suweng Tanggal 15 Aug 2018 oleh OSKM_19818045_SITH-R ITB_2018. |
Tanggal 15 Agustus 2018
Kategori: Alat Musik dan lagu
Elemen Budaya: Lagu Daerah
Provinsi: Jawa Tengah
Asal Daerah: Sragen
Cublek-Cublek Suweng merupakan tembang dolanan Jawa atau dalam bahasa Indonesia merupakan lagu permainan yang brasal dari Provinsi Jawa Tengah. jawa.Tembang dolanan ini sangat sederhana namunmemiliki makna yang baik.Lagu ini biasanya dinyanyikan oleh anak-anakterutama anak-anak yang berada di daerah pedesaan,yang dipermainkan bersama-sama dengan teman-teman mereka.Dengan lagu ini,anak-anak menjadi lebih tahu tentang Binatang,tumbuhan,lingkungan alam,dan sebagainya.Terkadang Tembang dolanan ini juga dinyanyikan saat acara-acara terntentu seperti pagelaran wayang kulit.Tembang ini memiliki not angka sebagai berikut :
song sir sir pong de le go song
Sejarah
Permainan Cublak-cublak suweng, salah satu karya Sunan Giri (1442 M), seorang ulama sekaligus budayawan yang sangat hebat. Dakwahnya tidak memaksa namun justru menjadikan rasa untuk hanyut didalamnya. Metode ini ternyata sangat ampuh untuk menjadikan daya tarik orang-orang jawa awam terhadap Islam. Melalui seni budaya yang berupa gamelan, tembang, ataupun karya sastra lainnya menjadikan Sunan Giri sebagai sosok yang dikagumi hingga kini.
Lagu Cublak-cublak suweng ini akan dinyanyikan beriringan dengan permainanya.Permainan ini disebut cublak-cublak suweng dikarenakan saat dimulainya permainan yang diulek-ulek yaitu suweng (dalam bahasa sunda= giwang).Permainan ini biasanya dilakukan saat sore hari atau ketika terang bulan di teras yang luas.
Cublak-cublak suweng merupakan permainan yang dimainkan minimal 3 orang, dan akan semakin menarik jika dimainkan oleh 7 hingga 8 orang. Permainan ini dimulai dengan menentukan salah satu dari peserta permainan untuk menjadi Pak Empo, tokoh utama dalam permainan ini. Pak Empo bertugas mencari sebuah kerikil, atau batu kecil (diibaratkan suweng) yang akan disembunyikan peserta lain. Sebelumnya Pak Empo berbaring telungkup di tengah-tengah peserta, kemudian peserta lain menaruh telapak tangannya menghadap ke atas di punggung Pak Empo.
Cara bermain
Pertama kali dimulai dengan hom pim pa,gambaran dari bagaimana cara hom pim pa dapat dilihat di link è https://www.youtube.com/watch?v=MhOJl8xolnY . Dan nanti yang kalah menjadi Pak Empo. Dia berbaring telungkup di tengah, anak-anak lain duduk melingkar. Buka telapak tangan menghadap ke atas dan letakkan di punggung Pak Empo. Salah satu anak memegang biji kerikil dan dipindah dari telapak tangan satu ke telapak tangan lainnya diiringi lagu Cublak-Cublak Suweng.
“Cublak cublak suweng. Suwenge ting gelenter. Mambu ketundung gudel. Pak empo lirak-lirik. Sapa ngguyu ndhelikake. Sir-sir pong dele gosong. Sir-sir pong dele gosong.”, dinyanyikan bersama, biasanya dilakukan 2 atau 3 kali.
Sambil bernyanyi, kerikil atau biji dipindahkan dari tangan satu pemain ke tangan pemain berikutmya, setelah kalimat (bait terakhir) “Sir-sir pong dele gosong” serahkan biji atau kerikil ke tangan seorang anak untuk disembunyikan dalam genggaman. Di akhir lagu, semua anak menggenggam kedua tangan masing-masing, pura-pura menyembunyikan kerikil, sambil menggerak-gerakkan tangan. Pak Empo bangun dan menebak di tangan siapa biji atau kerikil disembunyikan. Bila tebakannya benar, anak yang menggenggam biji atau kerikil gantian menjadi Pak Empo. Bila salah, Pak Empo kembali ke posisi semula dan permainan diulang lagi.untuk lebih jelasnya dapat dilihat di è https://www.youtube.com/watch?v=01vtJA42wpQ .
Makna Tembang Dolanan Jawa Cublak-Cublak Suweng
Lagu dolanan anak-anak di Jawa karya Sunan Giri ini ternyata mengandung makna luhur tentang nilai-nilai keutamaan hidup manusia, makna yang mengajarkan tindak anti korupsi atau anti Keserakahan. Berikut ini Makna lagu dolanan Cublak-Cublak Suweng.
1. Cublak-cublak suweng
Cublak Suweng = tempat Suweng. Suweng adalah anting perhiasan wanita Jawa. Jadi, Cublak-cublak suweng, artinya ada tempat harta berharga, yaitu Suweng (Suwung, Sepi, Sejati) atau Harta Sejati.
2. Suwenge teng gelenter
Suwenge Teng Gelenter = suweng berserakan. Harta Sejati itu berupa kebahagiaan sejati sebenarnya sudah ada berserakan di sekitar manusia.
3. Mambu ketundhung gudel
Mambu (baunya) Ketundhung (dituju) Gudel (anak Kerbau). Maknanya, banyak orang berusaha mencari harta sejati itu. Bahkan orang-orang bodoh (diibaratkan Gudel) mencari harta itu dengan penuh nafsu ego, korupsi dan keserakahan, tujuannya untuk menemukan kebahagiaan sejati.
4. Pak empo lera-lere
Pak empo (bapak ompong) Lera-lere (menengok kanan kiri). Orang-orang bodoh itu mirip orang tua ompong yang kebingungan. Meskipun hartanya melimpah, ternyata itu harta palsu, bukan Harta Sejati atau kebahagiaan sejati. Mereka kebingungan karena dikuasai oleh hawa nafsu keserakahannya sendiri.
5. Sopo ngguyu ndhelikake
Sopo ngguyu (siapa tertawa) Ndhelikake (dia yg menyembunyikan). menggambarkan bahwa barang siapa bijaksana, dialah yang menemukan Tempat Harta Sejati atau kebahagian sejati. Dia adalah orang yang tersenyum-sumeleh dalam menjalani setiap keadaan hidup, sekalipun berada di tengah-tengah kehidupan orang-orang yang serakah.
6. Sir-sir pong dele kopong
Sir (hati nurani) pong dele kopong (kedelai kosong tanpa isi). Artinya di dalam hati nurani yang kosong. Maknanya bahwa untuk sampai kepada Tempat Harta Sejati (Cublak Suweng) atau kebahagiaan sejati, orang harus melepaskan diri dari kecintaan pada harta benda duniawi, mengosongkan diri, rendah hati, tidak merendahkan sesama, serta senantiasa memakai rasa dan mengasah tajam Sir-nya atau hati nuraninya.
Kesimpulan maknanya yaitu beberapa manusia cenderung mencari-cari harta benda untuk mencapai kepuasan nafsunya,keserakahannya yang menuruti egonya,padahal semua itu sudah ada disekitarnya,tapi tetap saja ingin merauk sebanyak-banyaknya,akhirnya mereka bingung dengan hidupnya sendiri.Dan manusia yang berusaha dan mensyukuri semuanyalah yang menemukan indahnya hidup.
Sumber : http://www.suarawajarfm.com/2015/12/21/10946/sejarah-permainan-tradisional-cublak-cublak-suweng.html
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |