×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Makanan

Elemen Budaya

Makanan Minuman

Provinsi

Jawa Timur

Asal Daerah

Surabaya

Tauwa Surabaya

Tanggal 23 Mar 2017 oleh Maharani .

Tauwa adalah nama makanan itu. Warnanya putih susu dengan bentuk seperti puding. Teksturnya terasa sangat lembut sehingga hapir tidak bisa merasakannya ketika tauwa itu sedang kita nikmati. Kuah yang berupa minuman wedang jahe yang hangat menjadi pelengkap tauwa.

Tauwa ini sangat mudah dijumpai karena biasanya banyak penjualnya yang menjajakan tauwa dengan berkeliling dari kampung ke kampung. Mereka biasanya menjual tauwa dengan menggunakan sepeda yang pada bagian belakangnya terdapat kotak-kotak kayu sebagai wadah tauwa, kompor, coret dan sebagainya.

Walau tampak sederhana, siapa sangka kalau tauwa ini merupakan jejak kuliner peranakan Tionghoa di nusantara.

Menurut Dahana Adi, seorang pegiat sejarah dan budaya di Kota Surabaya yang biasa dipanggil dengan Mas Ipung- tauwa disebut sebagai kuliner peranakan Tionghoa karena pada masa lampau makanan ini merupakan makanan favorit yang biasa dikonsumsi oleh etnis Tionghoa di Indonesia.

Sedangkan di Tiongkok sana, tauwa ini tidak ada dan tidak dikenal. Orang-orang dari etnis Tionghoa di Indonesia itulah yang kemudian membuat dan mengolahnya, yang memadukannya dengan bahan-bahan yang lainnya. Kuliner peranakan Tionghoa yang serupa juga dijumpai pada Tauco, bakso dan sebagainya.

Saya menjumpai pedagang tauwa ini ketika sedang melintas menuju ke kawasan makam Belanda di Peneleh - Surabaya. Saat itu saya melihat seorang penjual tauwa sedang melayani pembeli yang bercengkrama di sebuah warung. Adalah Pak Santun (60) nama penjual tauwa itu. Bapak ini mengatakan sudah berjaualan tauwa ini sejak lama yang sayangnya di lupa sejak tahun kapan memulainya. Yang jelas, saat itu yang dia ingat harga jual setiap mangkok tauwa itu seharga Rp 15,- Bandingan dengan harga tauwa sekarang yang dia jual Rp 3.000,-

Pak Santun juga menuturkan, pada masa lampau, tauwa buatannya cukup digemari dan punya banyak pelanggan dari berbagai daerah di Kota Surabaya. Dalam sehari, rata-rata dia bisa membutuhkan 5 kg kedelai sebagai bahan baku utama untuk membuat tauwa. Untuk membuat tauwa ini, dia menggunakan alat penggiling kedelai yang terbuat dari batu untuk mengambil sari kedelainya.

Seiring dengan perkembangan dan kemajuan jaman, usaha Pak Santun masih tetap bertahan hingga saat ini, walau masa keemasannya telah berlalu, pada saat ini setidaknya tauwa Pak Santun ini juga masih memiliki banyak penggemar.

Selama ini, beliau rata-rata membutuhkan 2-3 kg kedelai yang diolah dengan menggunakan alat penggiling yang terbuat dari logam dan digerakkan dengan tangan. Selain mesin penggiling kedelai yang sudah berubah, peralatan yang digunaka untuk berjualan tauwa juga sama bentuknya dengan yang digunakan pada masa lampau.

Selain tauwanya yang cukup menarik, juga ada hal yang menarik lainnya: yaitu wadah ceret yang berisi minuman wedang jahe yang terbuat dari sari rimpang jahe. Minuman itu harus selalu hangat, karena itu penjualnya juga menyiapkan kompor untuk kembali menghangatkannya bila minuman itu menjadi dingin.

Entah bagaimana awal dan hubungannya antara tauwa yang lembut itu bisa berpadu dengan minuman wedang jahe yang hanta. Namun ketika menikmatinya- karena pengaruh dari minuman jahe, badan juga terasa lebih hangat. Karena teksturnya yang sangat lembut, menikamti tauwa ini tentu tidak bisa mengeyangkan. Selain untuk menghangatkan badan, biasanya pembeli merasa tak cukup hanya dengan membeli tauwa seporsi saja.

Selain dijajakan secara berkeliling, tauwa ini juga ada yang menjualnya di warung-warung makanan. Ada juga menjual tauwa di rumah makan dan restoran lainnya dengan tampilan yang lebih menarik dan tentunya harga yang jauh lebih mahal,

Tauwa... sebuah jejak kuliner peranakan Tionghoa yang eksotis di nusantara.

sumber: http://www.kompasiana.com/jelajah_nesia/nostalgia-nikmatnya-tauwa-di-surabaya_551f8b2981331151019dfab1

 

jika ingin menemukannya, juga bisa langsung saja ke jl gunung sari surabaya ( sebelum pom bensin )

sumber: http://meilyn-lina.blogspot.co.id/2013/04/penjual-kacang-kuah-tauwa.html

 

RESEP TAUWA

 

Bahan:

1000 ml susu kedelai tawar
1/2 bks bubuk agar2
200 gr gula pasir (untuk manis sedang 140 gr, udah cukup manis)
1-2 lbr daun pandan
1/4 sdt garam

Cara membuatnya :

sama seperti puding biasa, semua bahan dimasak sampai mendidih. Tuang di loyang kotak (bila ada loyang pyrex 22x22), tunggu sampai uapnya hilang, baru masuk kulkas.

Saus Jahe:

750 ml air
150 gr gula pasir
75 gr jahe, dibakar dan dimemarkan
1,5 sendok makan tepung maizena yg dilarutkan dengan 1 sdm air.

Cara membuat: Air, gula dan jahe dimasak dengan api kecil sampai mendidih dan wangi. setelah itu masukkan cairan maizena, aduk sampai kental, angkat. Dinginkan dan siap disajikan dengan puding tahunya.

catatan admin :
di pontianak menikmati puding tahu biasanya dengan sari kedelai cair yang dicampur gula pasir ,jahe dan pandan lalu diberikan taburan kacang tanah sangrai yang dicincang kasar

di surabaya atau dijawa biasanya menikmati puding tahu dengan air jahe (wedang) hangat-hangat paling enak bila dinikmati malam hari tapi biasanya penjual kelilingnya uda jualan siang hari hehe..

puding tahu juga bisa dinikmati tanpa kuah jahe nya bila kurang suka pedas atau untuk anak-anak biasanya saya menggantinya dengan buah kaleng/ cocktail kalengan bila air nya kurang tinggal ditambah air dan gula pasir secukupnya dan dihidangkan digelas puding kaca atau bening agar lebih menarik dan tidak perlu dipotong-potong karena teksturnya yang sangat mudah hancur

pilih sari kedelai yang benar-benar bagus atau kemasan disupermaket bila ingin membuat sendiri lebih enak menggunakan kedelai import yang direndam 1 malam lalu dipisahkan kulitnya dan blender dengan tambahkan air secukupnya setelah itu saring dengan kain katun bersih buang ampasnya trus rebus hingga mendidih sambil diaduk-aduk biasanya saya menambahkan daun pandan dan jahe keprok sedikit dan gula pasir (bila suka manis)

 

RM/Toko yang Menyediakan:
 
Depot Bu Rudy
Indonesian Restaurant
Address: Jalan Dharmahusada No.140, Mojo, Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60285
Phone: (031) 5920996

 

sumber: https://www.facebook.com/ResepMasakanMinuman/posts/839824666097007

 

 

sumber : https://www.facebook.com/ResepMasakanMinuman/photos/pcb.839824666097007/839824279430379/?type=3&theater

DISKUSI


TERBARU


ASAL USUL DESA...

Oleh Edyprianto | 17 Apr 2025.
Sejarah

Asal-usul Desa dimulai dari keberadaan Jaka Tingkir/ Mas Karebet/ Sultan Hadiwijaya yang menetap di Desa Pringgoboyo, Maduran, Lamongan. JOKO TING...

Rumah Adat Karo...

Oleh hallowulandari | 14 Apr 2025.
Rumah Tradisional

Garista adalah Rumah Adat Karo di Kota medan yang dikenal sebagai Siwaluh Jabu. Rumah adat ini dipindahkan dari lokasi asalnya di Tanah Karo. Rumah A...

Kearifan Lokal...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenga...

Mengenal Sejara...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Pura Lempuyang merupakan salah satu tempat persembahyangan umat hindu Bali tertua dan paling suci di Bali. Terletak di lereng Gunung Lempuyang, di Ka...

Resep Layur Bum...

Oleh Masterup1993 | 24 Jan 2025.
Makanan

Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...