|
|
|
|
Tarian Toraja "ma'badong" Tanggal 04 Jan 2012 oleh Oland Lapatau. |
Ma'badong satu tarian upacara asal dari Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Tarian Ma'badong ini diadakan pada upacara kematian yang dilakukan secara berkelompok. Para penari (pa'badong) membentuk lingkaran dan saling berpegangan tangan dan umumnya mereka berpakaian hitam-hitam.
Penari melingkar dan saling mengaitkan jari-jari kelingking. Penari terdiri dari pria dan wanita setengah baya atau tua. Pa'badong melantunkan syair (Kadong Badong) riwayat hidup, sejak lahir sampai wafat dari orang yang meninggal dunia. Tarian Ma'badong ini kadang menelan waktu berjam-jam, malah berlangsung sampai tiga hari tiga malam sambung-menyambung di pelataran tempat upacara berduka. (Sumber Wikipedia)
The Communal Chant (nyanyian komunal atau berjemaat,kelompok) karena dimana sang Indo' Badong yaitu Pemandu syair dan lagu dalam nyanyian Kadong Badong, memberikan kalimat-kalimat syair dan modus nada untuk dinyanyikan kepada semua kelompok penari yang biasa dinyanyikan secara berkelompok sambil berbalas-balasan.
Ritme dari permainan alat musik pukul akustik dituangkan di dalam kolaborasi nyanyian kadong badong ini, walaupun harus melakukan beat mapping (pemetaan ketukan) agar tidak lari dari tempo yang telah ditentukan. Dengan hanya memberikan 6 modus akord yang dimulai dengan nada A tanpa pengesetan tuning sedikitpun, ternyata nyanyian Kadong Badong ini juga selaras dan sangat harmonis jika diberikan musik.Penggunaan alat musik elektrik yaitu syntheizer dan komputer juga tidak luput dari proses pembuatan musik ini.
Namun,masih ada sebagian orang Toraja masih menganggap sebagai kebiasaan yang tabu,pamali atau pantang jika mendengar dan memutar nyanyian kadong badong pada saat tidak diadakannya acara kematian atau kedukaan hal ini dikarenakan mereka masih mempercayai adanya mitos atau tabiat buruk akan adanya bencana jika menyanyikannya lantaran kesenian ini sering dipagelarkan pada saat acara kedukaan atau kematian jadi sesuatu hal yang selalu disebut dan dikait-kaitkan dengan kematian, dan ada juga sugesti turun temurun dari sanak keluarganya. Padahal kalau disimak dengan baik, warna keindahan dan keunikan serta keharmonisan nyanyian di dalamnya sebenarnya bisa diubah dan dialih fungsikan,jika syairnya yang semula berisi ungkapan sedih dan rintihan dapat diganti kepada pemujaan Sang Pencipta, sebagai bukti yang nyata sekarang sudah banyak para pencipta lagu etnik Toraja di kalangan Gereja Toraja sudah mulai memasukan modus-modus nada semacam ini kedalam karya ciptanya.
http://www.youtube.com/watch?v=Iysmo5SlT-0
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |