|
|
|
|
Tari Topeng Endel Tanggal 01 Jul 2014 oleh Dindacitray . |
Tari topeng Endel pada mulanya menggambarkan seorang pembantu yang tugasnya untuk menghibur ratu atau raja Brawijaya dan menyambut tamu sebelum adegan cerita satu malam dimulai. Dalam gerakan tari topeng Endel menyesuaikan gaya dan tingkah laku masyarakat Tegal yang dapat dilihat dalam logat bicaranya yang keras, cepat dan kasar namun memiliki sifat yang halus. Kesenian tari topeng Endel adalah seni tari yang menggunakan properti topeng berwarna putih dengan karakter genit dan cantik, yang memiliki ciri khas tertentu dari kebudayaan Jawa Tengah khususnya kabupaten Tegal. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah mengapa masyarakat di Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal masih melestarikan kesenian tari topeng Endel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab mengapa masyarakat di Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal masih melestarikan kesenian tari topeng Endel. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, adapun yang menjadi subyek penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal yang masih melestarikan tari topeng Endel. Informan dalam penelitian ini adalah Seniman, Kepala bidang kebudayaan Kabupaten Tegal, Ketua Dewan Kesenian Tingkat Kecamatan Dukuhwaru, Kantor Kecamatan Dukuhwaru, Penonton. Metode Pengumpulan Data menggunakan Observasi, Wawancara,Dokumentasi Hasil penelitian menerangkan: (1) Bahwa yang menjadi sebab masyarakat Kecamatan Dukuhwaru masih melestarikan kebudayaan tradisional terutama tari topeng Endel adalah Pelaku kesenian tari topeng Endel orang Kecamatan Dukuhwaru sehigga mereka memandang penting. (2) Penontonnya adalah golongan terpelajar dan kaum laki-laki. (3) Upaya-upaya yang dilakukan para seniman adalah meningkatkan kualitas dalam penampilan, menambah instrumen, menambah wilayah pertunjukan dan lain sebagainya. (4) Faktor-faktor pendorong kesenian tradisional tari topeng Endel dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor intern antara lain adanya kreativitas, adanya semangat dan keinginan dari para penari. Sedangkan faktor ekstern dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan pihak Keluarga dari para pelaku kesenian tari topeng Endel. (5) Faktor-faktor penghambat juga dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor Intern antara lain dana, banyak peralatan yang sudah dibeli para kolektor seni, Para keluarga pewaris tari topeng Endel jarang dilibatkan dalam acara-acara kesenian. Faktor Ekstern antara lain berubahnya pola pikir masyarakat yang tidak lagi terikat dengan kesenian tradisional, Ada dua daerah yaitu Kabupaten Tegal dan KODIA Tegal yang samasama mengakui tari topeng Endel dan lima tari topeng lainnya sebagai ciri khas daerahnya Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa ha-hal yang menyebabkan mengapa masyarakat di Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal masih melestarikan kesenian tari topeng Endel karena (1) Ada kelompok masyarakat yang menganggap tari topeng Endel itu penting. (2) Terdapat kelompok masyarakat pemerhati tari topeng Endel. (3) Ada upaya-upaya untuk melestarikan dengan cara meningkatkan kualitas dalam penampilan, menambah instrumen, menambah wilayah pertunjukan dan lain sebagainya. (4) Ada dukungan dari pemerintah dengan cara sering diikutkan dalam festival-festival kesenian baik ditingkat Propinsi maupun Nasional. (5) Faktor-faktor penghambat antara lain kurangnya dana, banyak peralatan yang sudah dibeli para kolektor seni, Para keluarga pewaris tari topeng Endel jarang dilibatkan dalam acara-acara kesenian, ada dua daerah yaitu Kabupaten Tegal dan KODIA Tegal yang samasama mengakui tari topeng Endel dan lima tari topeng lainnya sebagai ciri khas daerahnya Saran untuk perkembangan dan pelestarian tari tradisional topeng Endel adalah: (1)Bagi para seniman diharapkan lebih meningkatkan kualitas penampilan dengan cara mencampurkan kesenian modern tanpa mengurangi makna tari topeng Endel, (2) bagi Pemerintah Kabupaten Tegal untuk lebih memperhatikan perkembangan dibidang kesenian dan mengambil langkah-langkah yang tepat melalui pembinaan dan pelatihan agar tercipta kondisi yang nyaman, (3) bagi generasi penerus dan masyarakat pendukung di Kecamatan Dukuhwaru hendaknya dapat melestarikan kesenian tradisional yang dimiliki.
source: http://lib.unnes.ac.id/2132/
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |