|
|
|
|
Asal Usul Tari Topeng Klana Cirebon Tanggal 05 Aug 2018 oleh Oskm18_16618315_priscillayolaaulia Loe. |
Tari topeng Klana menggambarkan sifat manusia yang penuh amarah, bertabiat buruk, dan serakah. Tari topeng Klana ini adalah salah satu dari lima topeng Panca Wanda (Panji, Rumyang, Tumenggung, Klana, dan Samba/Pamindo).
Tari Topeng Cirebon sudah ada sejak abad 10 atau 11 Masehi. Dulu tari topeng hanya dipertunjukkan untuk kalangan tamu kerajaan dan para patih kerajaan, atau kalau ada tamu dari luar negeri, tari topeng Cirebon hanya ditonton oleh orang-orang tertentu. Sedangkan rakyat biasa hanya bisa menonton dari kejauhan atau kalau di dalam keraton tariannya. Masyarakat hanya melihat dari teralis jendela luar seperti mengintip.
Pada masa itu kebanyakan masyarakat masih memeluk agama islam kejawen atau islam yg bercampur dengan kebudayaan hindu seperti membakar dupa dll. Pada zaman itu terdapat wali atau tokoh-tokoh pemimpin islam, mereka selain menyebarkan agama islam mereka juga mendalami kebudayaan masyarakatnya. Karena pada masa itu para wali/tokoh pemimpin agama islam sangat sulit sekali untuk mengajak masyarakat memeluk islam. Maka setelah para wali itu menguasai kebudayaan Indonesia diantaranya seni tari topeng, mereka berinisiatif mengajak masyarakat untuk memeluk agama islam. Dalam dakwahnya mereka sisipkan kebudayaan tari-tarian, yaitu dengan mengajak masyarakat yg tertarik untuk menonton atau melihat tari-tarian, syaratnya mereka harus membacakan dua kalimat syahadat. Dua kalimat syahadat adalah kalimat yang menunjukkan niat seseorang untuk masuk agama islam. Jadi untuk masyarakat yang ingin melihat langsung pertunjukkan tari topeng atau wayang kulit merek diwajibkan terlebih dahulu memeluk agama islam.
Cara ini dilakukan oleh salah satu Sunan Kalijaga. Sehingga kini kadang2 ada beberapa seniman topeng menyebut yang menciptakan tari topeng adalah Sunan Kalijaga padahal sebenarnya tarian itu sudah ada sebelumnya. Sedangakan sunan kalijaga hanya mempopulerkan saja sehingga lebih dikenal sampai sekarang.
#OSKMITB2018
Sumber artikel: Guru Kesenian SMAK 1 BPK Penabur Cirebon, Bapak Ade.
Sumber foto: Gratia Gonzales dalam acara One Moment with SMAK 2017
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |