|
|
|
|
Tari Salai Jin Tanggal 18 Mar 2018 oleh adhaagary . |
Salai Jin adalah sebuah tarian yang berasal dari Ternate, Maluku Utara. Tarian ini sarat akan nilai magis dan merupakan tarian etnik suku asli Ternate. Inti dari tarian ini adalah sebuah pesan terhadap para makhluk gaib yang berupa Jin. Pada masa lalu, tarian ini dipakai oleh nenek moyang masyarakat Ternate untuk berkomunikasi dengan bangsa Jin yang berada di alam gaib. Tujuan dari komunikasi ini adalah meminta bantuan para Jin untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi oleh manusia. Salah satu persoalan yang paling sering menjadi alasan tarian ini diadakan adalah penyakit yang diderita oleh salah seorang anggota keluarga.
Biasanya tari Salai Jin memang dilakukan secara berkelompok. Tidak ada masalah bila yang melakukan pria seluruhnya, sebaliknya, atau campuran antara pria dan wanita. Yang pasti jumlah sang penari haruslah genap untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Walaupun demikian, penari tarian ini biasanya akan mengalami kemasukan roh halus yang berupa Jin. Hal ini masih terjadi hingga masa modern ini dan situasi ini adalah nilai lebih dari tarian ini.
Para penari pun memasuki arena tari. Kelompok pria memasuki pelataran terlebih dahulu. Mereka sudah siap memegang sebuah tempat dengan kemenyan yang sudah dibakar. Langkah mereka begitu tertata dan dengan perlahan gerakan-gerakan yang tampak mistis pun mereka lakukan. Api kemenyan menimbulkan asap yang muncul di tengah-tengah tarian mereka, hal ini semakin menambah aura magis di lokasi mereka menari.
Suasana semakin tegang ketika kelompok wanita pun masuk dan membaur dalam barisan para pria. Mereka membawa seikat daun palem (woka) yang kering di tangan mereka sebagai pelindung mereka dari kekuatan roh jahat. Gerakan demi gerakan pun mereka lakukan hingga para penari wanita berlutut di tengah-tengah kelompok pria yang memegang bakaran kemenyan. Para wanita terlihat mulai tidak sadarkan diri dan memutar bagian atas tubuh mereka mengikuti irama lagu yang menambah nilai magis tarian ini.
Tarian ini pada awalnya tidak boleh sembarangan ditarikan. Hanya orang-orang yang sudah terpilih dan memiliki kekuatan menangkal kekuatan gaib saja yang dapat membawakan tarian ini. Namun seiring perkembangan waktu, ketika tarian ini kemudian menjadi sebuah atraksi pariwisata di Ternate, tarian ini pun mengalami beberapa modifikasi. Bakaran kemenyan tidak lagi menjadi keharusan dan dapat digantikan dengan arang biasa yang berasal dari tempurung kelapa. Selain itu, pakaian para penari pun sudah mengikuti gaya modern dengan warna-warna mencolok yang menarik untuk dilihat.
Walaupun kehadiran Jin dan proses kemasukan roh halus di tubuh para penari sudah jarang terjadi, namun kondisi magis tetap dipertahankan dengan musik, mimik wajah, dan gerakan para penari yang menyiratkan hal mistis. Situasi ini penting untuk dipertahankan karena para penari menyadari bahwa daya tarik tarian ini memang ada di nilai kemagisannya. Bahkan, tarian ini seringkali menjadi pilihan utama sebagai salah satu tari penyambutan ketika tamu-tamu kenegaraan datang mengunjungi Ternate.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |