Tari Gamyong pada awalnya merupakan tari rakyat yang dipentaskan oleh penari jalanan. Pementasan tari jalanan ini disebut dengan Tledek. Salah seorang penari tledek bernama Sri Gamyong cukup banyak dikenal oleh masyarakat Surakarta pada waktu itu yaitu pada zaman Sinuhun Pakubowono IV (1788 s.d 1820). Sejak itulah tarian yang ia tarikan disebut dengan tari Gamyong.
Pada awalnya, tari gambyong digunakan pada upacara ritual pertanian yang bertujuan untuk kesuburan padi dan perolehan panen yang melimpah. Dewi Padi (Dewi Sri) digambarkan sebagai penari-penari yang sedang menari. Dan kini tari gambyong dipergunakan untuk memeriahkan acara resepsi perkawinan dan menyambut tamu-tamu kehormatan atau kenegaraan. Dan pihak keraton Mangkunegara Surakarta pun telah menata ulang dan membakukan gerakan tari gamyong hingga yang saat ini kita dapat saksikan yaitu dengan menampilkan gerakan yang mampu menampilkan karakter tari yang luwes, kenes, kewes, dan tregel.
Sebelum tarian gamyong dimulai biasanya diawali dengan gendhing pangkur. Para penari menggunakan kostum warna kuning dan warna hijau sebagai simbol kemakmuran dan kesuburan.
sumber :http://www.tradisikita.my.id/2016/02/12-tari-tradisional-jawa-tengah.html
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang