Tari embeg, merupakan kesenian tari yang berasal dari Banjarnegara, Jawa Tengah. Tari embeg lebih dikenal sebagai tari kuda lumping, jaran kepang atau jathilah di beberapa daerah di jawa. Tari ini menggambarkan sekelompok orang yang sedang menunggangi kuda sambil menari-nari dan bertingkah laku seperti seorang ksatria.
Properti yang digunakan pada tari embeg ini sama seperti tari kuda lumping yaitu dengan kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu yang di anyam menyerupai bentuk kuda.Anyaman kuda ini dihias dengan cat dan diberi aksesoris lain seperti mata, rambut, ekor dan tali utuk memudahkan pemakainya dalam menari.
Sekelompok orang yang menari embeg biasanya di temani oleh sinden yang melantunkan lagu-lagu jawa dan campursari serta diringi suara gending, gong, gamelan dan lain sebagainya untuk menambah kemeriahan tari tersebut. Tarian embeg biasanya hanya menampilkan adegan prajurit berkuda, akan tetapi beberapa penampilan embeg juga menyuguhkan atraksi kesurupan, kekebalan, dan kekuatan. Atraksi yang biasa mereka sajikan seperti makan bunga, rumput, makan beling dan kekebalan tubuh terhadap deraan pecut.
Tarian embeg di daerah saya lazimnya terdapat 10 orang penari dan 2 orang ketua. Untuk pelaksanaanya, 10 orang penari dibuat 2 baris dan dipimpin oleh masing-masing ketua. Tarian ini biasanya dipertunjukkan di tempat keramaian untuk memeriahkan suasana seperti sewaktu memerihakan hajatan. Sebenarnya tarian ini tidak hanya untuk memeriahkan hajatan saja, dahulu tarian ini juga dipakai untuk perantara dakwah oleh para sunan.
Jika ingin melihat tari embeg ini silahkan mengunjungi tautan berikut ini https://youtu.be/PvZpdeetsa8
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang