|
|
|
|
Tari Cangkurileung Tanggal 14 Aug 2018 oleh OSKM_16118029_Nurlita Budiandari. |
Tari Cangkurileung berasal dari Jawa Barat. Tarian ini menggambarkan sosok burung Cangkurileung (Kutilang) yang indah. Tarian ini biasanya ditampilkan oleh anak-anak.
Burung Cangkurileung atau Kutilang adalah burung yang berukuran sedang dan memiliki ekor yang indah. Burung ini memiliki punggung dan ekor berwarna coklat kelabu. Tenggorokan, leher, dada, dan perutnya berwarna putih keabu-abuan. Dahi, topi, dan jambulnya berwarna hitam. Burung Kutilang juga memiliki suara yang khas. Biasanya burung ini mengeluarkan suara "cuk...cuk...cuk" atau "tuit...tuit". Burung ini senang berkelompok dan tidak suka terbang sendiri.
Tari Cangkurileung diperkenalkan oleh Irawati Durban. Tari Cangkurileung ini diiringi oleh lagu Cangkurileung yang sangat merdu dan indah karya Koko Koswara. Lagu yang tidak dikenali banyak orang namun pada saat mendengarnya lag tersebut dapat membuat yang menontonnya iku menyanyikannya dalam hati.
Pada umumnya, Tari Cangkurileung memilii tempo da irama 1 x 8 seperti tarian lainnya.Tari Cangkurileung didominasi gerakan lompat-lompatan lincah ke kanan dan ke kiri dengan gerakan tangan berbeda. Ada melompat dengan tangan melayang-layang ke samping, kedua tangan di atas kepala dengan lentik , dll. Adapun gerakan melompat yang memutar dengan irama tertentu. Selain gerakan melompat-lompat, ada gerakan kedua tangan ke samping sambil memegang selendang sayap seakan-akan 'burung Kutilang' sedang terbang. Biasanya gerakan ini sambil memutar biasa.
Tari Cangkurileung biasanya memakai properti seperti siger (hiasan kepala), selendang sayap, dan kain samping. Biasanya penari memakai setelan hitam polos panjang yang menutupi hampir seluruh tubuh kecuali kepala, leher, telapak tangan, dan telapak kaki. Lalu memakai kain samping pendek berwarna putih atau kuning. Sebagaan penari atau sanggar memakai selendang setelah memakai samping walaupun dalam gerakan tidak menggunakan selendang yang diikatkan di pinggang. Namun semua dapat berkreasi dengan memakai selendang sebagai hiasan. Setelah itu memakai tali pinggang bekancing belakang yang disesuaikan dengan kain samping. Setelah itu memasangkan ornamen paling penting di Tari Cangkurileung. Selendang sayap dipasangkan di belakang dan disesuaikan oleh tiap penari. Biasanya selendang sayap berwarna putih mengkilap yang mmebuat orang yang menonton tarian fokus kepada sayap tersebut. Setelah itu, pasang siger atau hiasan kepala. Siger ini berbentuk hampir sama seperti siger yang biasanya dipakai di tari Merak. Hanya saja bentuk kepala burungnya lebih disesuaikan dengan kepala burung Kutilang. Biasanya siger berwarna putih dengan tambahan hiasan manik-manik. Siger juga dilengkapi dengan penghias telinga,, penutup sanggul, dan satu bunga mawar tepat di atas sanggul.
Tari Cangkurileung menggambarkan bahwa manusia harus hidup seperti Burung Kutilang yang lincah dan suka berkelompok. Gerakan tarian yang terkesan sederhana dan tidak memiliki gerakan sulit membuatnya terlihat makin lincah. Sehingga manusia harus hidup sederhana dan tidak melakukan suatu hal yang menyulitkan diri sendiri. Tarian ini karena sering dilakukan berkelompok membuat kita memikirkan bahwa kita seorang manusia yang hidup bersama-sama denga orang lain. Tarian ini juga membangkitkan kebersaamaan dan kebebasan melalui gerakannya.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |