Tarian
Tarian
Tarian Daerah Istimewa Yogyakarta Yogyakarta
Tari Bedhaya Babar Layar
- 19 September 2014

Bedaya Babar Layar, merupakan salah satu yasan dalem (hasil karya) Sunan Paku Buwono II. Jadi, bisa diperkirakan berapa kira-kira umur tarian tersebut. Yang jelas sudah seabad lebih tarian ini tidak terdengar beritanya (dalam arti dipentaskan). Bedaya Babar Layar menjadi salah satu pusaka tari yang diuri-uri (dilestarikan) Kasultanan Ngayogyakarta bersama Bedaya Semang dan Bedaya Rambu. Itu terjadi  semenjak  Mataram pecah menjadi dua yakni Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Di Yogyakarta Bedaya Babar Layar disempurnakan lagi oleh Sri Sultan Hamengku Buwono II.

Keberadaan Bedaya Babar Layar tertulis di dalam manuskrip yang tersimpan di perpustakaan keraton Yogyakarta. Bedaya Babar Layar tercium keberadaannya ketika K.R.T. Mangkuwinata ( R. B Sudarsono, M. Hum) membaca kitab kuna tersebut. Dari situ timbul keinginan untuk kembali menghidupkan bedaya tersebut. Bersama sang istri Nyi R. Pujaningsih ( Th. Suharti, M. Sn.) naskah kuna tersebut dicermati. Sepasang suami-istri yang keduanya merupakan dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, sekaligus abdi dalem keraton Yogyakarta ini semakin semangat untuk kembali mementaskan Bedaya Babar Layar. Nama K.R.T. Mangkuwinata serta Nyi R. Pujaningsih adalah gelar yang dianugrahkan dari kertaon Yogyakarta.

Tak kurang dari 1 tahun untuk ‘membongkar’ isi kitab kuna ‘Serat Klana Giwangkara’ tersebut. Dari kitab itu diketahui bahwa bedaya Babar Layar menggambarkan peperangan antara pangeran pati (putera mahkota) kerajaan Kandhabuwana melawan  kerajaan Ngambarkumala. Th Suharti memimpin rekosntruksi bedaya ini bersama sang suami. Tentu saja ini karena yang dibedah adalah tari putri, peran sang suami di sini pada iringan tarinya, sebagai pengeprak (pemimpin irama dan pemberi aba-aba untuk tari). Sedangkan yang melatih penari-penari adalah  Nyi R. W. Pudyastuti. Itu harus dilakukan, karena Th. Suharti, sang maestro tari putri ini pun terlibat menari. Jadi, tidak mungkin melatih sekaligus menarikannya, karena akan mengganggu konsentrasi saat harus menari sekaligus memimpin latihan, juga mengawasi jalannya latihan.

Bedaya yang menurut Th. Suharti terkesan lebih kenes dibanding bedaya lain ini, pertama kali dipentaskan kembali di Surakarta, tahun 2006. Kemudian disempurnakan lagi, lalu dipentaskan di dalem Yudaningratan Yogyakarta tahun 2007. Mungkin kesan kenes tersebut salah satunya karena adanya gerak nglayang beberapa kali di sepanjang tarian tersebut. Gerak nglayang tidak mudah dilakukan, ketika tubuh harus meliuk ke belakang kanan dalam posisi jengkeng.

Pementasan memakan waktu kurang lebih 100 menit.

Rekonstruksi Bedaya Babar Layar ini terlaksana berkat kerja sama antara Puspaning Asih Wiraga (sebagai pelaksana) dengan The Institute of Ethnomusicology Tokyo College of Music dari negeri sakura, sebagai penyandang dana. Jadi pendokumentasian pun hanya boleh dilakukan  pihak penyandang dana

(Sumber: http://baltyra.com/2011/01/03/kenali-tari-tarian-indonesia-2-bedaya-babar-layar/#ixzz3DjfYNp8t)

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU