Tari Aplang merupakan kesenian khas dari Banjarnegara. Tarian ini ditarikan oleh remaja putra-putri sebagai sarana untuk menyebarkan agama Islam. Tari Aplang mempunyai ciri khas yang tidak terlepas dari unsur islami, diantarnya iringan rebana, bedug dan beberapa cerita serta syair puji-pujian yang dilakukan menggunakan bahasa Arab dan Jawa. Tari Aplang biasanya dipentaskan oleh sedikitnya lima orang penari putra atau putri sampai jumlah yang tidak ditentukan. Usia penari maksimal adalah 25 tahun, dimaksudkan agar penari lebih enerjik dan semangat dalam membawakan tarian. Tari Aplang juga memiliki keunikan dalam gerak-gerak tarian yang diambil dari gerak silat. Dalam penyajian tari Aplang terdapat atraksi gapyak yang dimainkan oleh penari sehingga menimbulkan suara yang harmonis. Gerak-gerak silat yang menjadi ciri khas dari tari Aplang membuat tarian ini terliaht lincah dan atraktif.
Sumber:
Andriani, A. (2009). Tari Aplang Di Sanggar Serulingmas Banjarnegara: Tinjauan Gaya Tari. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang. Diunduh dari http://lib.unnes.ac.id/1625/
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang