Jaranan sebagai seni tradisi asli nusantara masih banyak ditemukan di Jawa Timur. Seni tradisi yang menggunakan kuda lumping sebagai propertinya ini menjadi pertunjukkan yang kerap digelar di pusat –pusat keramaian. Di tengah pementasan, salah seorang pemain jaranan akan menjajakan wadah, berharap para penonton memberikan uang recehnya. Fenomena pengamen jaranan inilah yang kemudian menginspirasi maestro tari jawatimuran, Bimo Wijayanto, untuk mengangkat garapan tari kreasi yang diberi nama tari Ambarang.
Tari Ambarang merupakan garapan kreasi yang menceritakan tentang pengamen jaranan di Tulungagung. Seni tradisi jaranan sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain, jaranan serentewe, jaranan campursari, jaranan pegon, dan jaranan Jawa. Dalam tari Ambarang, seni jaranan yang diambil sebagai landasannya adalah jaranan serentewe. Jaranan jenis ini mempunyai ciri khas pada gerakannya yang lebih agresif.
Garapan seni tari Ambarang memasukkan beberapa gerak tari tradisional jawatimuran, seperti gerak jaranan serentewe sendiri, gerak tari pentul (tari topeng khas jawatimuran), kemudian dilengkapi dengan gerak tari barongan yang digambarkan dengan perang barong.
Dilihat dari tata busana yang dikenakan, para penari Ambarang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu penari pentul, jaranan, dan barong. Penari pentul umumnya adalah perempuan dengan mengenakan kebaya berwarna cerah dilengkapi dengan selendang berwarna putih. Di bagian tertentu, penari pentul akan mengenakan topeng. Sementara busana penari barong dan jaranan tidak terlalu berbeda, masih menggunakan ciri khas busana penari jawatimuran yang berwarna cerah. Hanya saja penari jaranan dilengkap dengan kuda lumping, sementara penari barong dilengkapi dengan topeng barongan dan properti pecut.
Sementara garapan musik yang mengiringi tari Ambarang diadopsi dari musik seni tradisi jaranan serentewe, yang menggunakan alat musik Jawa berupa Pelok Selendro, perkusi, dan reog gendang tulungagung. Berbagai alat musik tersebut kemudian dikembangkan dan dikolaborasikan dengan berbagai alat musik modern lain. Di tengah-tengah pementasan, juga terdengar para penembang jawa yang umumnya adalah perempuan.
Sumber: http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/tari-ambarang-tari-kreasi-yang-terinspirasi-dari-jaranan
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang