Senjata dan Alat Perang
Senjata dan Alat Perang
Senjata Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan
Tappi’ (keris)
- 21 Juli 2018

Tappi’, adalah senjata tajam berupa keris yang terbuat dari besi. Senjata ini disebut pula "gajang”. Bentuk semakin ke ujung semakin kecil dan akhirnya meruncing (lihat gambar 4).

Dari hasil studi kepustakaan dapat diketahui bahwa bentuk senjata tajam seperti ini terdapat hampir di seluruh kawasan kepu lauan Indonesia, meskipun motif/ragam hiasnya berbeda satu dan lainnya.

Penggunaan tappi yang disebut keris ialah untuk menusuk lawan. Jelaslah, bahwa senjata tradisional jenis keris tersebut merupakan salah satu alat untuk membunuh lawan, baik dalam arena pertarungan perorangan maupun di dalam perang massal. Pada zaman dahulu hampir setiap orang di daerah Bone memiliki, menyimpan dan menggunakan keris sebagai senjata.

Tappi’, mempunyai fungsi kekerabatan yang lebih spesifik jika dibandingkan dengan jenis-jenis senjata tradisional lainnya. Keunikannya, karena tappi dapat berfungsi sebagai pengganti diri bagi pemiliknya. Hal ini, tercermin antara lain dalam urusan perkawinan. Apabila seorang laki-laki bangsawan ingin menikah dengan seorang wanita yang berasal dari keturunan todeceng. tosama, dan ata, maka dapat saja laki-laki bersangkutan tidak menghadiri perkawinannya. Dalam hal ini, si mempelai laki-laki cukup mengirimkan keris atau tappi’-nya untuk bersanding dengan mempelai wanita. Fungsi tappi’ tersebut di atas merupakan perwujudan daripada pola berpikir totalitas (totalitarian way of thingking), yaitu me mandang tappi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pemi liknya. Dalam konteks lain, laki-laki yang bermaksud melakukan perantauan kadangkala menyimpan tappi’ sebagai teman yang akan senantiasa menjaga keselamatan isteri yang ditinggalkan di rumah. Fungsi lain dari senjata tappi adalah sama dengan fungsi tom bak (bessing), yaitu dapat menjadi barang pusaka secara turun temurun. Sistem pewarisannya tappi’ jatuh ke tangan anak laki laki tertua dalam suatu keluarga atau kerabat. Pemegang keris pusaka adalah sekaligus menjadi pemimpin dalam keluarga dan kerabatnya masing-masing. Apabila sebuah tappi dibalut seluruhnya dengan emas, maka itu pertanda sebagai senjata yang khusus digunakan oleh bangsa wan tinggi ataupun anggota keluarga dan kerabatnya. Salah satu contohnya ialah LAMAKKAWE (keris kerajaan Bone). Keris ini terbungkus seluruhnya dengan emas. Keris seperti ini disebut ”TATARAPENG”. Ada pula sejenis tappi’ yang terbungkus emas khusus pada sarungnya, disebut "Pasang Timpo". Keris/tappi’ seperti ini khusus digunakan oleh kaum bangsawan kerabat raja. Adapun tappi yang hanya separuh sarungnya terbungkus emas di sebut ”Pando”, keris seperti ini digunakan oleh anggota masyarakat dengan tingkat kebangsawanan yang lebih rendah daripada kerabat raja. Sedangkan, tappi’ yang hanya dibebat emas pada bagian tertentu seperti pangkal hulu, pangkal sarung dan pada bagian ujungnya, pemiliknya terdiri atas keturunan bangsawan rendah. Bagi todeceng, tappi’-nya berbalut perak, sedangkan bagi orang biasa (Tosama) tappi’ yang digunakannya biasa berlilitkan suasa atau perunggu. Semua itu menunjukkan bahwa tappi' (keris) mengandung fungsi dalam pranata kekerabatan di daerah Bone.

 

Sumber: Buku Senjata Tradisional Sulawesi Selatan

https://play.google.com/books/reader?id=hJ6KCgAAQBAJ&pg=GBS.PA37

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU