×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Alat Dapur

Provinsi

Jawa Tengah

Talenan

Tanggal 23 Jun 2014 oleh M Luthfi Fathurrahman.

Fungsi utama talenan adalah sebagai alas untuk mengiris bumbu dan bahan masakan. Dengan demikian alas tersebut harus kuat dan awet. Namun begitu sebisa mungkin alas tersebut tidak mudah merusakkan pisau atau dalam bahasa Jawa, dikatakan tidak mudah “ngethulke” pisau.

Seri Alat Dapur Masyarakat Jawa, sumber foto: Suwandi/Tembi
Talenan dan pisau besar koleksi Museum Tembi Rumah Budaya Yogyakarta

Orang Jawa lebih sering menyebutnya dengan istilah talenan atau tlenan. Istilah ini sudah terekam dalam kamus Jawa “Baoesastra Djawa” karangan WJS Poerwadarminta (1939). Pada halaman 586 kolom 2 disebutkan, “talenan yaiku kayu (dhingklik) landhesan iris-iris.” Artinya, kurang lebih talenan adalah sebuah papan kayu (atau semacam alas duduk bernama dingklik) yang berfungsi sebagai alas untuk mengiris bumbu dapur, bahan masakan, dan sejenisnya. Tentu jauh sebelum itu, istilah talenan sudah terbiasa didengar dan dikenal oleh masyarakat Jawa.

Memang tidak setiap wanita Jawa yang memasak di dapur mengandalkan talenan untuk alas mengiris bahan dan bumbu dapur. Jika di dapur tidak ditemukan talenan, biasanya para ibu rumah tangga menggunakan alas seadanya sebagai pengganti talenan, seperti parut, meja, dan sebagainya. Namun begitu pada umumnya talenan selalu hadir dalam setiap dapur rumah tangga tradisional di Jawa, karena memang fungsinya lebih ke alat yang dipakai sebagai alas untuk mengiris bahan masakan.

Pada mulanya memang talenan terbuat dari papan kayu yang sederhana. Bentuknya beraneka ragam. Ada yang bentuknya hanya persegi empat, persegi empat dengan satu ujung yang ada pegangannya, potongan kayu gelondongan hingga papan yang diberi kaki layaknya seperti dhingklik (tempat duduk kecil). Ukurannya juga bermacam-macam, mulai dari yang kecil berukuran 15 cm x 25 cm hingga berukuran 30 cm x 45 cm. Sementara talenan berbentuk lingkaran terbuat dari potongan gelondongan kayu utuh bisa berdiameter 35 cm.

Tentu besar kecilnya ukuran talenan disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk rumah tangga dibutuhkan talenan kecil. Untuk produksi makanan, semisal bakso dibutuhkan talenan besar dan tebal, yang biasanya terbuat dari potongan gelondongan kayu utuh.

Harga talenan juga sangat bervariasi sesuai dengan ukuran dan bahannya. Untuk bahan sederhana dan ukuran kecil, cukup dengan harga Rp 5.000. Untuk ukuran besar dan bahan yang lebih baik, bisa mencapai Rp 50.000. Barang-barang itu sampai sekarang masih bisa ditemukan di pasar atau warung tradisional hingga swalayan dan supermarket besar. Tentu saja sekarang ini jenis talenan lebih banyak pilihan, tidak hanya terbuat dari kayu tetapi juga terbuat dari bahan lain, semisal plastik dan sejenisnya.

Fungsi utama talenan adalah sebagai alas untuk mengiris bumbu dan bahan masakan. Dengan demikian alas tersebut harus kuat dan awet. Namun begitu sebisa mungkin alas tersebut tidak mudah merusakkan pisau atau dalam bahasa Jawa, dikatakan tidak mudah “ngethulke” pisau.

Memang alat dapur satu ini sampai sekarang masih tetap digunakan oleh para ibu rumah tangga sebagai salah satu alat dapur yang wajib ada. Tanpa hadirnya alat ini, para ibu rumah tangga akan merasa kesulitan mengiris bumbu dan bahan masakan. Apalagi dapur-dapur sekarang hampir semuanya sudah dikeramik. Namun kalau di desa, kadang-kadang di setiap dapur ada talenan, tetapi kadang-kadang digantikan alat dapur lainnya seperti parut dan meja dapur.

Suwandi

sumber http://tembi.net/ensiklopedi-aneka-rupa/alat-dapur-talenan-alas-untuk-merajang-bahan-masakan

 

DISKUSI


TERBARU


Ulos Jugia

Oleh Zendratoteam | 14 Dec 2024.
Ulos

ULOS JUGIA Ulos Jugia disebut juga sebagai " Ulos na so ra pipot " atau pinunsaan. Biasanya adalah ulos "Homitan" yang disimp...

Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...