×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Makanan

Elemen Budaya

Makanan Minuman

Provinsi

Jawa Timur

Asal Daerah

Lumajang

Tahu Berontak, Makanan Simbol Perlawanan Asal Lumajang

Tanggal 10 Jul 2018 oleh Deni Andrian.

Disadari atau tidak, Lumajang menyimpan segudang peninggalan bersejarah dan cerita-cerita rakyat yang menyisakan kenangan-kenangan akan kebesaran masa lalu yang terkadang diiringi dengan rangkaian cerita tentang perlawanan terhadap kekuasaan yang selalu ingin menghabisi kemajemukan dan keragaman politik yang berbeda-beda. 
 
Perlawanan-perlawanan khas Lumajang ini dapat ditelusuri sampai sekarang pada nama-nama desa yang sesuai dengan cerita Babad seperti daerah Pajarakan (Randu Agung), Padali (Ranu Bedali/ Ranu Yoso), Arnon (Kutorenon/Sukodono) dan masih banyak lagi yang lainnya. 
 
Disamping itu kita dapat menemukan desa-desa yang namanya tetap dipakai sampai sekarang dan dapat dijadikan sebagai bukti perlawanan yang ada di Lumajang. Nama-nama desa yang merupakan tempat pengungsian ketika Minak Koncar (Penguasa Lumajang) mengungsi ke daerah-daerah yang dianggap aman seperti desa “Bodang” yang merupakan kepanjangan dari “mbok-mbok adang,”yang maksudnya adalah para pengungsi tiba di Bodang dan meminta para Ibu-ibu nya untuk memasak. Sesampai di suatu daerah, maka para pengungsi itu berkumpul dari berbagai wilayah dan berkumpul menjadi satu dan “menyemut” sehingga daerah itu kemudian dikenal dengan nama “Kalisemut“. Selanjutnya para pengungsi tersebut tetap melanjutkan perjalanan di malam hari dan sampai disuatu daerah pada waktu hari telah “terang,” sehingga daerah tersebut dinamakan “Padang”.
 
Semua ini menunjukkan fakta dan cerita sejarah bahwa daerah Lumajang merupakan daerah basis perlawanan terhadap kekuasaan pusat (Majapahit maupun Mataram) yang cenderung memaksakan kekuasaan dalam berhubungan dengan daerah-daerah yang dianggap menyaingi kewibawaannya. fakta bahwa Lumajang merupakan daerah besar dan tokoh-tokoh pendirinya merupakan orang yang hebat menjadikan program penyatuan ini berjalan dengan kecenderungan terhadap penindasan.
 
Perlawanan Lumajang terhadap kekuasaan pusat ini yang berlangsung selama 300 tahun lamanya ini sangat membekas dibenak orang-orang Lumajang sehingga disamping cerita-cerita heroik tentang perlawanan tersebut yang biasanya lebih didominasi oleh kaum lelaki, maka didapati pula perlawanan dari kaum perempuan Lumajang yang diwujudkan bukan dalam “medan pertempuran,” akan tetapi di area dapur umum yang merupakan wilayah para wanita dalam membantu kaum lelaki dan para suaminya dalam pertempuran.
 
Mungkin semua orang sudah mengenal makanan yang bernama “taho”. Makanan ini    berasal dari kedelai yang sudah dihaluskan dan biasanya berwana kuning sehingga dari jauh mudah dikenali. Banyak orang mengenal daerah penghasil taho seperti Kediri atau sumedang yang sudah tidak asing lagi. Akan tetapi orang tidak banyak tahu tentang tahu yang merupakan produk Lumajang dan didalamnya menyisakan semangat perlawanan masyarakat Lumajang dalam melawan penindasan.
 
Kita tahu bahwa taho dapat dijual sebagai jajanan atau gorengan yang bisa dilihat dipinggir jalan atau dapat dipakai sebagai menu lauk dalam melengkapi menu makan yang disajikan oleh keluarga. Akan tetapi taho yang dijual dipinggir jalan mempunyai beberapa variasi yang berbeda yaitu pertama taho goreng dan yang kedua adalah taho isi.
 
Taho goreng adalah taho yang diolah dengan jalan digoreng murni tanpa diberi variasi makanan yang lain, sedangkan taho isi merupakan taho yang didalamnya diberi isi dan biasanya terdiri dari kecambah (toge), wortel maupun daun bawang. Biasanya tahu isi ini disajikan sebagai makanan ringan atau jajanan.
 
sebenarnya tidak ada hal yang istimewa dengan tahu isi tersebut, akan tetapi ada hal yang unik kalau membicarakan tahu isi yang ada di Lumajang. Tahu yang didalamnya diberi isi itu biasanya   dinamakan tahu isi seperti dikenal di daerah-daerah seperti Jakarta, Surabaya, Malang, Jember dan dimanapun di indonesia. Akan tetapi khusus di Lumajang, kita akan jarang mengenal nama tahu isi tersebut.
 
Warga Lumajang lebih suka menyebut nama tahu isi ini dengan nama “taho Berontak”. Dari nama yang kita tahu taho brontak adalah sebuah nama yang menyimbolkan perlawanan terhadap kekuasaan yang ingin menindasnya. Kita tahu perlawanan yang sangat panjang sampai 300 tahun akan menimbulkan suatu budaya yang akan mempengaruhi pola pikir masyarakat yang terlibat dan diwariskan secara terus-menerus. 
 
Pada masa perlawanan dahulu para wanita mempunyai peran penting didalam mendirikan dapur-dapur umum sehingga menghasilkan atribut-atribut makanan atau jajanan yang merupakan perwujudan semangat pada masa tersebut. Memang, makanan bukanlah senjata yang bisa mematikan atau menghancurkan suatu pasukan akan tetapi dari makanan semangat para pasukan akan terus bergelora dalam menghadapi serangan lawan.
 
Oleh karena itu ada baiknya jika sejarah jangan ditulis sebagai sejarah peperangan antar tokoh politik, akan tetapi juga perlawanan dari rakyat terhadap penindasan, maupun perlawanan para wanita dan ibu-ibu digaris belakang.  Jika hal ini dilakukan terus menerus maka sejarah indonesia tidak akan kesepian, akan tetapi menjadi sejarah yang kaya akan variasi dan khasanah kebudayaan. Bagi Lumajang sendiri menggali kekayaan sejarah dan budaya, ditambah dengan kuliner tentu akan membuat dearahnya semakin dikenal. (sur) (dimuat dia pedomannusantara.com
 
Sumber: https://mansurhidayat91.wordpress.com/2012/09/26/tahu-berontak-makanan-simbol-perlawanan-asal-lumajang/

tahu berontak

DISKUSI


TERBARU


Mpaa Sere (Tari...

Oleh Aji_permana | 07 Jan 2025.
Tradisi

Mpaa Sere adalah tarian tradisional yang bertujuan untuk menyambut tamu penting sebagai bentuk penghormatan, sambil sesekali memperlihat ketangkasan...

Mpa'a Oro Gata

Oleh Aji_permana | 29 Dec 2024.
Tradisi

Mpa'a Oro Gata adalah salah satu permainan tradisional dari Bima, Nusa Tenggara Barat, yang diwariskan dari generasi ke generasi. Secara harfiah, ist...

Mpaa Kabanca (T...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Kabanca adalah tradisi unik di Bima yang melibatkan atraksi di atas kuda. Dalam tradisi ini, peserta saling mengejek dan memperlihatkan kemampua...

Mpaa Buja Kanda...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Buja Kandanda memiliki kesamaan dengan Mpaa Soka yang juga merupakan salah satu seni tarian dalam tradisi Bima, yaitu sama-sama menggunakan tomb...

Mpaa Soka (Sala...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Soka adalah tarian tradisional resmi acara kenegaraan yang memperlihatkan ketangkasan prajurit menggunakan tombak.

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...