Tarian
Tarian
Tarian Bengkulu Suku Rejang
Tari Kejai/kejei
- 24 Januari 2012
Tari Kejai atau Kejei adalah satu-satunya tarian adat Rejang,dalam membawakan tari Kejai/Kejei penari harus berpasangan ( laki-laki dan perempuan ),penari harus ganjil ( 5 pasang,7 pasang, atau 9 pasang ). hingga saat ini masih berkembang di Kabupaten Rejang Lebong, Lebong, Kepahiang dan Bengkulu Utara, serta sering dipentaskan dalam acara besar Adat dan Penyambutan Tamu.

Tari Kejai/Kejei biasa ditampilkan di dalam ruangan atau diluar ruangan. Pada pergelaran tari Kejai/Kejei harus ada SUKUNG. Sukung adalah terbuat dari bambu dua potong yang melintas diatas Tiang Penei, Bambu ini dibungkus dengankertas guna memperindah bentuknya,sukung ini adalah tanda batas bahwa bujang gadis menari berpasangan,sewaktu menari,apabila penari melintas dibawah sukung penari harus melakukan gerakan matah dayung.
Untuk Tari Kejai/Kejei di Rejang Lembak ada Tari Balai yang hampir sama bentuknya dengan Tari Kejai/Kejei,Sesuai kesepakatan Tari Balai diganti dengan Tari Kejai/Kejei

Ada 2 sambei yang dibawakan oleh seorang penari laki-laki dan seorang penari perempuan secara bersahutan :
1. Sambei Pembuka ( Pengela ),
2. Sambei Andak ( Penutup)

Penari memasuki arena tanpa diiringi gung kelintang,kemudian mengambil posisi duduk untuk melakukan Sambei Pengela dibawakan oleh penari laki-laki,kemudian baru melakukan gerak sembah 3 kali Setelah sembah penari berdiri dan menari berputar ditempat sebanyak 2 kali putaran,kemudian melakukan gerak matah dayung,lalu berputar lagi ditempat satu tiga per empat putaran ( bersiap-siap untuk mengelilingi Penei satu kali lingkaran penuh ) sambil melakukan gerakan inti.

Gerakan inti tari kejei ada 2 macam yaitu

gerakan tetap
gerakan peralihan

Pada gerakan tetap penari perempuan,kedua telapak tangan menghadap kedepan setinggi bahu d depan dada,dan setelah gerakan matah dayung memegang ujung selendang

Pada gerakan tetap penari laki-laki,kedua telapak tangan menghadap ke depan setinggi kepala,dan setelah gerakan peralihan ( matah dayung ),kedua telapak tangan menghadap ke depan disamping paha

Sewaktu menari, penarilaki-laki dan perempuan saling berpandangan melihat mata pasangan masing-masing.

Setelah mengililingi satu lingkaran penuh,maka gung kelintang berhenti,penari duduk untuk melakukan sambei Andak yang dibawakan oleh seorang penari perempuan,setelah itu langsung melakukan gerak sembah tiga kali Setelah selesai gerak sembah,penari kembali berdiri dan melakukan gerak sama persis dengan gerak setelah sambei Pengela dengan mengelilingi Penei satu lingkaran penuh Kemudian penari duduk ( jongkok ) masih diiringi gung kelintang,lalu sembah tiga kali,kemudian penari langsung bubar

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline