×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Situs Prasejarah

Elemen Budaya

Produk Arsitektur

Provinsi

Jawa Barat

Asal Daerah

Karawang

Situs Cibuaya

Tanggal 25 Feb 2015 oleh Muhammad Arif Nurrohman17.

Situs Cibuaya secara administratif termasuk di wilayah Desa Cibuaya, Kecamatan Cibuaya. Geografis kawasan ini merupakan pedataran rendah dengan ketinggian 2-3 m.

Lokasi berada di daerah Tanjung Karawang berjarak sekitar 6 km dari pantai. Sebagaimana di Batujaya, dikawasan ini banyak terdapat tinggalan arkeologik dari masa klasik. Perhatian terhadap kawasan Cibuaya dimulai pada tahun 1959. Ketika itu Boisselier meneliti arca wisnu yang ditemukan tahun 1951 dan 1957. Selanjutnya Pusat Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional pada 1977 melakukan ekskavasi di Lemah Duhur Wadon dipimpin Hasan M. Ambary. Jurusan Arkeologi FS UI bekerjasama dengan Puslit Arkenas pada tahun 1984 melakukan ekskavasi di Lemah Duhur Wadon dan Lemah Duhur Lanang. Tahun 1992, 1994, Puslit Arkenas melakukan penelitian lanjutan di Cibuaya. Hingga sekarang di kawasan situs Cibuaya telah ditemukan 6 runtuhan bangunan bata, arca wisnu, batu pipisan, lumpang batu, serta sebaran pecahan tembikar dan keramik. Bangunan yang masih agak utuh adalah Lemah Duhur Lanang dan Lemah Duhur Wadon. Kedua nama ini merupakan nama yang sudah umum dikenal oleh masyarakat setempat. Lemah Duhur Lanang berada pada tanah kering agak membukit yang sekelilingnya merupakan areal persawahan. Secara administratif lokasi ini berada di Dusun Pajaten, Desa Cibuaya, Kecamatan Cibuaya tepatnya pada koordinat 06° 03' 460" Lintang Selatan dan 107° 21' 575" Bujur Timur. Lokasi ini agak sulit dicapai karena dari jalan desa yang bisa dilewati kendaraan harus diteruskan dengan melalui jalan kampung sepanjang sekitar 100 m. Setelah sampai ujung kampung kemudian masih harus melewati jalan setapak pematang sawah berkelok-kelok sejauh sekitar 300 m. Dengan demikian agar perjalanan nyaman sebaiknya siap untuk berjalan kaki yang hanya sekitar 400 m dari jalan raya. Lahan dimana terdapat bangunan Lemah Duhur Lanang berdenah melingkar yang luasnya sekitar 1000 m2. Lahan ini juga dimanfaatkan untuk kuburan umum. Namun demikian tampaknya kuburan tersebut tidak ada yang berada tepat pada bangunan Lemah Duhur Lanang. Kuburan terutama terpusat di bagian selatan lahan, sedangkan bangunan Lemah Duhur Lanang berada di bagian utara lahan.

Kondisi fisik bangunan Lemah Duhur Lanang merupakan sisa bangunan bagian kaki yang terbuat dari bahan bata. Denah bangunan segi empat berukuran 9 x 9,6 m dengan tangga masuk di sisi barat laut. Tangga masuk ini ditemukan dalam kondisi sudah rusak juga. Pada bagian puncak terdapat lingga berukuran 1,11 m diameter 40 cm dalam kondisi tertancap di tanah. Lingga ini dahulu ditemukan di runtuhan kaki bangunan. Bentuk lingga merupakan lingga semu yaitu hanya menampakkan bentuk bujur sangkar di bagian bawah dan bulat di bagian atas. Bentuk lingga yang seharusnya adalah bentuk bujur sangkar bagian bawah, segi delapan di bagian tengah, dan bulat di bagian atas.

Dengan ditemukannya lingga dalam satu konteks dengan runtuhan bangunan, dapat dipastikan bahwa bangunan Lemah Duhur Lanang berlatarkan Hindu. Di sebelah barat laut Lemah Duhur Lanang berjarak sekitar 1.500 m terdapat bangunan Lemah Duhur Wadon. Penelitian intensif di lokasi ini dilakukan pada tahun 1985 oleh Jurusan Arkeologi FS UI. Hasil penelitian menemukan bentuk denah bangunan yaitu bujur sangkar dengan ukuran 3,5 x 3,5 m. Sebagaimana bangunan Lemah Duhur Lanang, bangunan ini juga menggunakan bahan bata. Ketika ditemukan dalam kondisi sudah runtuh yang tersisa hanya bagian kaki. Ada indikasi yang menunjukkan bangunan ini menghadap ke arah timur.

Lokasi:  Desa Cibuaya, Kecamatan Cibuaya

Koordinat : 06° 03' 460" S,  107° 21' 575" E

Telepon:

Email:

Internet:

Arah:  6 km dari pantai di daerah Tanjung Karawang

DISKUSI


TERBARU


ASAL USUL DESA...

Oleh Edyprianto | 17 Apr 2025.
Sejarah

Asal-usul Desa Mertani dimulai dari keberadaan Joko Tingkir atau Mas Karebet atau Sultan Hadiwijaya yang menetap di Desa Pringgoboyo, Maduran, Lamong...

Rumah Adat Karo...

Oleh hallowulandari | 14 Apr 2025.
Rumah Tradisional

Garista adalah Rumah Adat Karo di Kota medan yang dikenal sebagai Siwaluh Jabu. Rumah adat ini dipindahkan dari lokasi asalnya di Tanah Karo. Rumah A...

Kearifan Lokal...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenga...

Mengenal Sejara...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Pura Lempuyang merupakan salah satu tempat persembahyangan umat hindu Bali tertua dan paling suci di Bali. Terletak di lereng Gunung Lempuyang, di Ka...

Resep Layur Bum...

Oleh Masterup1993 | 24 Jan 2025.
Makanan

Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...