Ritual
Ritual
Situs Sulawesi Selatan Kab. Sinjai
Situs Batu Pake Gojeng - Kab. Sinjai - Sulawesi Selatan
- 5 Maret 2018
Batu Pake berasal dari bahasa setempat yang terdiri atas dua suku kata yaitu batu dan pake yang berarti batu yang dipahat. Sedangkan Gojeng adalah lokasi ditemukannya Batu Pake. Dengan demikian disebut dengan Batu Pake Gojeng. Berdasarkan data arkeologis diketahui bahwa pada tempat ini pernah ada aktifitas manusia pada masa lampau.
 
Sebuah sumber lisan masyarakat setempat menyatakan bahwa pendiri Kerajaan Batu Pake, I Baso Batu Pake sebagai raja yang pertama Kerajaan Batu Pake.Pendapat lain mengatakan bahwa awal mula pendiri Kerajaan Batu Pake ialah La Tenri Lallo Manurungnge Ri Wowolonrong yang didampingi oleh istrinya yang bernama Datue Ri Lino kemudian dianugerahi seorang anak laki-laki yang bernama Baso Batu Pake. 
 
Setelah Manurungnge menghilang Baso Batu Pake menggantikan ayahnya sebagai Raja Batu Pake II. Pada masa pemerintahannya Batu Pake tumbuh sebagai kerajaan yang kuat dan sejahtera. Pengembangan geopolitik juga dilakukan sehingga dia mengangkat kerajaan bawahan yaitu melantik Raja Bulo-Bulo yang bernama I Patimang Daeng Tappajang sebagai Raja Bulo-Bulo yang pertama. 
Walaupun Kerajaan Batu Pake hanya dipinpin oleh dua  raja, namun memegang peranan penting karena merupakan cikal bakal tumbuhnya beberapa kerajaan di Kabupaten Sinjai. Kerajaan tersebu dikenal dengan nama Kerajaan Bulo-Bulo, Lamatti dan Tondong yang ketiganya dikenal dengan istilah Tellulimpoe.
 
Lokasi ini merupakan lokasi pemakaman Raja Batu Pake Gojeng dan keluarganya. Situs Batu Pake Gojeng berdasarkan ciri-ciri arkeologisnya, situs pemakaman tersebut  bercorak tradisi megalitik. Hal ini dapat diamati pada sistem pembuatan Batu Pake yang dibuat dari batuan dasar (Bed Rock) jenis sedimen lunak. Pahatan tersebut membentuk segi empat. Batu Pake ini umumnya memperlihatkan arah ahadap Timur-Barat dengan ukuran yang bervariasi. 
 
Tahun 1982 pernah dilakukan ekskavasi dan ditemukan fosil gigi manusia. memperhatikan arah hadap makam ini memberikan indikasi bahwa makam tersebut memperlihatkan bentuk makam pra islam. 
 
Beberapa temuan lainnya yang terdapat pada situs ini berupa alat batu dan manik-manik. Temuan pendukung lainnya berupa sumur batu dan lumpang batu yang ditemukan cukup banyak. Lumpang Batu memiliki ukuran yang bervariasi antara 10 sampai 50 cm sedangkan sumur batu yang ditemukan memiliki diameter antara 50 hingga 200 cm setiap lubangnya.
 
Temuan lainnya berupa altar batu yang ditemukan pada sisi utara yang terbuat dari batu dasar. yang dipahat. Peninggalan kebudayaan megalitik Batu Pake gojeng belum diketahui pertanggalannya. Namun, dengan ditemukannya keramik asing telah memberikan petunjuk bahwa situs Batu Pake Gojeng memiliki hubungan dengan dunia luar sejak periode Dinasti Ming.
 
 
Lokasi ini adalah lokasi pemakaman Raja-Raja Batu Pake Gojeng serta keluarganya namun juga ekofak. Di sini pengunjung bisa menyaksikan menhir-menhir memiliki ukuran kecil dan masih banyak lagi batu pahat persegi.
 
Latar Sejarah Kerajaan Batu Pake Gojeng yang pada awalnya berasal dari kelompok orang-orang yang berlokasi di daerah Gojeng ini tumbuh dan berkembang pada saat sebelum Islam masuk daerah Sinjai.
 
Salah satu batu pahat persegi yang berlubang diakui sebagai bekas makam para raja-raja keturunan Raja Batu Pake Gojeng yang pertama. Di sini juga terdapat pemandian tua yang konon merupakan pemandian raja-raja terdahulu.
 
Tidak hanya bisa melihat bongkahan-bongkahan batu yang bernilai sejarah serta pecahan atau fragmen keramik serta tulang belulang yang bernilai sejarah Tinggi, pengunjung yang datang akan dimanjakan dengan keelokan pemandangan di sekitar taman purbakala ini.
 
Beragam burung endemik seperti burung nuri kalimantan, burung beo, burung kutilang dan rajawali sumatera dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang berkunjung. 
 
Sebuah gambaran tentang keindahan suatu bentukan fenomena alam yang menjadi sebuah eksotisme bagi penjelajah atau pelesiran dengan rangkaian latar belakang sejarah keberadaan dimana para nenek moyang mulai mengatur siasat dan merencanakan sesuatu demi mempertahankan wilayah bumi Tellulimpoe.
 
Puncak Taman Purbakala Batu Pake Gojeng yang juga merupakan Benteng pengintaian dan markas pertahanan Jepang dengan kemudahan mengawasi kapal laut yang melintasi Teluk Bone maupun pesawat terbang sekutu. Memiliki panorama alam Kabupaten Sinjai, memandang jauh deretan Pulau Sembilan dengan jejer rimbunan hutan bakau Tongke-tongke, serta laut yang biru menghampar diatas terumbu karang Larea-rea. 
 
Keunikan dari ketinggian arkeologi dan bentukan alam ini adalah sebuah misteri yang belum terpecahkan. Ketika dilakukan penggalian penyelamatan (Rescue Excavation) pada tahun 1982, dikawasan ini ditemukan berbagai jenis benda cagar budaya (BCB) bergerak seperti keramik dan pecahan-pecahannya, tembikar sejumlah kecil fragment keramik blue underglass serta gigi buvidae, yang diperkirakan dari zaman Dinasty Ming, fosil kayu dan peti mayat. Taman Purbakala memiliki nilai historis tersendiri dimana memiliki tiga tinggalan seperti tinggalan megalitik, artifak, dan ekofak.
 
Tinggalan megalitik  terbukti dengan adanya batu berlubang yang berdiameter sangat variatif yaitu antara 15 cm hingga 70 cm. Meskipun demikian secara umum ukuran diameter lubang berkisar 25 cm, 40 cm, dan 50 cm dengan kedalaman 35-60 cm yang merupakan ukuran dominan secara acak dan tersusun, seperti satu lubang besar yang dikelilingi oleh sejumlah lubang kecil atau sederet lubang kecil diapit oleh dua buah lubang besar, sepasang lubang sejajar dengan ukuran yang sama atau berbeda, dan sebagainya.
 
Tinggalan arkeologi lainnya dengan adanya Menhir-menhir kecil yang berukuran tinggi 12-47 cm, lebar antara 20-23 cm. sedangkan  peninggalan megalitik yang paling utama dengan terdapatnya bongkahan alami yang memiliki ukuran yang bervariasi. Dan tinggalan batu berpahat persegi yang merupakan titik pusat dari variasi batu berpahat lainnya. Salah satu dari batu berlubang persegi (yang terbesar) hingga kini masih dipercaya oleh masyarakat sekitar situs Batu Pake Gojeng sebagai bekas makam Raja-raja keturunan Raja Batu Pake Gojeng yang pertama.
 
Bukti peninggalan arkeologisnya telah dirapikan dibuat dengan jalan setapak sebanyak 120 buah anak tangga menuju bukit dan dijadikan lokasi obyek daya tarik wisata baik alam maupun budaya. Di dalam areal situs berbagai pohon dapat kita jumpai  seperti cemara (casuarinas sp), pohon cenrana yang sudah cukup tua, kalumpang (Stercuilla), kelapa (Cocos Nucivera), Kamboja (Plumera accuminata), Akasia (Casia sp), serta Bougenville (Bougenvillea spectabilis). Dalam mendukung kepariwisataan dilokasi taman ini pemerintah Kabupaten Sinjai dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah melengkapi sarana pendukung (Caravanning Sites) seperti renovasi rumah adat Taman Purbakala serta fasilitas lainnya seperti tempat permandian yang telah tua yang diyakini tempat permandian para raja-raja, refreshing kid dengan taman bermain anak-anak seperti ayunan dan luncuran, berbagai species burung yang dikarantinakan dengan variasi kandang seperti burung Rajawali Sumatera dengan kandang besar seluas 6 x 6 m dan tinggi hampir 4 mtr. Sedangkan burung Beo, Nuri Kalimantan, sepasang burung Kutilang, Serta species burung lainnya menempati kandang seukuran 1 x 1,5 mtr dengan tinggi hampir 2 mtr. 
 
 
Sumber:
  1. http://sinjaikab.go.id/v3/batu-pake-gojeng/
  2. http://fwsinjai.blogspot.co.id/2016/12/taman-purbakala-batu-pake-gojeng.html
  3. https://daradaeng.com/wisata-alam-taman-purbakala-batu-pake-gojeng.html
 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya