Ritual
Ritual
Hiburan Sulawesi Barat Maninjau
Simuntu
- 28 November 2018

Tiap-tiap daerah di Indonesia memiliki tradisi sendiri yang adakalanya tidak terdapat di daerah lain. Demikian juga halnya di Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat dikenal sebuah tradisi yang disebut dengan Simuntu.  Apa itu Simuntu ? Dari berbagai catatan tentang Simuntu yang berkembang di sekitar Danau Maninjau, digambarkan sebagai mirip dengan tradisi Halloween seperti di  Amerika. Bedanya pada tradisi Halloween merefleksikan berbagai hantu yang menyeramkan, sementara Simuntu justru menunjukan kretaivitas anak Nagari Salingka Danau Maninjau Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam, Simuntu diposisikan sebagai penyenang hati.

Dari beberapa sumber disebutkan, kehadiran Simuntu mengajarkan kepada anak-anak, bahwa hantu itu tidak ada dan yang ada hanya satu sosok yang didandani seburuk mungkin. Dan rasa takut pada anak-anak beralih kepada sesuatu yang nyata seperti tergambar pada sosok Simuntu..

Tradisi Simuntu biasanya dilansungkan setelah shalat Idul Fitri dan Idul Adha. Simuntu dengan tampilan yang menyeramkan bagi anak-anak, namun mengundang senyum para orang tua yang melihat keturunan-keturunan berpakaian seram datang ke rumah-rumah mereka. Betapa tidak, seluruh tubuh Simuntu berpakaian  daun kering seperti dari ijuak (ijuk), karisiak (daun pisang kering) dan daun kering lainnya. Dan muka Simuntu ditutupi topeng yang dibuat dari kertas kardus dan dilukis seseram mungkin, dan ada juga yang menutupi wajah dengan sebo, atau memakai penutup kepala.

Simuntu yang berpakain daun kering dan wajah ditutupi topeng itu diarak mendatangi rumah-rumah penduduk dengan diiringi empat sampai sembilan tambur dan tansa serta sambil di iringi tarian jenaka. Ketika terdengan bunyi tambur yang mengiringi rombongan Simuntu, orang-orang bediri dipintu tumah mereka seraya memegang uang receh dan ketika Simuntu menari-nari dihalaman rumah mereka, si pemilik rumah memasukan uang receh ke kantong plastik besar yang tergantung di leher Simuntu.

Arak-arakan Simuntu yang digelar usai Shalat Idul Fitri dan Idul Adha itu, bisanya akan berlansung beberapa hari dan setiap harinya ada empat sampai enam Simuntu yang memeriahkan hari lebaran. Simuntu mendatangi rumah penduduk menagih sumbangan dan uang yang terkumpul digunakan untuk kegiatan kepemudaan, masjid, atau membantu masyarakat yang terkena musibah. Tradisi Simuntu sampai saat ini masih hidup diseputaran Danau Maninjau dan merupakan salah salah objek wisata tradisi yang di Kabupaten Agam.

Sumber:

https://www.gong-online.com/2015/03/tradisi-simuntu-hallowen-ala-anak.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline