|
|
|
|
Silat Cingkrik dari Rawabelong #DaftarSB19 Tanggal 13 Feb 2019 oleh Rafika Rani. |
Indonesia adalah negara yang tersebar dari sabang sampai merauke. Indonesia Memiliki keanekaragaman budaya dan kesenian. Namun zaman sekarang ini, banyak anak remaja yang lebih memilih budaya barat ketimbang budaya asli Indonesia. Menurutnya, budaya kebaratan membuat mereka terlihat keren dan kekinian. Banyak kebudayaan asli Indonesia terbengkalai dan terlupakan. Akibatnya, budaya asli Indonesia sudah mulai terkikis dengan budaya barat. Mirisnya lagi, beberapa budaya asli Indonesia pernah diakui oleh negara lain. Padahal banyak sekali kesenian asli Indonesia yang sangat menarik untuk diketahui dan dipelajari, salah satunya yaitu Silat Cingkrik asal Betawi.
Silat Cingkrik ditemukan oleh Ki Maing 100 tahun lalu. Silat ini dikembangkan oleh tiga orang guru, mereka adalah Ki Ajid, Ki Ashari dan Ki Ali, kemudian silat ini dikembangkan lagi oleh Ki Goning, Ki Sinan dan masih banyak lagi. Silat ini memiliki keunikan, dimana gerakannya menyerupai orang yang sedang menari.
Silat Cingkrik menjadi salah satu warisan budaya Betawi. Silat yang beraliran main pukul ini tumbuh dan berkembang di jantung Jakarta, Rawa Belong. Silat cingkrik dilestarikan di Sanggar Pitung Rawabelong, Jalan Yusuf, Kelurahan Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta barat, dipimpin oleh Bachtiar Zakaria, pria asli Betawi yang sangat konsisten ingin melestarikan seni dan budaya Betawi. Silat ini mulai dilestarikan sejak tahun 1995.
Beliau mengatakan bahwa silat ini sudah sampai jalur internasional. “Cingkrik Rawa Belong saat ini banyak sudah kemana-mana, sudah meluas sampai ke luar negeri juga ada. Ke Malaysia juga udah ada,” kata Bachtiar. Salah satu faktor yang membuat silat Cingkrik berkembang adalah singkatnya waktu mempelajari silat ini. Jurus-jurus cingkrik Rawa Belong bisa dipelajari dalam kurun waktu enam bulan dengan intensitas latihan teratur. Cingkrik bisa dipelajari lebih cepat bagi seseorang yang memiliki dasar keahlian bela diri. “sekiranya butuh waktu paling lama 6 bulan untuk belajar silat Cingkrik. Tapi kalau orang itu sudah ada dasar bisa silat, 3 bulan sudah cukup untuk belajar,” Bachtiar menjelaskan.
Hebatnya lagi, silat ini berkembang tanpa adanya subsidi dan tetap bertahan (di sanggar pitung). “Alhamdulillah, saya istiqomah. Saya ingin menyampaikan kebaikan meski hanya satu ain. Saya ingin memberikan kesempatan bagi mereka yang mau belajar namun tidak memiliki biaya,” ujarnya.
”Melihat pendekar Betawi beraksi silat Cingkrik seperti seseorang menari. Namun jurusnya justru mematikan lawan”.
Ada dua belas jurus yang digunakan dalam melakoni silat Cingkrik. “Silat Cingkrik memiliki dua belas jurus, yaitu jurus keset, keset bacok, keset gedor, jurus cingkrik, jurus selendang, langkah tiga, langkah empat, tiktuk, saup, jurus macan, jurus singa, dan langkah dua belas,” jelasnya.
“adalah mengandalkan gerakan tangan dan kaki, serta gerakan refleks,” ujar Bachtiar
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |