Silampari - Sumatera SelatanIni kisah dari Dusun Ulak Lebar, sebuah desa kecil di tepian Sungai Kelingi, anak Sungai Batanghari Sembilan di Sumatra Selatan. Ada seorang raja yang memerintah di sana. Raja Biku, demikianlah namanya. Permaisurinya bernama Putri Selendang Kuning. Sayangnya, setelah sepuluh tahun menikah, Raja dan Permaisuri belum dikaruniai keturunan. Raja Biku memohon pertolongan dari Dewa Mantra Sakti Tujuh yang turun di Puncak Bukit Rimbo Tenang. Ia menyuruh Raja untuk bertapa dan mengembarakan jiwa guna mencari kembang tanjung berkelopak enam. Setelah raja mendapatkan kembang itu, Sakti Tujuh menyuruhnya membuat ramuan. "Gunakanlah air ramuan itu untuk mandi, dan sebagian lagi untuk diminum permaisuri. Engkau akan mendapatkan enam orang anak sesuai dengan jumlah kelopak bunga ini," kata Sakti Tujuh. "Terima kasih Dewa," ujar raja Biku gembira. "Tapi, ingatlah satu hal. Semua akan kembali ke asalnya, pada waktu yang telah ditentukan," tegas Sakti Tujuh. Raja dan permaisuri melakukan semua yang diperintahkan dewa. Tak lama kemudian, permaisuri hamil dan melahirkan seorang putra yang diberi nama Sebudur. Sebudur tumbuh menjadi anak yang cakap dan kuat. Dia memiliki lima orang adik perempuan, yaitu Dayang Torek, Dayang Deruja, Dayang Deruji, Dayang Ayu, dan Ireng Manis. Seiring waktu, Sebudur dan adik-adiknya menjadi dewasa. Mereka terkenal akan kebaikan budi dan wajahnya, terutama Dayang Torek. Kabar kecantikannya tersebar sampai ke negeri yang jauh. Suatu hari, Raja Biku hendak pergi ke negeri Cina. Dia berpesan pada Sebudur, "Anakku Sebudur, jagalah ibu dan adik-adikmu selama aku berada di Negeri Cina. Bila dalam masa yang aku janjikan, aku belum pulang juga, berarti telah terjadi sesuatu padaku. Tak perlulah engkau menyusul. Tinggallah di sini dan gantikanlah ayahmu ini sebagai raja yang baru." Maka berangkatlah Raja Biku dengan sebuah kapal. Saat melewati Laut Cina Selatan, kapal itu diterjang badai besar dan tenggelam ke lautan yang gelap dan dingin. Setelah lama menanti kepulangan raja, Sebudur melupakan amanat ayahnya dan pergi menyusul ke negeri Cina. Namun, betapa sedihnya dia saat mengetahui kapal ayahnya telah tenggelam. Sementara Sebudur berada di negeri Cina, datanglah utusan dari Pangeran Palembang ke Dusun Ulak Lebar. Pangeran mendengar kabar kecantikan Dayang Torek dan bermaksud meminang tuan puteri. Tetapi, permaisuri Selendang Kuning menolak karena ingin meminta persetujuan dari Sebudur terlebih dahulu. Karena sakit hati, kedua utusan itu menculik Putri dan dibawa ke Palembang. Sebudur sangat marah ketika dia pulang dan mengetahui bahwa seorang adiknya telah diculik. Sebudur segera menyusul ke Palembang. Dengan kesaktiannya, dia dapat menembus penjagaan pengawal tanpa susah-payah. Alangkah terkejutnya Sebudur ketika dia mendapati Dayang Torek telah memiliki seorang bayi laki-laki dari suaminya. "Dik, ayo kita pulang ke Kerajaan kita. Tinggalkan saja bayimu," Sebudur membujuk Dayang Torek. "Tidak, Kak. Mana mungkin seorang ibu bersedia meninggalkan anaknya!" tegas Dayang Torek "Baiklah, kita bawa anakmu ke Ulak Lebar," ajak Sebudur. Dayang Torek setuju. Mereka berdua akhirnya berhasil melarikan diri. Saat sudah dekat di dusun Ulak Lebar, kuda-kuda yang mereka tunggangi pun kelelahan. Ketika kuda-kuda itu berusaha menyeberangi sungai, terjatuhlah bayi Dayang Torek dari dekapan Sebudur. Alangkah malangnya, sang bayi terhanyut dan tenggelam. Dayang Torek terus menangis karena kehilangan anaknya. Dia marah dan menolak berbicara sepatah kata pun pada Sebudur yang dianggapnya tidak sungguh-sungguh menjaga anaknya. "Maafkan aku, Dayang Torek. Walaupun engkau marah dan membenci aku, tapi marilah kita pulang dan temui Ibu dan adik-adik. Mereka pasti sudah menunggu kita," ujar Sebudur. "Tidak. Lebih baik Kakak pulang tanpa aku!" Dayang Torek pergi meninggalkan kakaknya. Dia menghilang ke Bukit Rimbo Tenang. "Adik Dayang Torek!" Sebudur memanggil adiknya dengan putus asa. Namun, sekeras apa pun dia mencari, Dayang Torek tak pernah kembali. Saat itulah muncul Sakti Tujuh yang memberi tahu Sebudur tentang Kembang Tanjung dan kelahiran mereka. "Raja Biku dan Dayang Torek telah menepati janji untuk kembali ke asal. Pada gilirannya, adik-adikmu yang lain, ibumu, dan engkau sendiri akan menghilang juga," kata Sakti Tujuh. Sebudur kembali ke Ulak Lebar sendirian. Benarlah apa yang dikatakan Sakti Tujuh. Ibunya dan adik-adiknya semua menghilang satu per satu. Begitu pula dengan Sebudur, akhirnya dia pun menghilang dari kehidupan. Semua kembali ke asal. Semua hilang, silam seperti peri. Silampari. Sejak saat itu, Dusun Ulak Lebar, dusun-dusun lain di sekitarnya, dan Lubuk Linggau sebagai pusat kotanya, dikenal sebagai Bumi Silampari.
Sumber: http://indonesianfolktales.com/id/book/silampari/
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...