Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Sumatera Selatan Sumatera Selatan
Silampari
- 3 Mei 2018

Silampari - Sumatera SelatanIni kisah dari Dusun Ulak Lebar, sebuah desa kecil di tepian Sungai Kelingi, anak Sungai Batanghari Sembilan di Sumatra Selatan. Ada seorang raja yang memerintah di sana. Raja Biku, demikianlah namanya. Permaisurinya bernama Putri Selendang Kuning. Sayangnya, setelah sepuluh tahun menikah, Raja dan Permaisuri belum dikaruniai keturunan. Raja Biku memohon pertolongan dari Dewa Mantra Sakti Tujuh yang turun di Puncak Bukit Rimbo Tenang. Ia menyuruh Raja untuk bertapa dan mengembarakan jiwa guna mencari kembang tanjung berkelopak enam. Setelah raja mendapatkan kembang itu, Sakti Tujuh menyuruhnya membuat ramuan. "Gunakanlah air ramuan itu untuk mandi, dan sebagian lagi untuk diminum permaisuri. Engkau akan mendapatkan enam orang anak sesuai dengan jumlah kelopak bunga ini," kata Sakti Tujuh. "Terima kasih Dewa," ujar raja Biku gembira. "Tapi, ingatlah satu hal. Semua akan kembali ke asalnya, pada waktu yang telah ditentukan," tegas Sakti Tujuh. Raja dan permaisuri melakukan semua yang diperintahkan dewa. Tak lama kemudian, permaisuri hamil dan melahirkan seorang putra yang diberi nama Sebudur. Sebudur tumbuh menjadi anak yang cakap dan kuat. Dia memiliki lima orang adik perempuan, yaitu Dayang Torek, Dayang Deruja, Dayang Deruji, Dayang Ayu, dan Ireng Manis. Seiring waktu, Sebudur dan adik-adiknya menjadi dewasa. Mereka terkenal akan kebaikan budi dan wajahnya, terutama Dayang Torek. Kabar kecantikannya tersebar sampai ke negeri yang jauh. Suatu hari, Raja Biku hendak pergi ke negeri Cina. Dia berpesan pada Sebudur, "Anakku Sebudur, jagalah ibu dan adik-adikmu selama aku berada di Negeri Cina. Bila dalam masa yang aku janjikan, aku belum pulang juga, berarti telah terjadi sesuatu padaku. Tak perlulah engkau menyusul. Tinggallah di sini dan gantikanlah ayahmu ini sebagai raja yang baru." Maka berangkatlah Raja Biku dengan sebuah kapal. Saat melewati Laut Cina Selatan, kapal itu diterjang badai besar dan tenggelam ke lautan yang gelap dan dingin. Setelah lama menanti kepulangan raja, Sebudur melupakan amanat ayahnya dan pergi menyusul ke negeri Cina. Namun, betapa sedihnya dia saat mengetahui kapal ayahnya telah tenggelam. Sementara Sebudur berada di negeri Cina, datanglah utusan dari Pangeran Palembang ke Dusun Ulak Lebar.  Pangeran mendengar kabar kecantikan Dayang Torek dan bermaksud meminang tuan puteri. Tetapi, permaisuri Selendang Kuning menolak karena ingin meminta persetujuan dari Sebudur terlebih dahulu. Karena sakit hati, kedua utusan itu menculik Putri dan dibawa ke Palembang. Sebudur sangat marah ketika dia pulang dan mengetahui bahwa seorang adiknya telah diculik. Sebudur segera menyusul ke Palembang. Dengan kesaktiannya, dia dapat menembus penjagaan pengawal tanpa susah-payah. Alangkah terkejutnya Sebudur ketika dia mendapati Dayang Torek telah memiliki seorang bayi laki-laki dari suaminya. "Dik, ayo kita pulang ke Kerajaan kita. Tinggalkan saja bayimu,"  Sebudur membujuk Dayang Torek. "Tidak, Kak. Mana mungkin seorang ibu bersedia meninggalkan anaknya!" tegas Dayang Torek "Baiklah, kita bawa anakmu ke Ulak Lebar," ajak Sebudur. Dayang Torek setuju. Mereka berdua akhirnya berhasil melarikan diri. Saat sudah dekat di dusun Ulak Lebar, kuda-kuda yang mereka tunggangi pun kelelahan. Ketika kuda-kuda itu berusaha menyeberangi sungai, terjatuhlah bayi Dayang Torek dari dekapan Sebudur. Alangkah malangnya, sang bayi terhanyut dan tenggelam. Dayang Torek terus menangis karena kehilangan anaknya. Dia marah dan menolak berbicara sepatah kata pun pada Sebudur yang dianggapnya tidak sungguh-sungguh menjaga anaknya. "Maafkan aku, Dayang Torek. Walaupun engkau marah dan membenci aku, tapi marilah kita pulang dan temui Ibu dan adik-adik. Mereka pasti sudah menunggu kita," ujar Sebudur. "Tidak. Lebih baik Kakak pulang tanpa aku!" Dayang Torek pergi meninggalkan kakaknya. Dia menghilang ke Bukit Rimbo Tenang. "Adik Dayang Torek!" Sebudur memanggil adiknya dengan putus asa. Namun, sekeras apa pun dia mencari, Dayang Torek tak pernah kembali. Saat itulah muncul Sakti Tujuh yang memberi tahu Sebudur tentang Kembang Tanjung dan kelahiran mereka. "Raja Biku dan Dayang Torek telah menepati janji untuk kembali ke asal. Pada gilirannya, adik-adikmu yang lain, ibumu, dan engkau sendiri akan menghilang juga," kata Sakti Tujuh. Sebudur kembali ke Ulak Lebar sendirian. Benarlah apa yang dikatakan Sakti Tujuh. Ibunya dan adik-adiknya semua menghilang satu per satu. Begitu pula dengan Sebudur, akhirnya dia pun menghilang dari kehidupan. Semua kembali ke asal. Semua hilang, silam seperti peri. Silampari. Sejak saat itu, Dusun Ulak Lebar, dusun-dusun lain di sekitarnya, dan Lubuk Linggau sebagai pusat kotanya, dikenal sebagai Bumi Silampari.

 

Sumber: http://indonesianfolktales.com/id/book/silampari/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline