Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Legenda Sumatera Utara Sumatera
Siboru Namotung (Sibottar Mudar)
- 19 November 2018

Seperti yang kita ketahui bahwa Raja Simamora memiilki 3 anak, yaitu Purba, Manalu dan Debataraja. Sedangkan Debataraja sendiri juga memiliki 3 orang anak, yaitu Sampe tua, Babiat Nainggol, dan Marbulang serta 1 orang putri (boru)  yaitu Siboru Namotung (Sibottar Mudar). Lihat tarombo Simamora

Pada awalnya, mereka tinggal di Samosir, namun karena kemiskinnya (hapogoson)  mereka pergi ke Bakkara, disana Siboru Namotung bertemu dan disukai oleh Hamang (sejenis begu) tanpa wujud dan hanya pada malam hari kelihatan. Lalu Hamang pun melamarnya dan minta izin kepada ketiga saudaranya itu, ternyata mereka setuju untuk menikahkan asalkan Hamang bersedia membuat pesta besar untuk pernikahan itu. Alhasil, dibuatlah pesta yang sangat besar, namun memang terasa ada keanehan, karena sebagian orang tidak terlihat di pesta itu.

Setelah sekian lama, ada seorang Raja Barus bermarga Pasaribu hendak mencarikan seorang menantu untuk anaknya, maka sang rajapun menerbangkan sebuah layang-layang dan bersabda "barang siapa yang menemukan layang-layang itu bila perempuan akan kujadikan menantu dan bila lelaki akan kujadikan anak". Setelah layang-layang diterbangkan maka sang rajapun menyuruh bawahannya untuk melacak siapa gerangan yang akan menemukannya.

Sekian lama pencarian kemana arah terbangnya layang-layang tersebut dan siapa yang menemukannya, ternyata layang-layang itu secara tidak sengaja ditemukan oleh Siboru Namotung (br Simamora). Maka sesuai dengan janji dan sabda Raja Barus itu, iapun berencana untuk menikahkan anaknya dengan boru simamora tersebut dan berangkatlah raja tersebut ke Bakkara untuk menjumpai keluarga boru simamora itu untuk melamarnya dan menjadikannya menantu.

Setelah Raja Barus (Pasaribu) berjumpa dengan ketiga saudara Siboru Namotung, iapun menyampaikan niatnya itu, namun tidak seperti yang diharapkannya ternyata Siboru Simamora itu sudah menikah.

Pada saat pembicaraan itu Si Marbulang tidak setuju atau merasa keberatan kalau saudarinya itu dinikahkan lagi karena ia tahu saudarinya (itonya) itu sudah menikah dengan Hamang, sedangkan Sampe tua merasa tiada guna bersaudara dengan makhluk yang tidak kelihatan yang tidak jelas wujud dan rimbanya sedangkan Babiat Nainggol masih merasa ragu akan pilihannya. Pada akhirnya Raja Barus memaksakan untuk melamarnya dan siboru namotungpun dibawa ke Barus untuk dinikahkan dengan anaknya.

Mendengar kabar itu Hamang marah dan pergi mengejar Raja Pasaribu itu untuk mengambil kembali istrinya. Merekapun bertemu pada saat hendak menyeberangi sungai dan di sungai itu mereka bertengkar memperebutkan siboru namotung ( boru simamora) itu. Mereka saling unjuk kemampuan dan laga ilmu, maka sang Hamangpun mengeluarkan kemampuannya dan berkata "kalau bisa kau angkat istriku itu dari air ini silahkan bawa tetapi kalau tidak bisa silahkan tinggalkan tempat ini!", Raja Barus mencoba untuk menariknya namun ternyata siboru simamora tidak bisa lagi digerakkan sama sekali, tanpa panjang pikir Raja Barus itu mengeluarkan pedangnya dan memenggal kepala siboru namotung hingga putus konon katanya darah yang keluar dari leher siboru simamora itu berwarna putih itu sebabnya ia digelari Siboru Namotung atau Sibottar Mudar, dan ia pun membawa kepala tersebut kembali ke kampungnya di Barus.


Melihat kejadian itu Hamangpun merasa kecewa dan sedih setelah melihat istrinya telah meninggal dibuat Raja Barus tersebut dan membiarkan sisa potongan tubuhnya terhanyut di sungai itu. Hamang dengan amarahnya menjumpai ketiga saudara boru simamora itu dan mengutuknya bahwa ketiga saudara itu akan susah punya keturunan sesuai dengan tingkatan kesalahan yang mereka perbuat kepada Hamang.

Setelah Raja Pasaribu sampai di kampungnya, ia pun menyuruh anak buahnya untuk mencari sisa potongan tubuh boru simamora itu ke sungai itu. dan ternyata mereka menemukannya masih terhanyut disungai dan membawakannya kembali ke raja tersebut. Potongan tubuh boru simamora itu yang sudah berhari-hari mati disatukannya kembali dan disemayamkan dalam sebuah ruangan khusus. Menurut ceritanya tubuh boru simamora itu dapat bersatu dan kembali hidup. itulah sebabnya ada sebahagian marga pasaribu (marga pasaribu yang dari Barus) memanggil Tulang kepada marga Simamora Debataraja.

Sumber:

http://togadebataraja.blogspot.com/2012/04/legenda-siboru-namotung-sibottar-mudar.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline