Di sebuah desa tinggallah sebuah keluarga kecil yang sederhana. Mereka memiliki seorang anak yang bernama Kuna. Kuna memiliki sifat buruk yaitu suka membual dan semua yang dikatakan bisa dibilang bohong belaka. Suatu hari Kuna sedang pergi ke pasar. Di hadapan seorang ibu tua penjual pisang Kuna mulai berbohong. Dia mengatakan bahwa dirinya mempunyai seorang kakak yang sedang hamil dan sangat menginginkan pisang. Kuna memohon pada ibu tersebut untuk diberi sebuah pisang saja. mendengar cerita yang menyedihkan itu, ibu tua tersebut tidak hanya memberikan sebuah pisang melainkan sesisir pisang yang tadinya hendak di jualnya. Dalam hati Kuna tertawa terbahak-bahak karena berhasil mengelabui ibu tersebut. Sambil tersenyum Kuna menenteng sesisir buah pisang yang didapat dari hasil berbohong.
Sesungguhnya, Kuna adalah pemuda yang tampan dan cerdik. Namun, kecerdikannya digunakan untuk melakukan hal-hal yang buruk, tidak digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat. Perilaku Kuna yang tidak terpuji itu membuat malu bapak dan ibunya. seringkali mereka menasehati Kuna, tetapi tak jua diperhatikan. Terkadang ibunya terpaksa mengganti kerugian orang-orang yang ditipunya. Orang-orang merasa ksihan kepada bapak ibu Kuna. Walaupun begitu, Kuna tak juga merasa bosan atau insyaf akan perbuatannya.
Suatu hari, Kuna mendengar di kerajaan Soya, ada putri yang cantik jelita bernama Putri Luhu. Alangkah senangnya jika dia dapat menjadi suami Putri Luhu. Namuan apa yang bisa dilakukannya. Berhari-hari dia berpikir keras. Pekerjaannya hanya melamun dan tak sudi membantu bapak ibunya bekerja. Akhirnya dia menemukan akal. Dihadapan teman-temannya Kuna membual bahwa dia pasti bisa membawa Putri Luhu ke kampung mereka dan menjadikannya istri. Teman-teman Kuna tidak percaya dan mengejeknya, mereka mengatakan bahwa Kuna hanya bermimpi.
Kuna lalu pergi ke pasar dan membeli sepasang pakaian yang biasa di pakai oleh para bangsawan dan seekor kuda. Di tengah perjalanannya ketika sampai di tepi hutan Kuna bertemu dengan seorang pemuda. Kuna lalu meminta pemuda tersebut untuk memukulinya sebab dia merasa bersalah dengan ibunya. Pemuda itu tidak mau melakukan apa yang disuruh Kuna, karena merasa Kuna tidak punya salah apapun padanya dan meminta agar ibu Kuna saja yang memukulnya. Dengan tega Kuna mengatakan bahwa ibunya sudah meninggal. Akhirnya pemuda tersebut menyanggupi apa yang disuruh Kuna. Tubuh Kuna di pukuli hingga lebam dan hidungnya berdarah. Lalu Kuna merobek-robek bajunya di beberapa bagian untuk mengelabui raja.
Sampai di kota Kerajaan Kuna berbaring di atas kudanya yang kurus. Prajurit yang melihat Kuna dalam keadaan menyedihkan segera menolong Kuna dan memanggil tabib untuk mengobati Kuna hingga sembuh. Di hadapan raja Kuna mengatakan bahwa dirinya adalah anak raja Tual. Raja sangat terkesan dengan tutur kata dan prilaku Kuna yang baik. Kuna semakin sombong dan membual sana-sini. Semua warga kerajaan mempercayai apa yang dikatakan Kuna. Kuna di layani selayaknya tamu terhormat dari kerajaan Tual.
Sampai suatu ketika Kuna di kenalkan kepada Putri Luhu. Raja berniat ingin menjodohkan Kuna dengan Putri Luhu. Putri Luhu adalah putri yang cantik dan cerdas. Dengan kecerdasannya dia tidak mempercayai apa yang dikatakan Kuna. Putri Luhu lalu menyelidiki siapa Kuna sebenarnya. Setelah beberapa hari Kuna di pertemukan dengan Putri Luhu dan raja mengatakan bahwa ia ingin Kuna menjadi menantunya. Putri Luhu menolak permintaan raja.
Mendengar penolakan itu raja memarahi Putri Luhu, namun putri Luhu tidak kehabisan akal. Dia membawa dua orang pemuda yang sangat Kuna kenal. Yang satu adalah teman Kuna di kampung dan satunya lagi adalah pemuda yang memukuli Kuna. Di hadapan raja mereka berdua menceritakan kejadian sebenarnya. Raja sangat marah dan memerintahkan untuk menghukum Kuna dengan hukuman mati. Namun Putri Luhu memaafkan Kuna, maka hukuman itu diganti dengan hukuman cambuk dan Kuna harus berjanji dia tidak boleh membual cerita bohong lagi pada siapapun. Berkat kecerdasan Putri Luhu akhirnya raja terhindar dari tipuan Kuna. Dongeng dari Maluku - Si Pembual
Begitulah Dongeng dari Maluku - Si Pembual yang menceritakan tentang Kuna yang suka berbohong. Akhirnya Kuna dihukum cambuk oleh raja atas kebohongan-kebohongan yang dilakukannya. Semoga Dongeng dari Maluku ini memberikan sebuah pelajaran hidup bagi anak-anak dan kita semua.
Sumber:
http://www.driau.com/2017/04/dongeng-dari-maluku-si-pembual.html
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja