|
|
|
|
Si Patokaan Tanggal 06 Oct 2014 oleh Oase . |
Lagu Si Patokaan yang memiliki pola penuturan pantun ini adalah ungkapan perasaan cinta sekaligus khawatir seorang ibu kepada anaknya yang sudah beranjak dewasa dan telah diwajibkan mencari nafkah sendiri, biasanya anak lelaki. Tradisi merantau erat kaitannya dengan lirik lagu tersebut. Bila dilihat lebih dalam, lirik tersebut secara utuh mengandung doa sekaligus motivasi kepada objek penutur, yaitu anaknya. Tetapi pada larik kedua, Ibu, sebagai subjek, dengan dewasa mengisyaratkan sisi buruk dari hidup. Bukan untuk menakuti, tetapi lebih bertujuan mengingatkan dan memperlihatkan kenyataan bahwa manusia tidak bisa terhindar dari pucat dan ada saatnya terseok-seok. Apalagi hidup di tanah yang jauh dan asing yang bisa dirasa sangat berat dan berbeda dengan hidup di tanah sendiri. Pada bagian ini, Ibu memperlihatkan keadaan orang-orang kalah dan sakit, lebih jauh lagi adalah kematian.
Larik kedua dan keempat memiliki hubungan sebab akibat. Setelah memperlihatkan segala yang buruk, pesan seorang Ibu supaya peristiwa-peristiwa itu tidak terjadi pada anaknya, maka Ibu menganjurkan kepada anaknya agar berhati-hati.
Lagu Sipatokaan berasal dari daerah Sulawesi Utara, berikut lirik lagu Si Patokaan:
Sayang-sayang, Si Patokaan
Matego tego gorokan Sayang
Sayang-sayang, Si Patokaan
Matego tego gorokan Sayang
Sako mangewo tanah man jauh
Mangewo milei lek lako Sayang
Sako mangewo tanah man jauh
Mangewo milei lek leko Sayang
Si Patokaan, secara sederhana berarti orang-orang yang termasuk dalam wilayah Minahasa di Propinsi Sulawesi Utara. Jika lirik tersebut diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi:
Sayang-sayang, Si Patokaan berarti (wahai sayangku Si Patokaan)., Sayang adalah bentuk ungkapan cinta bagi seseorang.
Matego tego gorokan Sayang berarti (Orang-orang pucat dan terseok-seok, Sayang)
Sako Mangewo tanah man jauh berarti (Bila kau pergi ke tanah yang jauh)
Mangewo milei lek lako Sayang berarti (Maka pergilah dengan hati-hati, Sayang)
Sumber: http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/876/si-patokaan
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |