×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Cerita rakyat

Elemen Budaya

Cerita Rakyat

Provinsi

Jawa Barat

Asal Daerah

Jawa Barat

Si Kabayan Ngala Roay

Tanggal 05 Aug 2018 oleh OSKM18_16718085_Claritta Sukmalovelina.

Si Kabayan Ngala Roay

Si Kabayan adalah salah satu tokoh dalam cerita Sunda yang sangat terkenal. Tokoh Si Kabayan terkenal dengan tingkahnya yang lucu, polos, namun juga cerdas dan punya banyak akal. Si Kabayan awalnya hanya merupakan tokoh dalam cerita-cerita rakyat Sunda yang disampaikan dari mulut ke mulut. Namun, karena banyak orang yang menggemari tokoh Si Kabayan ini, maka beberapa cerita-cerita Si Kabayan ada yang dibuat dalam bentuk film.

Di dalam cerita Si Kabayan, ada beberapa tokoh yang sering-sering disebut atau dimunculkan, antara lain Nyi Iteung dan kedua mertua Si Kabayan. Nyi Iteung adalah dambaan hati Si Kabayan yang kemudian menjadi istrinya. Kebanyakan cerita Si Kabayan mengisahkan tentang keseharian Si Kabayan bersama istri dan kedua mertuanya.

Beberapa cerita Si Kabayan yang terkenal adalah Si Kabayan Ngala Tutut dan Si Kabayan Ngala Nangka. Cerita Si Kabayan yang dijadikan film salah satunya adalah Si Kabayan Jadi Miliuner. Tapi, artikel ini akan membahas lebih dalam tentang cerita Si Kabaya Ngala Roay. Sebagai informasi, cerita ini sudah diceritakan ulang oleh penulis dalam Bahasa Indonesia. Berikut ini ceritanya, dan selamat membaca :)

 

Suatu malam, Si Kabayan diajak memetik kacang oleh mertuanya. Esok paginya, Si Kabayan dan mertuanya pergi ke hutan, agak jauh dari rumahnya. Sepanjang perjalanan, tidak ada yang berbicara sedikitpun, Si Kabayan juga masih mengantuk (Si Kabayan punya kebiasaan untuk tidur hingga siang hari, dan hari itu ia malah dibangunkan pagi-pagi).

Sesampainya di hutan, mertuanya sangat rajin memetik kacang sedangkan Si Kabayan malah bermalas-malasan sambal melamun. Sepertinya Si Kabayan agak kesal dengan mertuanya. Si Kabayan melihat sekitar, dan ia melihat karung wadah kacang. Kemudian, ia mendapat ide.

Si Kabayan membujuk mertuanya, “Bapa mertua! Saya mau ke belakang, sakit perut. Takutnya agak lama, tungguin ya! Awas kalo ditinggalin!”

“Iya! Jangan lama-lama.”

“Gimana nanti saja, kan sakit datangnya tiba-tiba.”

Selagi berbicara, mertuanya tidak melihat ke arah Si Kabayan, malah asik memetik kacang. Si Kabayan masuk ke karung wadah kacang. Badannya disembunyikan diantara kacang sampai tidak terlihat.

Saat mertuanya memasukkan kacang ke karung, karungnya sudah penuh, jadi karungnya diikat. “Duh, berat pisan.” kata bapa mertuanya, lalu ia duduk menunggu Si Kabayan. Si Kabayan ditunggu-tunggu tapi tidak kembali-kembali, hari juga sudah mulai gelap. “Kenapa Si Kabayan tidak balik-balik?” mertuanya berbicara sendiri. “Ga salah lagi sepertinya dia langsung pulang karena sakit. Dasar Si Kabayan. Seharusnya kan izin dulu ke orang tua kalau mau pulang.” Pelan-pelan karungnya dipanggul. “Aduh berat pisan, terlalu dipadatkan sampe keras seperti ini.” kata mertuanya.

Sesampainya di rumah, karungnya diletakkan di dapur. Lalu karungnya dibuka oleh ibu mertua sambil berbicara “Aduh, banyak ya kacangnya.” Kata bapa mertua,  “Ih, itu belum diambil semua, baru juga setengahnya, keburu penuh karungnya. Eh, itu Si Kabayan gimana sakitnya?”

“Sakit? Tidak tahu saya. Kan tadi ke hutan sama bapa”

“Iya tadi pagi, tapi pulang duluan, sakit perut.”

“Ah dasar. Ini bantu buka karungnya, berat pisan.”

Saat karungnya dibuka, keluar kacangnya karena terlalu penuh. Lalu tiba-tiba Si Kabayan keluar dari karungnya. Ibu mertuanya berteriak karena kaget. Bapa mertuanya juga kaget. Si Kabayan berbicara, “He, he, he, capek” sambil senyum-senyum.

“Eh Si Kabayan!” kata ibu mertua.

“Capek bu. Terus enak dipanggul bapa mertua”

“Ada-ada aja kelakuan ke orang tua!” kata ibu mertua. Sedangkan bapa mertua masuk ke rumah, kesal sama Si Kabayan.

“Besok metik kacangnya sampe beres sama Bapa, Kabayan! Yang bener, jangan seperti itu ke orang tua, pamali dan durhaka” kata ibu mertua.

“Iya, tidak akan bu.” jawab Si Kabayan.

Esok harinya Si Kabayan dan bapa mertuanya pergi ke hutan lagi. Sesampainya di hutan, pada rajin memetik kacang. Si Kabayan rajin juga metik kacang, sepertinya teringat akan pepatah ibu mertuanya. Melihat Si Kabayan asik bekerja, bapa mertuanya masuk ke dalam karung wadah karung kacang seperti Si Kabayan kemarin. Si Kabaya terus memetik kacang sampai karungnya sangat penuh, lalu karungnya diikat.

“Eh, bapa mertua kok tidak ada, kemana ya? Tidak salah lagi, saya ditinggal, masih kesal karena kejadian kemaren sepertinya. Ah, saya juga mau pulang saja. Karungnya digelindingkan saja, tidak kuat kalau dipanggul.” sambil berbicara, Si Kabayan menggulingkan karungnya.

“Kabayan! Kabayan!” terdengar suara dari dalam karung, “Ini bapa mertua! Jangan digulingkan!”

Si Kabayan berhenti, lalu berbicara “Ah, kacang, kacang!”, lalu digulingkan lagi karungnya.

“Kabayan! Ini bapa, bukan kacang!” Si Kabayan tidak peduli dan karungnya tetap digulingkan olehnya.

Sampai di dapur, karungnya dilemparkan. “Tah ibu mertua, kacang sekarung!” kata Si Kabayan sambil berjalan pergi. Saat dibuka isinya, keluar bapa mertua sambil kesakitan. Badannya sakit semua karena digulingkan dari hutan ke rumah dengan jarak yang lumayan jauh. Sampai 2 hari bapa mertua tidak bisa bangun.

 

Nah, begitu ceritanya. Amanat yang bisa diambil dari cerita Si Kabayan Ngala Roay adalah sebagai manusia janganlah malas-malasan bekerja, apalagi membantu orang tua. Amanat lainnya yang ada dalam cerita ini adalah jangan balas dendam terhadap orang lain, dan jangan durhaka terhadap orang tua.

Sekian dan Terima Kasih :)

#OSKMITB2018

DISKUSI


TERBARU


ASAL USUL DESA...

Oleh Edyprianto | 17 Apr 2025.
Sejarah

Asal-usul Desa dimulai dari keberadaan Jaka Tingkir/ Mas Karebet/ Sultan Hadiwijaya yang menetap di Desa Pringgoboyo, Maduran, Lamongan. KERAJAAN...

Rumah Adat Karo...

Oleh hallowulandari | 14 Apr 2025.
Rumah Tradisional

Garista adalah Rumah Adat Karo di Kota medan yang dikenal sebagai Siwaluh Jabu. Rumah adat ini dipindahkan dari lokasi asalnya di Tanah Karo. Rumah A...

Kearifan Lokal...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenga...

Mengenal Sejara...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Pura Lempuyang merupakan salah satu tempat persembahyangan umat hindu Bali tertua dan paling suci di Bali. Terletak di lereng Gunung Lempuyang, di Ka...

Resep Layur Bum...

Oleh Masterup1993 | 24 Jan 2025.
Makanan

Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...