Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Aceh
Si Itik Buruk Rupa
- 20 Agustus 2009
Pada sebuah tepian danau, dekat Hutan Kebijaksanaan, tinggallah seekor itik. Sementara itu, berjalan beberapa langkah ke sebelah kanan, nampak sekawanan angsa tertawa-tawa dan berenang menimbulkan bunyi kecepuk air. Si Itik hanya memandang sekilas pada kawanan angsa tadi sebelum bergegas berjalan sambil menjinjing keranjang.

"Pagi, Bu Itik! Hendak ke mana sepagi ini?" seekor berang-berang muncul dari dalam air, menyapa Si Itik. Namun, Berang-berang sama sekali tidak melihat ke arah wajah Si Itik.

"Oh..Aku hendak berbelanja. Sebentar lagi musim dingin tiba. Jika tidak bersiap-siap dari sekarang, takutnya nanti, persedian makananku habis." Si Itik mencoba menjawab seramah mungkin, meskipun hatinya bergejolak ketika melihat kejijikan di wajah Berang-berang.

Usai basa-basi yang lain, Si Itik kembali melanjutkan perjalanannya. Wajahnya nampak murung saat melewati kawanan angsa.

"Teman-teman, lihat! Sang Putri hendak berbelanja sepertinya. Semuanya memberi hormat!" salah satu angsa yang memberi komando tadi, memperagakan cara hormat yang dimaksud. Berbalik arah hingga membelakangi Si Itik, kemudian dengan sekuat tenaga kaki dikayuh ke belakang. Serentak, angsa-angsa yang lain melakukan hal yang sama. Dan dalam sekejap, Si Itik telah basah kuyup oleh cipratan air danau. Keranjangnya terjatuh.

Kawanan angsa itu tertawa girang.

"Kalian sungguh jahat!" berlinangan air mata, Si Itik meraih keranjangnya dan berlari menjauh. Namun, Si Itik terpeleset dan terjatuh dengan bunyi gedebuk yang keras. Dari kejauhan, kawanan angsa semakin gembira. Mereka mengepak-ngepakkan sayapnya.

Si Itik berusaha untuk bangkit. Terpincang-pincang, dia mencari keranjangnya. Si Itik masih menangis. Ini bukan kali pertama dia diperlakukan semena-mena oleh kawanan angsa tadi. Tapi, selama dua tahun terakhir, semenjak dia terlihat berbeda dari angsa-angsa itu, hampir setiap hari mereka mengganggunya.

"Sampai kapankah penderitaanku ini akan berakhir?" Si Itik sejenak berhenti dan berdiri menatap permukaan air danau. Kilau matahari memantulkan dirinya di sana. Bahkan, dirinya sendiri pun takut saat melihat sosoknya yang dipantulkan air danau.

Segerombolan burung melintas di atas Si Itik.

"Eh, Putri buruk rupa sedang bercermin. Kayaknya dia butuh bedak. Ayo teman-teman, kita bantu dia."

Si Itik terlambat menghindar. Gerembolan burung itu dalam waktu bersamaan buang air besar di atas kepala Si Itik. Dan burung-burung itu pun terbang menjauh. Hanya tawa mereka yang masih sayup-sayup terdengar.

Dalam keadaan basah kuyup dan kepalanya dipenuhi kotoran burung, Si Itik memutuskan melewati Hutan Kebijaksanaan. Meskipun sedikit lebih jauh dan berisiko bertemu serigala, Si Itik nekat menyusuri jalan setapak yang ada di tengah Hutan Kebijaksanaan.

Baru berjalan beberapa langkah, Si Itik tanpa sadar telah terperangkap. Kakinya terjerat dengan tali yang khusus dipasang oleh para pemburu. Si Itik mencoba untuk tidak panik. Tanpa menimbulkan suara, dia melihat ke sekeliling dengan hati-hati.

Bernapas sedikit lega karena dia tidak melihat adanya serigala di sekitar itu, Si Itik sekuat tenaga berusaha melepaskan tali yang melilit kakinya. Namun, tepat ketika tali itu hampir lepas, seekor serigala nampak berjalan ke arahnya dengan lidah menjulur.

Si Itik terlihat gemetaran.

"Apa kabar, Bu Itik? Bu Itik nampak semakin gemuk, berarti Bu Itik sehat, ya!" Serigala seolah sengaja memamerkan gigi geliginya yang nampak berkilat.

"Tolong, wahai Pak serigala yang baik hati! Jangan Makan saya. Saya ini tidak gemuk. Malahan, saya ini sangat jelek. Saya takut, jika Pak Serigala yang baik hati memakan saya, perut Pak Serigala akan sakit."

Serigala tertawa dengan sangat keras mendengar permohonan Si Itik.

"Maafkan aku, Bu Itik. Sudah tiga hari ini, aku tidak makan apa-apa. Bukankah, ketika kita lapar, semuanya terasa enak? Lagi pula, taktik seperti tadi sudah pernah dilakukan oleh nenekmu. Ibuku selalu bercerita tentang nenekmu yang dulunya berhasil mengelabui kakekku."

Serigala kembali tertawa, bahkan lebih keras dari sebelumnya. Dan serigala pun melompat. Sesaat sebelum terkaman itu berhasil, bunyi tembakan seakan mengoyak pagi yang masih basah. Sang Serigala tergeletak setelah peluru para pemburu menembus tubuhnya.

"Untung kita datang tepat waktu. Jika tidak, buruan kita sudah dimakan oleh serigala itu. Oh lihat, apa yang berhasil kita tangkap! Seekor itik. Lumayan enak untuk digulai."

Dan berakhirlah penderitaan Si Itik. Para pemburu menangkapnya dan membawa Si Itik ke arah perkampungan. Setengah jam kemudian, samar-samar, tercium bau gulai itik. Hutan Kebijaksanaan dengan danau di pinggirnya hanya melihat kejadian tadi dalam diam.

Diceritakan oleh Rinal Sahputra (anggota FLP Aceh).

Sumber: http://blog.harian-aceh.com/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU