Kabeala merupakan senjata andalan dari Nusa Tenggara Timur (NTT) yang biasa dibawa para pria dengan diselipkan pada ikat pinggangnya. Bentuk dari senjata ini menyerupai parang, golok atau pedang dengan ukuran panjangnya sekitar 48 cm sampai 58 cm. Tentu saja senjata tajam ini digunakan untuk kebutuhan bekerja dan juga ada yang dipakai sebagai simbol kejantanan masyarakat NTT.
Senjata ini memiliki banyak bentuk pada gagang serta sarungnya. Hal ini berfungsi untuk membedakan penggunaannya dalam masyarakat. Gagang yang menggunakan bahan baku kayu digunakan untuk pekerjaan bertani dan berburu. Sedangkan gagang yang menggunakan bahan gading atau tanduk digunakan sebagai senjata untuk mempertahankan diri.
Senjata ini memiliki satu sisi yang tajam dengan panjang sekitar 44 cm dan hulunya sekitar 15 cm. Lebarnya tidak sama, karena semakin ke ujung ukurannya semakin besar dengan lebar maksimal sekitar 4cm. Sedangkan lebar pangkal bilahnya sekitar 1,4cm.
Untuk tingkat ketebalannya juga berbeda dari pangkal sampai ke ujungnya dan tentunya pangkal bilah lebih tebal dari ujungnya. Ukuran ketebalannya dari ujung sampai ke pangkalnya sekitar 2 mm sampai 5.5 mm dan semakin ke ujung akan semakin tipis serta runcing. Sehingga tidak hanya berguna untuk memotong, tetapi juga untuk menusuk dan mencungkil.
Para pandai besi membuat senjata ini dengan membeli bahan baku besi lunak dengan harga sekitar 10 ribu perkilo dan logam baja sekitar 20 ribu perkilo. Ada juga bengkel besi yang hanya menggunakan logam baja saja agar kualitasnya lebih baik tanpa dicampur dengan besi lunak. Khusus untuk besi lunak, biasanya direndam dahulu dalam sebuah kolam yang berisi oli bekas agar nantinya tidak cepat rusak atau karatan. Tentu saja kualitasnya akan sedikit meningkat dan bisa dijadikan sebagai bahan baku yang layak untuk membuat Kabeala.
Para pandai besi lebih suka membeli bahan baku karena lebih mudah mendapatkannya daripada mencari bijih besi sendiri yang membutuhkan waktu lama pada prosesnya. Hal ini juga akan lebih menyingkat waktu agar proses pembuatan senjata khas masyarakat Sumba ini cepat selesai, Biasanya bengkel besi bisa membuat senjata seperti parang ini sebanyak 60-70 buah yang berupa bilah dan selanjutnya tinggal dibuatkan gagang serta sarungnya untuk langsung dipasarkan.
Sebagian besar kalangan pandai besi masih menggunakan cara-cara tradisional dalam melakukan penempaan logam baja untuk dijadikan kabeala. Proses pemanasan ketika menempa logam menggunakan kayu bakar sehingga sering mengalami kesulitan untuk mendapatkan bahan baku kayu bakar. Namun karena senjata ini banyak sekali peminatnya sehingga potensinya masih sangat besat untuk dijadikan sebagai sebuah usaha yang mendatangkan penghasilan.
Kabeala selalu laris diburu masyarakat sebagai alat penunjang kegiatan sehari-hari dan banyak sekali bengkel yang masih bertahan karena permintaan pasar akan senjata ini terus meningkat. Tidak hanya dari masyarakat Sumba saja yang membeli senjata ini, namun banyak juga wisatawan yang membelinya sebagai oleh-oleh dari pulau dengan sejuta tempat wisata tersebut. Harga yang ditawarkan juga tidak terlalu mahal karena pandai besi memberikan banderol dari 50ribu untuk sanjata biasa sampai ada yang 400ribu untuk jenis kabeala yang memiliki nilai seni.
Sumber : https://asyraafahmadi.com/in/pengetahuan/spesialisasi/persenjataan/senjata-tradisional/kabeala/
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...