|
|
|
|
Seni tato, wujud pelestarian budaya Suku Dayak #DaftarSB19 Tanggal 12 Feb 2019 oleh Naililsafira14 . |
Melestarikan budaya tidak selalu melalui seni musik, seni tari, seni rupa, dan lain-lain. Budaya juga dapat di wujudkan melalui seni tato. Salah satu suku yang masih melestarikan budaya ini adalah suku Dayak. Bagi suku Dayak, gambar tato memiliki arti dan filososfinya tersendiri. Hal ini erat kaitannya dengan pengalaman-pengalaman yang suku Dayak gambarkan sebagai bentuk pengingat pengalaman pribadi maupun pengalaman spiritual. Hal yang perlu diingat adalah, tidak semua suku Dayak yang memiliki tato, dan ada juga yang memiliki tato, tetapi tiap individul mempunyai motif tato yang berbeda, dan memiliki makna tersendiri.
Tato pada suku Dayak disebut “tutang”. Setiap motif tato memiliki arti berbeda-beda, pembuatan dan peletakan tato juga tidak boleh dilakukan sembarangan.Menurut beberapa referensi, makna tato ditubuh pria suku Dayak adalah sebagai simbol dari segala hal yang berkaitan dengan: Tanda inisiasi, simbol kekuatan magis, religi, pengobatan, kenangan perjalanan ataupun catatan kehidupan.Tapi, arti yang paling mendalam dari gambar motif tato Dayak tersebut bagi mereka adalah bukti kelaki-lakian yang tahan akan penderitaan. Dan juga menurut beberapa kepercayaan tato berwarna hitam akan berubah menjadi emas sebagai penerang jalan menuju jalan keabadian setelah mereka mati dan melalui upacara Tiwah.
Motif tato suku Dayak penuh dengan simbol serta filosofi. Mitologi Dayak dalam sketsa menampilkan sosok-sosok makhluk hiddup dalam bentuk yang abstrak. Bentuk dan gambar tato suku Dayak umumnya diambil dari alam seperti urung enggang yang mewakili dunia atas, tali nyawa pada katak yang mewakili dunia bawah, serta beberapa motif seperti motif bunga terong, cabang pohon dan berbagai bentuk lainnya..
Motif tato Dayak dari Kalimantan dulu dibuat dengan memanfaatkan sumber daya alam sekitar. Seperti jelaga dari lampu pelita atau arang periuk serta kuali, dipergunakan sebagai pewarnanya. Bahan-bahan tersebut kemudian dikumpulkan, lalu dicampurkan dengan gula kemudian diaduk sampai sedemikian rupa. Seiring perkembangan zaman, pembuatan motif tato dayak sudah menggunakan jarum. Bahan yang digunakan juga sudah bukan jelaga lagi, karena sudah ada alternatif lain,yaitu tinta. Motif tato Dayak hanya memiliki satu warna, yaitu hitam kebiru-biruan dengan gambar yang khas buatan tangan. Sedangkan tato zaman sekarang sudah jauh lebih rapih dan memiliki banyak varian warna berkat peralatan mesin dan tintanya.
Referensi:
http://www.getborneo.com
https://rumahulin.com
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |