Seni Patingtung merupakan salah satu kesenian daerah di Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Istilah "Patingtung" belum diketahui secara pasti oleh masyarakat sekitar. Namun berdasarkan pemahaman masyarakat, kata patingtung terbentuk dari tiga suku kata, yaitu "Pa", "Ting", dan "Tung". Kata Pa berasal dari Pak yang maskudnya adalah suara gendang kulanter (kendang kecil berdiri) ; ting suara gendang talipung (kendang kecil yang dibaringkan), dan tung suara kendang atau bedug besar.
Seni patingtung merupakan seni pertunjukan yang memadukan pencak silat dengan tarian atau atraksi seperti tari piring dan debus. Keberadaan tarian di dalam seni Patingtung adalah sebagai selingan. Adapun gerak dasar tarian dalam Seni Patingtung sangat didominasi oleh gerakan pencak silat sehingga seni ini dapat dikatakan identik dengan pencak silat. Jurus silat yang dijadikan dasar pun sama seperti jurus-jurus silat pada umumnya. Seni Patingtung bersifat atraktif karena gerakan-gerakannya menggambarkan ketangkasan, baik dalam hal menggunakan piring-piring dari beling maupun menggunakan belati yang ditikamkan di dada penari sendiri. Seni Patingtung ini dapat disajikan baik secara tunggal, duet maupun kelompok.
Lahirnya seni patingtung tidak dapat diketahui secara jelas. Namun, menurut dari mulut ke mulut, pada mulanya Seni Patingtung ini digunakan oleh ulama untuk mengumpulkan masyarakat, misalnya jika sudah waktu shalat, selalu di tabuh bedug atau gendang berupa waditra patingtung ini. Dewasa ini, seni patingtung telah berkembang menjadi seni pertunjukan yang berfungsi sebgagai hiburan. Masyarakat sekitar juga menggunakan seni patingtung ini sebagai peringatan atas rasa syukur yang mereka alami, seperti sering dipertontonkan pada acara khitanan atau pun acara perkawinan.
Seni patingtung di pertunjukan dalam 3 tahapan. Urutan-urutan tahapan pertunjukan seni patingtung yaitu tahap sebelum pertunjukan, tahap pertunjukan, dan tahap setelah pertunjukan. Tahap sebelum pertunjukan adalah tahap menyiapkan sarana dan tempat pertunjukan. Tahap pertunjukan adalah tahap pelakonan seni patingtung yang biasanya diawali tari karawitan, pembukaan dengan tari tunggal dengan musik gembrung, dilanjutkan dengan tari sambutan oleh dua orang penari yang berkelahi, tarian rampak, dan diakhiri dengan tari tunggal mempergunakan golok dengan aksi kekebalan tubuh oleh sayatan dan bacokan diri sendiri dan biasanya ditambah acara debus. Terakhir, adalah tahap setelah pertunjukan, yaitu tahap untuk membereskan semua perlengkapan yang digunakan.
Pemain Seni Patingtung terdiri dari penari dan pengrawit. Penari juga diebut sebagai pesilat karena anggota perkumpulan persilatan tertentu. Busana yang digunakan dalam seni patingtung merupakan busana adat yang didominasi oleh warna hitam, yang terdiri dari baju, celana, lomar(ikat kepala), dan ikat pinggang.
Daftar Rujukan:
http://infobanten22.blogspot.com/2012/03/seni-tradisional-banten-seni-patingtung.html
http://wisatadanbudaya.blogspot.com/2009/11/kesenian-patingtung.html
#OSKMITB2018
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang