|
|
|
|
Selembayung Warisan Budaya Melayu Riau Tanggal 10 Aug 2018 oleh OSKM18_16318227_AZKA Azka. |
SELEMBAYUNG
PENGERTIAN
Selembayung disebut juga “ selo bayung “ dan “tanduk buang” adalah hiasan yang terletak bersilangan pada kedua ujung perabung bangunan.pada bangunan balai adat melayu ini setiap pertemuan sudut atap di beri selembayung yang terbuat dari ukiran kayu. Biasanya terdapat di perkantoran, gedung pemerintahan, dan juga rumah adat. Selembayung berasal dari kebudayan suku Melayu Riau yang kehidupannya sangat akrab dengan sungai dan air. Hiasan bersilang itu sendiri berasal dari kayu bersilang yang terdapat diperabung sampan guna menahan atap sebagai tempat bernaung. Diujung lentik atap itulah yang disebut selembayung. Kultur yang digunakan adalah kultur air. Dewasanya, selembayung kini digunakan di rumah-rumah adat sebagai suatu ciri budaya Riau.
Dimana bumi di pijak, di situ langit di junjung. Pada saat ini, banyak terdapat modifikasi selembayung yang diubah karena di tuntut oleh disain arsitektur bangunan. Namun ternyata, selembayung itu sendiri memiliki nilai filosofis yang harus di pahami dalam penerapannya. Jika penerapannya tak sesuai dengan selembayung pada hakekatnya, maka nilai filosfisnya tak akan didapat.
MAKNA
Dalam A Malay-English Dictionary (Romanised), R.J. Wilkinson (1932) dijelaskan makna selembayong; Arm with upturned crockets at each end. Placed over the pentas-pillars in a palace or on the mast of a royal ship. It is an emblem of royality. Also (Kedah) selambayong. Cf. sulur bayong. Tidak ada perkara persilangan (cross), akan tetapi seperti bahu yang setiap ujungnya berhias seperti daun (crockets) menganjung. Pernyataan Wilkinson mengenai Cf. (compare) sulur bayong, adalah untuk perbandingan. Artinya, wujud selembayung itu mirip sulur bayong, yakni jenis ragam hias meniru sulur pohon bayur; bayuo; atau bayung (Pterospermum spp.).
Dalam Hak Kebesaran Raja-raja Luhak Rambah (1909), Bab VII, pasal 54, ayat 14, menyatakan bahwa Yang Dipertuan Besar Raja Luhak; “Berhak menerima perahu kenaikan dari suku non VII Rambah, sebuah setahun dengan dengan berpakaian selembayungâ€Â.
Selanjutnya, dalam Auf neuen Wegen druch Sumatra (Forschungsreisen in Ost-und Zentral-Sumatra), Max. Moszkowski (1907) terlampir ilustrasi balai semangat dengan hiasan selembayong pada perabungnya.
Ujung bendul Istana di Rokan IV Koto berselembayung, juga bendul soko di kampung Petemuan Hulu Sungai Kampar, Kampar Kiri-Kanan, Sialang, Rokan, Rao, dll. Bila selembayung disebut ujung bendul, seperti ujung bendul pada balai makam orang sakai atau Talang. Uak Bayani di Kersik Putih, Rokan IV Koto menyebut selembayung pada bendul itu dengan nama cumondeng atau cumondai.
Menurut para budayawan melayu selembayung ini mengandung beberapa makna antara lain:
KESIMPULAN
SUMBER
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |