SELEMBAYUNG
PENGERTIAN
Selembayung disebut juga “ selo bayung “ dan “tanduk buang” adalah hiasan yang terletak bersilangan pada kedua ujung perabung bangunan.pada bangunan balai adat melayu ini setiap pertemuan sudut atap di beri selembayung yang terbuat dari ukiran kayu. Biasanya terdapat di perkantoran, gedung pemerintahan, dan juga rumah adat. Selembayung berasal dari kebudayan suku Melayu Riau yang kehidupannya sangat akrab dengan sungai dan air. Hiasan bersilang itu sendiri berasal dari kayu bersilang yang terdapat diperabung sampan guna menahan atap sebagai tempat bernaung. Diujung lentik atap itulah yang disebut selembayung. Kultur yang digunakan adalah kultur air. Dewasanya, selembayung kini digunakan di rumah-rumah adat sebagai suatu ciri budaya Riau.
Dimana bumi di pijak, di situ langit di junjung. Pada saat ini, banyak terdapat modifikasi selembayung yang diubah karena di tuntut oleh disain arsitektur bangunan. Namun ternyata, selembayung itu sendiri memiliki nilai filosofis yang harus di pahami dalam penerapannya. Jika penerapannya tak sesuai dengan selembayung pada hakekatnya, maka nilai filosfisnya tak akan didapat.
MAKNA
Dalam A Malay-English Dictionary (Romanised), R.J. Wilkinson (1932) dijelaskan makna selembayong; Arm with upturned crockets at each end. Placed over the pentas-pillars in a palace or on the mast of a royal ship. It is an emblem of royality. Also (Kedah) selambayong. Cf. sulur bayong. Tidak ada perkara persilangan (cross), akan tetapi seperti bahu yang setiap ujungnya berhias seperti daun (crockets) menganjung. Pernyataan Wilkinson mengenai Cf. (compare) sulur bayong, adalah untuk perbandingan. Artinya, wujud selembayung itu mirip sulur bayong, yakni jenis ragam hias meniru sulur pohon bayur; bayuo; atau bayung (Pterospermum spp.).
Dalam Hak Kebesaran Raja-raja Luhak Rambah (1909), Bab VII, pasal 54, ayat 14, menyatakan bahwa Yang Dipertuan Besar Raja Luhak; “Berhak menerima perahu kenaikan dari suku non VII Rambah, sebuah setahun dengan dengan berpakaian selembayungâ€Â.
Selanjutnya, dalam Auf neuen Wegen druch Sumatra (Forschungsreisen in Ost-und Zentral-Sumatra), Max. Moszkowski (1907) terlampir ilustrasi balai semangat dengan hiasan selembayong pada perabungnya.
Ujung bendul Istana di Rokan IV Koto berselembayung, juga bendul soko di kampung Petemuan Hulu Sungai Kampar, Kampar Kiri-Kanan, Sialang, Rokan, Rao, dll. Bila selembayung disebut ujung bendul, seperti ujung bendul pada balai makam orang sakai atau Talang. Uak Bayani di Kersik Putih, Rokan IV Koto menyebut selembayung pada bendul itu dengan nama cumondeng atau cumondai.
Menurut para budayawan melayu selembayung ini mengandung beberapa makna antara lain:
KESIMPULAN
SUMBER
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang