×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Upacara Keagamaan

Provinsi

Jawa Tengah

Sekaten

Tanggal 14 Dec 2014 oleh Oase . Revisi 2 oleh Admin Budaya pada 17 Apr 2023.

Sekaten merupakan peringatan kelahiran Nabi Muhammad dalam bentuk ritual upacara adat yang digelar oleh dua keraton anak kerajaan Mataram, yakni Ngayogyakarto Hadiningrat (Yogyakarta) dan Surakarta Hadiningrat (Solo). Terdapat sejumlah kesamaan dan perbedaan dalam upacara di dua keraton tersebut.

Menyimak sejarah versi masing-masing, ditemukan kenyataan bahwa kedua keraton berbagi cerita sejarah mengenai asal-muasal lahirnya tradisi Sekaten tersebut, yakni dimulai pada masa Kesultanan Demak (abad ke-16), dan merupakan sebentuk upaya dakwah yang dilakukan para Wali melalui pendekatan seni-budaya.

Nafas seni-budaya sangat terasa dalam ritual upacara adat-keagamaan ini, di mana gamelan menjadi unsur penting di kedua keraton. Di keraton Yogya, gamelan Skaten terdiri dari dua perangkat, yakni gamelan Kyai Nogowilogo dan Kyai Guntur Madu. Di keraton Surakarta, dua perangkat gamelan yang menjadi bagian dalam ritual Sekaten bernama Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari. Di dua keraton tersebut, sejak beberapa hari sebelum 12 Robiul Awal (Maulud) gamelan akan dimainkan. Bedanya, di keraton Yogya, prosesi dimulai pada tanggal 6 Rabiul Awal (Maulud), sementara di keraton Surakarta sehari lebih awal, yakni 5 Rabiul Awal (Maulud).

Selama kurang lebih satu minggu, di Masjid Agung masing-masing keraton, gamelan-gamelan tersebut dimainkan. Selama itu pula seputaran Masjid Agung ramai dengan hiruk-pikuk pedagang dan warga yang ingin menyaksikan. Dalam tradisi keraton Yogyakarta, sejak sebulan sebelumnya, biasa juga digelar pasar malam dalam rangka memeriahkan upacara adat-keagamaan ini, sehingga Sekaten juga dikenal dengan sebutan Pasar Malam Perayaan Sekaten.

Pada 12 Rabiul Awal (Mulud), pagi menjelang siang, digelar prosesi Gerebeg Gunungan atau Gerebeg Mulud sebagai puncak Sekaten di masing-masing keraton. Gunungansendiri merupakan istilah untuk aneka panganan yang disusun menyerupai gunung, yang melambangkan kesuburan dan kersejahteraan dua kerajaan Mataram tersebut. Aneka panganan dalam gunungan berupa hasil bumi, seperti buah-buahan, sayu-mayur, kue-kue, dan lain sebagainya. Di Keraton Surakarta, sepasang gunungan utama dikenal dengan sebutan Gunungan Kakung dan Gunungan Putri.

Warga yang sudah siap sedia sejak subuh tak jarang berebutan untuk mendapatkan aneka panganan dalam gunungan-gunungan tersebut. Bagi warga di lingkungan keraton, panganan-panganan itu lebih dari sekedar kudapan, melainkan sesuatu yang mengandung berkah, yang dianggap bisa membawa perlindungan dan kesejahteraan bagi yang memakannya. 

 

Sumber: http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1137/sekaten#photo[gallery]/2/

DISKUSI


TERBARU


Ulos Jugia

Oleh Zendratoteam | 14 Dec 2024.
Ulos

ULOS JUGIA Ulos Jugia disebut juga sebagai " Ulos na so ra pipot " atau pinunsaan. Biasanya adalah ulos "Homitan" yang disimp...

Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...