|
|
|
|
Sejarah makanan Bakpao Tanggal 06 Aug 2018 oleh OSKM18_16618299_Teofilus Tandy. |
Makanan adalah suatu kebutuhan utama manusia untuk dapat bertahan hidup dan beraktivtas sehari-hari. Tanpa makanan, pastinya tubuh ini tidak dapat beraktivitas karena tidak adanya energi untuk menopang kinerja tubuh. Makanan itu pada hakikatnya mengandung energi dan zat-zat penting lainnya yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Selain dari kandungan pada makanan itu sendiri, manusia juga memilih makanan berdasarkan jenis makanan tersebut. Salah satunya adalah bakpao, yang merupakan makanan khas tionghoa yang ada di Indonesia.
Jika melihat jenis makanan khas Tionghoa, kita tentu harus tahu dulu akan makna dari kata-kata yang terkandung pada bakpao. Kata ‘bak’ , yang berarti daging dalam Bahasa Hokkian, berasal dari kata ‘rou’ dalam Bahasa Mandarin. Sedangkan kata ‘pao’ berarti bungkus yang terbuat dari adonan tepung. Jadi, sebenarnya penamaan ini berasal dari resep bakpao itu sendiri, yakni merupakan suatu daging yang dibungkus oleh adonan tepung yang kemudian dikukus hingga mendidih sehingga menghasilkan tekstur bakpao yang basah, lembut, dan menggiurkan.
Makanan serupa roti yang diisi daging atau kacang hijau ini merupakan makanan khas masyarakat Tiongkok. Bakpao pertama kali ditemukan oleh Zhuge Liang (181-234), seorang ahli militer Tiongkok. Ia menemukan resep bakpao ketika bersama prajuritnya harus melewati sebuah sungai berbahaya. Masyarakat lokal menyarankannya untuk menyediakan kepala manusia sebagai upaya pengorbanan agar mereka dapat melewati sungai tersebut dengan selamat.
Zhuge Liang tidak setuju untuk membunuh tentaranya demi pengorbanan tersebut. Ia kmeudian memerintahkan tentaranya untuk memburu binatang dan membungkusnya dalam adonan tepung yang dibentuk serupa kepala manusia. Oleh karena ide mulia Zhuge Liang tersebut, resep bakpao ditemukan. Sejak saat itulah, resep bakpao juga mulai menjadi bagian dari masyarakat Tiongkok, yang seiring perjalanan waktu cukup dikenal di Indonesia.
Selain itu, tradisi membuat bakpao itu masih dipertahankan oleh kaum etnis tionghoa sesuai dengan resep aslinya yakni menggunakan daging babi. Makan ini adalah suatu jajanan yang sangat sering dimakan oleh kaum tionghoa yang ada di Indonesia, khususnya di daerah Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.
Walaupun pada awalnya bakpao menggunakan daging babi, kita tidak perlu ragu dengan jenis daging yang digunakan di Indoneisa, khususnya yang dijual oleh pedagang-pedagang lokal., resep bakpao yang ada di Indonesia merupakan resep yang telah disesuaikan dengan selera masyakarat lokal. Pada umumnya, variasi yang ada pada makanan ini adalah daging ayam, sapi, keju, kacang hijau, kacang merah, dan masih banyak lagi. Sama seperti panganan khas Tionghoa lainnya, seperti bakso, bakmi, serta bakwan, bakpao kini telah menjadi salah satu jenis kuliner yang dapat dengan mudah kita temui. Selain lezat, kudapan yang satu ini juga tergolong mengandung sedikit minyak karena tidak digoreng ketika diolah.
Sumber refernsi: website https://www.sahabatnestle.co.id/content/ragam/telusuri-sejarah-bakpao-camilan-nusantara-khas-tionghoa.html
Gambar berasal dari https://www.google.com/search?q=gambar+bakpao&safe=strict&client=firefox-b-ab&tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=RK46G8j_XNbrnM%253A%252CrcEc-sFaw3SyFM%252C_&usg=AFrqEzcS_dSBbI9HC_ax6Rx_6vWw1UtkZQ&sa=X&ved=2ahUKEwi8-M2Zp9jcAhXZbSsKHQb-Ch0Q9QEwA3oECAMQCg&biw=1366&bih=654#imgrc=RK46G8j_XNbrnM:
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |