|
|
|
|
Sejarah Tamansari, Tempat Rekreasi Keluarga Raja Keraton Yogyakarta #DaftarSB19 Tanggal 15 Feb 2019 oleh Fahira Shanin Nadifa. |
Tamansari atau yang disebut Water Castle atau The Fragrant Garden adalah taman indah yang dikelilingi danau buatan dan wangi bunga merupakan maha karya Sri Sultan HB I. Dibangun sejak Tahun Jawa 1684 Ehe (1758 Masehi). Pada awalnya, total luas area bangunan ini mencapai 12.600 m2. Terdiri dari 57 bangunan dan 18 kebun. Kebun yang digunakan secara efektif antara 1765-1812 ini pada mulanya membentang dari barat daya kompleks Kedhaton sampai tenggara kompleks Magangan. Namun saat ini, sisa-sisa bagian Taman Sari yang dapat dilihat hanyalah yang berada di barat daya kompleks Kedhaton saja. Konon, Taman Sari dibangun di bekas keraton lama, Pesanggrahan Garjitawati, yang didirikan oleh Susuhunan Paku Buwono II sebagai tempat istirahat kereta kuda yang akan pergi ke Imogiri.Fungsi utama Tamansari adalah pesanggrahan atau tempat rekreasi bagi Sultan dan keluarga. Selain itu, bangunan ini juga dimanfaatkan sebagai tempat pertahanan karena terdapat benteng, bastion (tempat meletakkan meriam) dan lorong bawah tanah. Disamping kedua fungsi diatas, tamansari juga digunakan untuk aktifitas relijius. Terbukti, disini terdapat tempat bagi Sultan untuk berkontemplasi.
Tamansari memiliki banyak pintu gerbang (gapura). Pintu gerbang utama (Gapura Hageng) menghubungkan antara halaman depan (paseban) berbentuk persegi delapan di sebelah barat dengan bidang persegi delapan kedua yang berfungsi sebagai tempat jamuan (Gedhong Lopak-Lopak). Di sebelah timur yang saat ini dijadikan pintu masuk bagi wisatawan, sesungguhnya merupakan gerbang belakang yang diberi nama Gapura Panggung dan Gapura Kenari. Pintu-pintu gerbang di Tamansari dihiasi oleh ornamen bunga dan burung. Apabila dibaca akan berbunyi “Lajering sekar sinesep peksi” yang berarti angka Tahun Jawa 1691 (1765 M). Angka tersebut menandai waktu penyelesaian Pasiraman Umbul Binangun, kompleks utama yang terdiri dari tiga kolam pemandian bagi Sultan dan keluarga intinya.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |