Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Jawa Timur Lumajang
Sejarah, Perjuangan “KAPTEN KYAI ILYAS” Dalam Mengusir Belanda di Lumajang
- 10 Juli 2018
Sejarah perjuangan bangsa mempunyai motivasi yang luar biasa bagi suatu bangsa untuk terus berjuang mengisi kemerdekaan dengan semangat kebangsaan yang telah diperjuangkan sebelumnya oleh para pahlawan kusuma bangsa. Semangat keteladanan para pejuang harus diwarisi oleh generasi muda demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa dan negara. Jiwa nasionalisme harus muncul untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan, para pahlawan di Lumajang telah memberikan suatu teladan yang berupa keikhlasan untuk berjuang tanpa memperhitungkan harta benda, keluarga, tempat tinggal, bahkan keselamatan jiwa raganya sendiri. Keteladanan ini telah ditunjukkan oleh para pahlawan kita, khususnya Kapten Kyai Ilyas yang besar jasanya dalam mengusir Belanda di Lumajang. perjuangan Kapten Kyai Ilyas patut diapresiasi karena beliau berjuang berangkat dari seorang petani desa yang bukan apa-apa, bahkan beliau ikhlas mengabdikan diri untuk berjuang dimedan pertempuran. 
 
Ketokohan Kapten Kyai Ilyas
Kapten Kyai Ilyas merupakan putera daerah Lumajang, beliau anak desa yang lahir di Desa Uranggantung Kecamatan Sukodono Lumajang. kemudian menikah di dusun Galingan Desa Boreng, Kecamatan Lumajang dan beliau dikarunia 4 orang anak yaitu 3 putera dan 1 puteri. di dusun Galingan ini beliau dikenal sebagai seorang Kyai karena setiap hari mengajar ngaji pemuda di dusun tersebut, selain itu beliau dalam kesehariannya bertani dan membuka toko pracangan yang menjual sembako, Kyai Ilyas dikenal sebagai seorang yang dermawan karena beliau sering memberikan sembako berupa beras atau jagung kepada orang yang membutuhkan.
 
Nama Kapten Kyai Ilyas tidak asing lagi bagi masyarakat Lumajang. beliau disamping dikenal sebagai seorang Kyai yang dermawan juga dikenal sebagai pejuang dan tentara. Kapten Kyai Ilyas adalah seorang komandan kompi Hizbullah, dalam merekrut santri-santrinya untuk ikut berjuang beliau memberi memotivasi dengan kata-kata “Jemputlah surgamu di pertempuran karena itu jalanmu untuk bertemu Sang Khalik” dengan demikian keberanian para pejuang menjadi luar biasa, sama sekali tidak takut mati.
 
Masuknya Belanda ke Lumajang
Pada tanggal 21 Juli 1947 merupakan awal dilaksanakannya Agresi Militer Belanda I di Indonesia. Pasukan Marinir Belanda berhasil mendaratkan kapalnya di Pantai Pasir Putih Situbondo dan Pantai Meneng Banyuwangi. Pada tanggal itu pula pasukan Belanda terus melakukan pendudukan di Situbondo dan Asembagus, sedangkan induk pasukannya melakukan pendudukannya di Bondowoso. Pasukannya terus diarahkan ke Probolinggo dan dalam waktu yang singkat sudah masuk ke Leces dan selanjutnya mengarah ke selatan menuju Lumajang.
 
Sehingga pada malam hari sekitar pukul 20.00 WIB Asisten Wedana (Camat) Ranuyoso yaitu Tjokrosoedjono berniat untuk melakukan inspeksi di perbatasan Lumajang-Probolinggo. Akan tetapi dihadang oleh pasukan marinir Belanda dan dihujani dengan tembakan peluru sehingga gugurlah Tjokrosoedjono. Beliau merupakan korban pertama dari kalangan sipil. Meskipun demikian perlawanan masih dilakukan untuk menghadang laju pasukan Belanda yang bergerak menuju Lumajang. bantuan datang dari Kapten Soewandak beserta pejuang yang lainnya sehingga Kapten Soewandak memerintahkan untuk menebang pohon asam di tepi jalan disepanjang perbatasan. Akan tetapi usaha ini tidak berarti bagi pasukan Belanda sehingga dengan mudah dapat diatasi dan pasukan Belanda semakin gencar untuk menduduki Lumajang. akhirnya keesokan harinya pada tanggal 22 Juli 1947 pukul 07.00 WIB, pasukan Belanda sudah memasuki wilayah Lumajang dengan diawali datangnya pesawat Belanda yang terbang rendah diatas Kota Lumajang. tidak lama berselang terdengarlah tembakan-tembakan pertanda datangnya penjajah lama di Lumajang.
Perjuangan Kyai Ilyas dalam Agresi Militer Belanda I
 
 
 
Mushola Tempat Kyai Ilyas Mengajar Ngaji di Dusun Galingan
 
Dalam menyusun kekuatan untuk mengusir Belanda di Lumajang, para pemuda maupun orang tua membentuk Laskar Hizbullah dan Laskar Sabilillah. Pemimpin Sabilillah umumnya adalah kyai-kyai yang mempunyai semangat tinggi dalam membela negara. Seperti yang sudah direncanakan, pasukan Hizbullah dan Sabilillah melakukan konsolidasi di Pondok Pesantren Pulosari dan Gambiran. Hasil konsolidasi tersebut menempatkan Kompi Kyai Ilyas bermarkas di Gambiran dengan jumlah anggota 100 orang. Keberadaan pasukan Hizbullah di Galingan diketahui oleh Belanda sehingga Belanda melakukan penyerangan ke Galingan. Pasukan Kapten Kyai Ilyas kemudian melakukan penghadangan dan menyerang dari sebelah timur Sungai Boreng sementara pasukan Belanda berada di sebelah baratnya. Maka terjadilah pertempuran antara pasukan Belanda dan pasukan Kapten Kyai Ilyas yang kedudukannya masing-masing bersebrangan sungai antara timur dan barat sungai, karena kekuatan tidak seimbang akhirnya pasukan Kapten Kyai ilyas bergeser ke arah timur dengan wilayah operasi meliputi Yosowilangun, Kencong Jember dan daerah sekitarnya dengan markasnya di Meleman. Setelah sampai di Yosowilangun Kapten Kyai Ilyas bergabung dengan Kompi Soekartijo untuk melakukan penyerangan dengan melempar granat ke arah musuh yang sedang tidur nyenyak. Pertempuranpun terjadi tak terelakkan.
 
Untuk menghindari sergapan Belanda yang semakin intensif ke daerah timur dan melakukan serangan balasan, maka pada suatu malam pasukan Kapten Kyai Ilyas bergerak meninggalkan desa Meleman (markasnya) melintasi sungai Bondoyudo. Ternyata betul Belanda bergerak menuju Desa Cakru dan akhirnya terjadi pertempuran antara Belanda dan pasukan Kapten Kyai Ilyas, karena Belanda tidak menguasai medan akhirnya pasukan Belanda mundur kearah Kencong. Keesokan harinya ada loporan bahwa Belanda dengan kekuatan besar akan mengadakan serangan balasan dari segala arah baik dari Meleman, Keting dan Jombang. Pasukan Kapten Kyai Ilyas benar-benar terjepit maka yang dilakukan adalah menghindar dan bersembunyi di kebun singkong, perlawananpun tidak dilakukan karena disamping kekuatan tidak seimbang juga “ngeman” penduduk sekitar nantinya banyak yang akan menjadi korban.
 
Keesokan harinya setelah keadaan dianggap aman Kapten Kyai Ilyas memerintahkan pasukannya untuk bergerak menuju Penanggal, perjalananpun dilakukan menuju ke desa Penanggal dengan jarak 40 km ditempuh selama 3 hari. Rupanya kedatangan pasukan Kapten Kyai Ilyas diketahui Belanda yang berkedudukan di Senduro, sehingga pada pukul 07.00 pagi Belanda melakukan penyerangan terhadap pasukan Kapten Kyai Ilyas yang berada di Penanggal. Pertempuranpun terjadi takterelakkan.
 
Gugurnya Kapten Kyai Ilyas
Pada tanggal 2 April 1949. Pasukan Kapten Kyai Ilyas berada di Dusun Ledok Desa Banjarwaru. Serdadu Belanda mencium kehadiran pasukan Kapten Kyai Ilyas ini sehingga Belanda menyusun strategi perang yang lain dari biasanya. Tepat tanggal 9 April 1949, pagi-pagi terjadi pertempuran antara Belanda dengan regu Muchtar yang ada di Desa Babaan. Maka seluruh pasukan Kapten Kyai Ilyas disiap siagakan. Ternyata pagi itu Belanda mengerahkan serdadunya dalam jumlah besar sebagian dari mereka menggunakan seragam hitam-hitam. Hal ini dilakukan dalam rangka mengelabuhi rakyat. Belanda melakukan tembakan dari segala arah. Pasukan Kapten Kyai Ilyas benar-benar dalam keadaan terkepung dari segala arah dan tidak ada jalan lain selain bertempur habis-habisan. Pada saat pertempuran terjadi Kapten Kyai Ilyas melihat seorang serdadu Belanda yang terluka kemudian Kapten Kyai Ilyas berlari merampas senjata otomatis yang terlepas dari tangan serdadu Belanda tersebut, namun takdir ilahi bagi Kapten Kyai Ilyas. Sebelum beliau sempat mengambil senjata otomatis lawan. Beliau diberondong peluru dari segala arah. Paha kanan dan pusarnyapun terluka parah terkena tembakan musuh.
 
Segera beberapa orang mengambil Kapten Kyai Ilyas. Sebagian ada yang melindunginya dengan tembakan-tembakan gencar kearah musuh. Tetapi Kapten Kyai Ilyas menyampaikan pesan kepada Anas dengan disaksikan oleh beberapa orang anggota yang menggotongnya. “Kepadamu Nas pimpinan pasukan ini saya serahkan, lawan terus musuh disekitarmu ini!” Lailaha illallah Muhammadurrosululloh ! wafatlah beliau sebagai syahid di medan pertempuran. Inna Lillahi wa inna ilaihi roji’un. Jenazahnya segera disembunyikan dengan ditutup dedaunan. Pertempuran tetap berlangsung tanpa berhenti walaupun ada yang wafat, hingga sore. Setelah serdadu Belanda mengundurkan diri ke kota maka jenazah Kapten Kyai Ilyaspun segera dimakamkan dengan segala penghormatan di Dusun Ledok Desa Banjarwaru dengan upacara yang dipimpin oleh Kyai Sudja”.
 
Monumen Kapten Kyai Ilyas
 
Untuk menghargai jasa Kapten Kyai Ilyas bersama pasukannya pemerintah mendirikan monumen di Dusun Ledok Desa Banjarwaru Kecamatan Lumajang, tepatnya berada di tengah-tengah persawahan. Monumen Kapten Kyai Ilyas dibangun tahun 1975 dan diresmikan oleh Bupati Lumajang Bapak Soewandi, alasan didirikan monumen tersebut di dusun Ledok karena daerah ini merupakan tempat pertempuran terakhir Kapten Kyai Ilyas bersama pasukannya, serta di dusun ini pula tempat gugurnya Kapten Kyai Ilyas. Selain itu perhatian pemerintah terhadap perjuangan Kapten Kyai Ilyas juga dibuktikan dengan direhapnya mushola tempat Kapten Kyai Ilyas dulu mengajar ngaji dan menggembleng santri-santrinya sebagai pejuang. Tak cukup disitu, pemerintahpun mengabadikan nama Kapten Kyai Ilyas sebagai nama jalan dijantung Kota Lumajang (Barat Adipura). Monumen dan mushola Kapten Kyai Ilyas kini oleh pemerintah ditetapkan sebagai salah satu Cagar Budaya Kabupaten Lumajang berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2014 tentang pelestarian Cagar Budaya.
 
Sumber: http://www.d-onenewslumajang.com/2016/08/perjuangan-kapten-kyai-ilyas-dalam.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya