Alat Musik
Alat Musik
Cerita Rakyat Jawa Timur Situbondo
Sejarah Joko Jumput
- 12 Juli 2018

oko jumput adalah salah satu legenda yang ada di surabaya. Kalau kita jalan jalan ke sekitar jalan praban pasti kita bisa menemui makam Joko Jumput ini. Di daerah praban ini makam Joko Jumput ini sangat mudah untuk dituju karena letaknya yang berada di pinggir jalan utama praban. Menurut informasi Joko Jumput ini adalah misanan dari Joko Berek atau yang biasa dikenal orang surabaya dengan nama Sawunggaling.

Ayah Joko Jumput dari Mataram sedangkan ibunya dari Praban Kinco yang kelak dikenal orang sebagai mbok rondo praban Kinco. Ibu Joko Jumput dikenal sebagai pembuat jamu. Di daerah praban pernah diketemukan sebuah lesung dan pipihan untuk membuat jamu, dan kedua benda ini diyakini orang sebagai barangh peningggalan Mbok Rondo Praban Kinco. Memang berabad abad kemudian didaerah ini ada penjual jamu yang terkenal konon katanya sakit apa saja kalau minum jamu di sini pasti akan sembuh penyakitnya.

Salah satu kisah yang terkenal dari legenda Joko Jumput adalah kisah Sayembara yang diadakan oleh KusumaningAyu Purbawati putri dari Adipati Jayengrono II. Di mana dalam Babad Surabaya diceritakan bahwa ada dua orang pemuda yang ingin meminang Purbawati. Yang pertama adalah putra bupati Sampang yaitu Raden Situbondo. Tubuhnya memang cacat tetapi jangan ditanya soal kesaktian, Raden Situbondo ini kesaktianya luar biasa.

Yang kedua yang ingin meminang adalah Putra Bupati Kediri Raden Joko truno. Dialamar dua pemuda putra bupati membuat sulit membuat keputusan akhirnya Purbati berkonsultasi dengan ayahnya lantas ia mengadakan sayembara. Mengingat wilayah kadipaten Surabaya yang masih sempit dan dikelilingi hutan belantara pada waktu itu, maka bagi siapa saja yang mampu mbabat alas sebanyak – banyaknya untuk diajadikan pemukiman penduduk dialah yang akan dijadikan suami oleh dewi Purbawati. Untuk Raden Situbondo hal ini bukanlah hal yang sulit mengingat akan kesaktianaya. Dengan mudah ia membabat alas Surabaya. Meskipun begitu wilayah hutan disekitar kadipaten Surabaya terkenal sangat menyeramkan pada waktu itu. Tidak hanya binatang buas akan tetapi hutan Surabaya juga terkenal sebagai tempat jin buang anak. Ada beberapa kisah yang menarik dari Raden Situbondo ketika ia mbabat alas di hutan Surabaya diantaranya adalah saat ia bertemu dengan singa jadi – jadian yang berasal dari kerajaan Jin – Trung. Keduanya bertarung dan akhirnya singa jadi jadian itu kalah dan mengaku takluk pada Putra bupati Sampang tersebut. Setelah kejadian tersebut penduduk setempat memberikan nama Simo Katrungan. Nama Simo berasal dari bahasa jawa Singa sedangkan Katrungan diambil dari Jin – Trung.

Di tengah berdirinya gedung menjulang di Kota Surabaya, terdapat sejumlah makam yang hingga kini masih bertahan. Makam-makam ini tak lekang oleh waktu, ataupun terimbas oleh aksi penggusuran seperti halnya pedagang kaki lima.

Mungkin banyak yang tak tahu makam siapa sebenarnya yang masih bertahan di tengah hiruk pikuknya kota Surabaya. Salah satu makam itu adalah makam Joko Jumput.

Siapa pula itu Joko Jumput? Anda jangan pernah mengaku orang Surabaya jika tidak tahu ada banyak makam di tengah kota yang diyakini sebagai pendiri Kota Pahlawan. Makam itu adalah makam Joko Jumput yang berada di Jalan Praban, Surabaya.

Komplek makam yang kini diapit oleh pertokoan dan perkampungan itu dipercaya oleh warga sekitar merupakan makam yang keramat dan suci.

Menurut juru kunci makam, Abdul Gofar Baidowi, di dalam komplek makam itu sendiri terdapat 4 makam. Keempat makam itu adalah makam Joko Jumput dan ibu angkat dari Joko Jumput yang bernama Rondo Prabankinco. Lalu makam Putri Purbowati yang diketahui sebagai istri Joko Jumput. Putri Purbowati adalah anak raja pertama Surabaya Adipati Jayengkrono. Sedangkan makam satunya lagi adalah makam ibu kandung Joko Jumput.

Selain makam, di dalam komplek juga terdapat alat yang digunakan untuk membuat ramuan jamu yang digunakan oleh Ibu Joko Jumput semasa hidupnya yang masih tersimpan rapi di dalam makam.

Abdul bercerita, perkampungan tersebut hingga kini disebut dengan gang Kinco. Nama Kinco diambil dari nama Ibu Joko Jumput. Konon semenjak pertama kali datang ke Surabaya, Joko Jumput dengan Ibunya sudah tinggal di kawasan tersebut yang kini dikenal dengan Jl Praban.

Joko Jumput adalah seorang anak raja Mataram yang berusaha menutup jatidirinya sebagai pangeran di Surabaya. Makanya tak heran jika di sekitar makam itu masih kental dengan hal yang berbau magis.

Kenapa bisa disebut berbau mistis? Sebab dulu pernah terjadi kebakaran yang melalap habis pertokoan yang berada di samping makam, namun anehnya makam tersebut tidak ikut terbakar. Sejak saat itu, warga menganggap makam itu “sakti” dan keramat.

Dan warga yang tinggal di perkampungan Praban Gang Kinco mempercayai jika tiap Jumat malam arwah Joko Jumput sering melakukan inspeksi.*ajisurya

Sumber: https://cakranusantara.wordpress.com/2012/10/31/sejarah-joko-jumput/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline