×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Motif Batik

Elemen Budaya

Motif Kain

Provinsi

Jawa Tengah

Asal Daerah

Kota Salatiga

Batik Plumpungan

Tanggal 14 Aug 2018 oleh OSKM18_16818176_Edmunda Easta Sandra Pradana. Revisi 12 oleh Fandy Aprianto pada 18 May 2020.

Batik Plumpungan merupakan salah satu produk batik yang berasal dari Kota Salatiga. Motif dasar batik tersebut terinspirasi dari susunan batu besar dan batu kecil Prasasti Plumpungan, yaitu prasasti yang dianggap sebagai cikal bakal berdirinya Kota Salatiga. Adapun pencipta dari motif batik ini adalah Bambang Pamulardi yang berstatus sebagai salah satu PNS (Pegawai Negeri Sipil) Kota Salatiga.

Pencipta

Batik Plumpungan merupakan salah satu warisan budaya takbenda Indonesia dan karya seni kontemporer. Motif batik ini diciptakan pada tanggal 23 Juli 2004 oleh seorang PNS bernama Bambang Pamulardi dan dipublikasikan pada tahun 2005 di harian Jawa Pos. Motif tersebut terinspirasi dari susunan batu pada Prasasti Plumpungan, yaitu prasasti berangka tahun 672 Saka atau 750 Masehi yang ditulis dengan huruf Jawa Kuno serta menggunakan bahasa Sanskerta. Prasasti itu berada di Dukuh Plumpungan, Kelurahan Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Adapun Bambang sendiri merupakan warga Dusun Klasemen, Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, yang juga mendirikan Pusat Kerajinan Tangan Batik Plumpungan.

Pada saat ini, batik tersebut telah digunakan oleh beberapa instansi yang berada di lingkup pemerintahan Kota Salatiga. Para PNS di kota itu menggunakan batik Plumpungan setiap hari Kamis. Sampai tahun 2020, batik Plumpungan terus diusulkan agar menjadi salah satu muatan lokal dalam kurikulum pembelajaran, mulai dari bangku SD (Sekolah Dasar) hingga SMA (Sekolah Menengah Atas) di Kota Salatiga. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya pelestarian batik sebagai warisan budaya takbenda Indonesia.

Motif

Tidak semua batik bermotif tradisional dan berwarna tua, seperti halnya batik Plumpungan yang bergaya kontemporer dan berwarna cerah. Ciri khas dari batik ini adalah motifnya yang memiliki kesamaan bentuk dasar dengan Prasasti Plumpungan, yang terdiri dari satu batu besar dan satu batu kecil berbentuk agak melonjong dalam satu kesatuan pakem. Motif batik tersebut semula masih terbatas hanya lima macam, yaitu Selo Giri, Kupu-Kupu, Kencono Sekar Plumpungan, Sekar Seling Pereng, dan Selo Temata. Namun, seiring dengan meningkatnya kreativitas para pengrajin batik, motifnya semakin beragam tanpa meninggalkan pola dasar berupa bulatan kecil dan bulatan besar. Melalui pakem motif itulah muncul berbagai ragam motif batik Plumpungan yang dibentuk menyerupai kupu-kupu, ikan, kura-kura, dan lain sebagainya.

Adapun ragam lain dari motif batik ini antara lain motif Bayang-Bayang, motif Plumpungan, motif Cempaka Mekar, motif Diana Nugroho, motif Eko Peksi, motif Gendongan, motif Genggong, motif Iwak-Iwakan, motif Jagad Plumpungan, motif JM, motif Karangpete, motif Kawung Plumpungan, motif Kembang Srengenge, motif Kenyo Kasmaran, motif Kipas Plumpungan, motif Kupu-Kupu, motif Kuping Gajah, motif Lereng Dersana, motif Lereng Kemiri, motif Manggu Bentik, motif Manggu Jajar, motif Merak Plumpungan, motif Monggo Mumet, motif Palang Sekar Arum, motif Pereng Setro, motif Purnoboyo, motif Plumpungan Kusuma, motif Redi Agung, motif Rossa, motif Selo Argomulyo, motif Selo Giri, motif Selo Sidorejo, motif Selo Sidomukti, motif Selo Temata, motif Selo Tingkir, motif Selotigo, motif Semut Giring, motif Semut Jajar, motif Sido Gandrung, motif Selo Pury, motif Srir Astu, motif Singgi, motif Swiwi Banyak, motif Tunggak Semi, dan motif Waturumpuk Plompongan.

Sumber:

Ken Widyatwati, (September 2015). "Prasasti Plumpungan Sebagai Ikon Batik Kota Salatiga serta Dampaknya bagi Peningkatan Ekonomi dan Pariwisata". Humanika. 21 (1). ISSN 1412-9418.

Motif dasar batik Plumpungan.
Pola dasar batik Plumpungan sebagai isen-isen.
Batik Plumpungan.
Motif Parang Plumpungan.

DISKUSI


TERBARU


ASAL USUL DESA...

Oleh Edyprianto | 17 Apr 2025.
Sejarah

Asal-usul Desa Mertani dimulai dari keberadaan Joko Tingkir atau Mas Karebet atau Sultan Hadiwijaya yang menetap di Desa Pringgoboyo, Maduran, Lamong...

Rumah Adat Karo...

Oleh hallowulandari | 14 Apr 2025.
Rumah Tradisional

Garista adalah Rumah Adat Karo di Kota medan yang dikenal sebagai Siwaluh Jabu. Rumah adat ini dipindahkan dari lokasi asalnya di Tanah Karo. Rumah A...

Kearifan Lokal...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenga...

Mengenal Sejara...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Pura Lempuyang merupakan salah satu tempat persembahyangan umat hindu Bali tertua dan paling suci di Bali. Terletak di lereng Gunung Lempuyang, di Ka...

Resep Layur Bum...

Oleh Masterup1993 | 24 Jan 2025.
Makanan

Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...