×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Makanan

Elemen Budaya

Makanan Minuman

Provinsi

Lampung

Sayur Pisro - Lampung - Lampung

Tanggal 20 Feb 2018 oleh Naufalrasyid .

Pisro adalah masakan khas lampung dari olahan ikan yang kerap menemani jamuan makan masyarakat Lampung Pepadun. Lampung Pepadun adalah etnis Lampung yang menggunakan dialek 'O'. Ini merujuk pada kata Nyou (apa) dalam pembagian Bahasa daerah Lampung menurut DR. Van Royen.

Di sini letak masalahnya. Sayur pisro ternyata lebih me-lokal dari sekadar lokal. Walaupun berasal dari Lampung, tidak semua bagian Provinsi Lampung mengenalnya. Kuliner nan langka ini hanya terkenal di daerah yang berdialek 'O', antaranya penutur aksen (logat) Abung yang berdomisili di Lampung Utara, Lampung Tengah dan Lampung Timur, serta penutur aksen Menggala, yang berdomisili di Tulang Bawang dan Tulang Bawang Barat.

 Menggala merupakan tempat 'si pisro' berasal. Tempo dulu, masyarakat menggunakan ikan betok dan tembakang sebagai bahan utama. Ikan jenis tersebut memiliki rasa gurih yang khas, berdaging tebal dan bertekstur padat.

Sayur pisro memiliki paduan rasa asam, pedas, manis dan gurih. Sama halnya dengan karakter masakan bangsa maritim di kawasan Asia Tenggara pada umumnya. Hanya saja rasa gurih sayur ini berasal dari terasi ikan. Berbeda dengan kebanyakan masakan Melayu yang menggunakan ebi atau terasi udang untuk mendongkrak rasa gurih.

Selain terasi, ikan bakar dalam kuah berbumbu kental menjadi pemain utama di balik rasa gurih sayur pisro. Rasa manis sekaligus pembentuk warna coklat kuah berasal dari gula aren yang digiling bersama bumbu. Irisan bawang merah menambah kedalaman rasa saat kuah kental dihirup. Penggunaan cabai yang berlimpah menjadikan sayur ini cocok bagi penggila pedas

Cara Membuat:

Sediakan bahan berikut:

1 ekor ikan ukuran 8 ons.
Jika sulit menemukan ikan Betok dan tembakang, pilih jenis ikan Nila, Gurame, atau ikan Bandeng.
1/2 sendok makan asam jawa. Buang bijinya.
8 buah cabai merah.
10 buah cabai rawit.
5 buah cabai hijau.
8 siung bawang merah.
1 buah jeruk nipis ukuran kecil.
1 buah jeruk kunci.
1 buah tomat.
1 potong gula aren. Dapat juga menggunakan gula merah biasa.
garam secukupnya.
350 ml air.
1 1/4 sendok makan terasi ikan yang telah dibakar. Dapat juga menggunakan terasi udang.
Sedikit penyedap rasa. Bila ingin menghindari MSG Anda dapat menggantinya dengan bubuk jamur, banyak tersedia di Toserba. Hindari penggunaan kaldu ayam, atau sapi, sebab akan menyamarkan rasa ikan.
 
Cara Mengolah:
 
Bersihkan sisik ikan, buang kotorannya, dan belah menjadi dua bagian. Jika sulit cukup sayat dua sisi badan ikan di punggung, tengah dan atas ekor. Tujuannya agar bumbu meresap ke dalam daging.
 
Peras jeruk nipis, bubuhi sedikit garam, giling dua siung bawang merah. Aduk merata ketiga bumbu tadi, lalu baluri di bagian dalam dan luar ikan. Diamkan selama 10 menit agar bumbu meresap.Kemudian panggang ikan dengan bara arang atau tempurung kelapa. Setelah matang merata angkat dan sisihkan ikan.
 
Mengolah bumbu:
 
Bakar tiga siung bawang merah. Setelah matang merata, kupas kulitnya. Giling kasar bawang merah bersama 6 cabai rawit, 8 cabai merah, 1/2 potong gula aren, terasi ikan yang telah dibakar, dan asam jawa. Masukan bumbu giling ke dalam mangkuk besar.
 
Rebus air hingga mendidih, lalu tuang ke dalam mangkuk yang berisi bumbu. Aduk perlahan hingga bumbu tercampur sempurna bersama air panas.
 
Penyajian:
 
Masukkan ikan bakar ke dalam mangkung yang berisi larutan bumbu. Iris cabai hijau, iris tomat, iris 4 cabai rawit, iris 3 siung bawang merah.
 
Masukan ke dalam sayur. Terakhir, potong jeruk kunci, peras dan masukan bersama kulitnya. Aduk perlahan sayur agar asam jeruk tercampur merata.
 
Pisro, sayur khas Lampung Pepadun siap disajikan.
 
 

Alamat Penjual:

Kaya Rasa Resto

Jalan Gatot Subroto No.36 Pahoman, Bandar Lampung

 
 
Sumber: http://www.jejamo.com/pisro-masakan-khas-lampung-nan-langka.html

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...