YO.... Baik lagi..
Saatnya makan lagi.. kali ini kita akan makan masakan tradisional dari D.I. Yogyakarta
Bagi penggemar masakan tradisional Indonesia, ada satu lagi masakan khas menarik yang kali ini berasal dari daerah Gunung Kidul, D.I. Yogyakarta. Masakan yang sederhana tapi bisa membuat selera makan berlipat saat dipadukan dengan nasi hangat, namanya adalah sayur lombok ijo. Disebut demikian karena Lombok ijo atau cabai hijau memang menjadi komponen utama dari masakan ini. Akan tetapi itu bukan satu-satunya bahan yang digunakan. Bahan lain yang juga wajib hadir adalah tempe. Cabai hijau diiris tipis-tipis, tempe juga dipotong-potong kecil memanjang atau segi empat tipis, lantas mereka dimasak dengan santan.
Tak perlu khawatir kalau yang tidak suka pedas. Yang digunakan adalah cabai besar sehingga rasa pedasnya tidak akan terlalu berlebihan meski namanya sayur lombok atau sayur cabai. Meski begitu anda tetap bisa menyesuaikan tingkat kepedasan sesuai selera dengan mengatur proporsi penggunaan cabai besar dan cabe rawit. Di Gunung Kidul, sayur ini biasa disajikan dengan nasi merah. Tentu ini adalah menu yang sangat pas bagi para vegetarian atau vegan. Ternyata memasak menu untuk vegetarian tak selalu harus berpatokan dengan menu-menu Barat. Kalau mau mengeksplorasi lebih jauh, ada banyak juga kuliner nusantara yang berbahan dasar non hewani, bahkan bisa jadi lebih unggul dalam hal rasa.
Berikut ini adalah resep Sayur Lombok Ijo :
Bahan:
– Tempe 250 gr. Potong kecil-kecil memanjang
– Petai 150 gr (opsional, kalau tidak suka bisa ditinggalkan). Potong-potong kecil.
– Santan encer 500 ml
– Santan kental 100 ml)
Bumbu:
– Bawang putih 5 siung
– Bawang merah 5 siung
– Cabai hijau besar 10 buah. Iris kecil memanjang
– Cabai rawit 8 buah. Iris kecil memanjang
– Lengkuas 1 ruas jari
– Daun salam 2 lembar
– Serai 2 batang
– Garam dan gula pasir secukupnya
– Gula merah secukupnya
Cara membuat:
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang