×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Ritual Pernikahan

Provinsi

Jawa Timur

Asal Daerah

Banyuwangi

Saulak

Tanggal 04 Jan 2019 oleh Aze .

Seorang perempuan setengah baya menggunakan kerudung terlihat menata beberapa bunga diatas nampan yang diletakkan di atas lantai. Dia juga menyiapkan beberapa "colok" yang terbuat dari bambu, dibalut dengan kemiri yang dihaluskan dan dicampur dengan minyak.

Nantinya saat Saulak dimulai, colok akan dibakar. Perempuan yang bernama Lilik Dahlia disebut Passili yang akan memimpin upacara adat Saulak di kalangan Suku Mandar yang tinggal di Banyuwangi.

"Menjadi Passili adalah keturunan. Dulu ibu saya sekarang saya," kata Lilik.

adat Saulak harus dilakukan kepada pasangan yang akan menikah yang salah satunya adalah keturunan suku Mandar. Sebelum Saulak dimulai, keluarga calon mempelai akan membuat lingkaran dan beberapa sesaji disiapkan antara lain bunga tiga rupa, "colok" yang telah dibakar, tumpukan baju serta tumpeng kecil dengan pisang yang diletakkan di nampan.

sesaji tersebut termasuk beberapa jenis minyak yang digunakan harus dibuat oleh perempuan yang sudah menapouse. Kemudian calon pengantin perempuan dipanggil dan diminta tidur ditengah lingkaran keluarga dan kerabat yang hadir saat adat Saulak.

Sebuah payung dibuka tepat diatas calon pengantin yang sudah tidur terlentang. Tidak ketinggalan sebuah tombak juga dipegang bersebelahan dengan payung. Lilik kemudian membaca doa-doa dan memegang telur yang dilumuri minyak yang kemudian dioleskan dibeberapa bagian tubuh Putri Cempaka seperti di dahi, belakang leher, tangan, perut dan kaki.

Setelah itu tumpukan kain dan baju diletakkan di atas wajah sang pengantin, lalu dipegang secara bergantian oleh kerabat yang hadir dan duduk melingkar sebanyak tiga kali putaran. Setelah tumpukan baju, hal yang sama juga dilakukan pada bunga tiga rupa serta colok yang sudah dibakar.

Terakhir adalah tumpeng kecil serta pisang yang kemudian diletakkan di atas perut pengantin perempuan setelah diputar tiga kali. Passili kemudian mencoba untuk mengangkat nampan namun terlihat kesulitan dan nampan yang berisi sesaji tetap menempel tepat diatas perut pengantin perempuan.

Ia kemudian meminta kepada ayah kandung calon pengantin perempuan untuk menarik nampan tersebut dari atas perut.Dengan perlahan, ayah kandung calon pengantin perempuan berusaha melepas nampan dari atas perut anaknya namun gagal. Kemudian ibu kandung calon pengantin juga diminta untuk melakukan hal yang serupa. Raut wajah lega terlihat ketika nampan yang menempel diatas perut calon pengantin perempuan berhasil dilepas oleh ibu kandungnya.

Biasanya, kata Lilik, ada beberapa syarat yang diajukan agar nampan mau lepas dari atas perut seperti harus disediakan cincin atau benda-benda lain.Ketika saulak ada yang minta yang mengangkat nampan orang yang sedang lewat depan rumah. Padahal tidak saling kenal. Ada yang minta disediakan cincin. Selama adat Saulak, akan ada seorang laki-laki yang memutar bagian bawah dua gelas hingga mengeluarkan bunyi-bunyian khas sebagai syarat agar upacara berjalan dengan lancar.

Setelah Saulak dilakukan pada calon pengantin perempuan, dilanjutkan pada calon pengantin pria dengan proses yang sama. Nampan yang menempel di perut calon pengantin pria digeser dengan mudah oleh ayah kandungnya yang hadir pada adat Saulak.

Saulak asalah salah satu adat yang masih dilestarikan oleh masyarakat Banyuwangi yang masih memiliki darah keturunan Mandar. Saat ini ada sekitar 500 kepala keluarga Suku Mandar yang menyebar di wilayah Kabupaten Banyuwangi dan mayoritas tinggal di daerah pesisir. Selain Saulak, ada yang masih dijalankan oleh warga suku Mandar yang ada di Banyuwangi adalah melarung sesaji saat ada kejadian yang berkaitan dengan siklus kehidupan.

SUmber : https://travel.kompas.com/read/2017/04/29/213000027/saulak.tradisi.pra-nikah.nan.mistis.suku.mandar.di.banyuwangi

DISKUSI


TERBARU


ANALISIS FENOME...

Oleh Keishashanie | 21 Apr 2024.
Keagamaan

Agama Hindu Kaharingan yang muncul di kalangan suku Dayak sejak tahun 1980. Agama ini merupakan perpaduan antara agama Hindu dan kepercayaan lokal su...

Kue Pilin atau...

Oleh Upikgadangdirantau | 20 Apr 2024.
Kue Tradisional

Kue pilin atau disebut juga kue bapilin ini adalah kue kering khas Sumatera Barat.Seperti namanya kue tradisional ini berbentuk pilinan atau tamb...

Bika Panggang

Oleh Upikgadangdirantau | 20 Apr 2024.
kue tradisional

Bika Panggang atau bisa juga disebut Bika bakar merupakan salah satu kue tradisional daerah Sumatera Barat. Kue Bika ini sangat berbeda dengan Bika...

Ketipung ngroto

Oleh Levyy_pembanteng | 19 Apr 2024.
Alat musik/panjak bantengan

Ketipung Ngroto*** Adalah alat musik seperti kendang namun dimainkan oleh dua orang.Dalam satu set ketipung ngroto terdapat 2 ketipung lanang dan we...

Rek Ayo Rek

Oleh Annisatyas | 19 Apr 2024.
Seni

Lagu Rek Ayo Rek adalah salah satu lagu asli Surabaya. Lagu ini diciptakan dengan bahasa khas "Suroboyo-an" oleh Is Haryanto. Rek Ayo Rek j...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...