Seorang perempuan setengah baya menggunakan kerudung terlihat menata beberapa bunga diatas nampan yang diletakkan di atas lantai. Dia juga menyiapkan beberapa "colok" yang terbuat dari bambu, dibalut dengan kemiri yang dihaluskan dan dicampur dengan minyak.
Nantinya saat Saulak dimulai, colok akan dibakar. Perempuan yang bernama Lilik Dahlia disebut Passili yang akan memimpin upacara adat Saulak di kalangan Suku Mandar yang tinggal di Banyuwangi.
"Menjadi Passili adalah keturunan. Dulu ibu saya sekarang saya," kata Lilik.
adat Saulak harus dilakukan kepada pasangan yang akan menikah yang salah satunya adalah keturunan suku Mandar. Sebelum Saulak dimulai, keluarga calon mempelai akan membuat lingkaran dan beberapa sesaji disiapkan antara lain bunga tiga rupa, "colok" yang telah dibakar, tumpukan baju serta tumpeng kecil dengan pisang yang diletakkan di nampan.
sesaji tersebut termasuk beberapa jenis minyak yang digunakan harus dibuat oleh perempuan yang sudah menapouse. Kemudian calon pengantin perempuan dipanggil dan diminta tidur ditengah lingkaran keluarga dan kerabat yang hadir saat adat Saulak.
Sebuah payung dibuka tepat diatas calon pengantin yang sudah tidur terlentang. Tidak ketinggalan sebuah tombak juga dipegang bersebelahan dengan payung. Lilik kemudian membaca doa-doa dan memegang telur yang dilumuri minyak yang kemudian dioleskan dibeberapa bagian tubuh Putri Cempaka seperti di dahi, belakang leher, tangan, perut dan kaki.
Setelah itu tumpukan kain dan baju diletakkan di atas wajah sang pengantin, lalu dipegang secara bergantian oleh kerabat yang hadir dan duduk melingkar sebanyak tiga kali putaran. Setelah tumpukan baju, hal yang sama juga dilakukan pada bunga tiga rupa serta colok yang sudah dibakar.
Terakhir adalah tumpeng kecil serta pisang yang kemudian diletakkan di atas perut pengantin perempuan setelah diputar tiga kali. Passili kemudian mencoba untuk mengangkat nampan namun terlihat kesulitan dan nampan yang berisi sesaji tetap menempel tepat diatas perut pengantin perempuan.
Ia kemudian meminta kepada ayah kandung calon pengantin perempuan untuk menarik nampan tersebut dari atas perut.Dengan perlahan, ayah kandung calon pengantin perempuan berusaha melepas nampan dari atas perut anaknya namun gagal. Kemudian ibu kandung calon pengantin juga diminta untuk melakukan hal yang serupa. Raut wajah lega terlihat ketika nampan yang menempel diatas perut calon pengantin perempuan berhasil dilepas oleh ibu kandungnya.
Biasanya, kata Lilik, ada beberapa syarat yang diajukan agar nampan mau lepas dari atas perut seperti harus disediakan cincin atau benda-benda lain.Ketika saulak ada yang minta yang mengangkat nampan orang yang sedang lewat depan rumah. Padahal tidak saling kenal. Ada yang minta disediakan cincin. Selama adat Saulak, akan ada seorang laki-laki yang memutar bagian bawah dua gelas hingga mengeluarkan bunyi-bunyian khas sebagai syarat agar upacara berjalan dengan lancar.
Setelah Saulak dilakukan pada calon pengantin perempuan, dilanjutkan pada calon pengantin pria dengan proses yang sama. Nampan yang menempel di perut calon pengantin pria digeser dengan mudah oleh ayah kandungnya yang hadir pada adat Saulak.
Saulak asalah salah satu adat yang masih dilestarikan oleh masyarakat Banyuwangi yang masih memiliki darah keturunan Mandar. Saat ini ada sekitar 500 kepala keluarga Suku Mandar yang menyebar di wilayah Kabupaten Banyuwangi dan mayoritas tinggal di daerah pesisir. Selain Saulak, ada yang masih dijalankan oleh warga suku Mandar yang ada di Banyuwangi adalah melarung sesaji saat ada kejadian yang berkaitan dengan siklus kehidupan.
SUmber : https://travel.kompas.com/read/2017/04/29/213000027/saulak.tradisi.pra-nikah.nan.mistis.suku.mandar.di.banyuwangi
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...