×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Legenda

Elemen Budaya

Cerita Rakyat

Provinsi

Nusa Tenggara Barat

Santoana

Tanggal 13 Nov 2018 oleh Hamzahmutaqinf .

Bobo, 14 September 2006Bobo, 14 September 2006Pada zaman dahulu di Pulau Jawa, hiduplah seekor burung cantik bernama Merak.Bulunya mengkilat, berwarna indah. Lehernya panjang jenjang dengan kibasan ekor bagaikan kipas.
Merak yang cantik ini mendengar cerita dari teman-temannya sesama burung.
"Ada seekor burung gagah bernama Santoana. Burung ini tinggal di Pulau Sumbawa.
Hanya burung inilah yang pantas menjadi jodohmu. Kamu cantik dan Santoana
gagah…"
Hampir setiap hari Merak mendengar kata-kata ini dari teman-temanya. Akhirnya,
pada suatu hari, Merak memutuskan untuk mencari Santoana.
Di suatu pagi yang dingin, Merak pun pergi meninggalkan Pulau Jawa, yang ada
di pikirannya hanyalah Santoana yang tampan. Perjalanan Merak memakan waktu
berhari-hari. Beberapa laut dan pulau sudah dilewati.
Ketika ia bertanya pada burung di setiap pulau, jawabannya selalu sama,
"Terbanglah terus! Pulau itu berada agak jauh ke timur."
Jawaban dari para burung itu tidak membuat Merak putus asa. Ia terus terbang,
terbang… sampai akhirnya ia tiba di sebuah pulau yang sangat panjang. Bertanyalah
Merak dengan napas terengah-engah.
"Pulau apakah ini?"
"Ini adalah Pulau Panjang," jawab Camar santun.
"Masih jauhkah tanah Sumbawa?" tanya Merak lagi.
"O, pulau yang terbentang di depan kita itu adalah Pulau Sumbawa.
Mendengar jawaban Camar, Merak pun sangat gembira. Setelah mengucapkan
terima kasih, tanpa merasa lelah dia pun terbang lagi.
Pulau Sumbawa akhirnya berhasil ia pijak. Kini ia tinggal mencari Santoana.
Merak melangkah gemulai di sekitar pantai. Ekornya terkibas, leher jenjangnya
melongok ke kiri dan ke kanan.
Setelah agak lama mengitari pantai bertemulah dia dengan burung hitam besar
yang sedang mencari makan di tepi pantai. Orang Sumbawa menyebutnya
Bongarasang.
Merak mendekat dan menceritakan maksud kedatangannya ke Pulau Sumbawa.
Ia juga bertanya tentang Santoana. Bongarasang sangat terpesona melihat Merak yang
cantik. Timbullah akal liciknya. Bongarasang pura-pura diam dan tertunduk malu.
"Kenapa diam?" tanya Merak tak sabar.
"Aku diam dan malu karena akulah yang kau cari," kata Bongarasang berbohong.
Merak lemas mendengar perkataan Bongarasang.
"Indah kabar daripada rupa," keluhnya kecewa, sebab Bongarasang tidak setampan
yang ia bayangkan.
Akan tetapi, karena sudah niatnya untuk menikah dengan Santoana, akhirnya
Merak menikah dengan Bongarasang yang dianggapnya Santoana.
Waktu pun berlalu. Akhirnya pasangan itu mempunyai anak. Merak dan
Bongarasang berencana mengadakan pesta besar. Bongarasang juga ingin mem-
perkenalkan istrinya yang cantik kepada semua undangan.
Hari pesta pun tiba. Semua undangan berdatangan. Burung tua ketua adat
juga datang. Merak dan anaknya sudah berdandan di tengah ruangan. Semua
tamu memuji kecantikan ibu muda yang berasal dari Pulau Jawa itu. Bongarasang
tersenyum bangga.
Ketika acara gunting bulu untuk keselamatan bayi burung akan dimulai, berkatalah
ketua adat,
"Tunggu sebentar, Santoana belum datang."
Mendengar kata ketua adat itu, seketika wajah Merak berubah merah. Ia sangat
marah kepada suaminya yang telah berbohong. Bongarasang tertunduk takut
Merak menunggu dengan dada berdebar. Seperti apakah gerangan Santoana?
Dari kejauhan, Santoana datang dengan gagahnya. Bulunya indah mengkilat
tertimpa sinar mentari. Suaranya terdengar nyaring. Pinggulnya melenggok dengan
ekor berwarna hijau tua. Berjuntai tertiup angin. Bulu-bulu halus dengan perpaduan
warna yang sangat indah, membungkus badan dan lehernya.
Tiba-tiba Merak terbang meninggalkan keramaian pesta. Hatinya sakit tak terkira
menyangka kalau selama ini dia sudah dibohongi. Sambil menitikkan air mata, ia
melantunkan lagu sedih daerah Sumbawa.
Kulempat let biru do,
Ku buya sanak parana
Kudapat taruna kokoh
(Kulewati beberapa pulau dan samudra, untuk mendapat jodoh yang sepadan,
namun bertemu dengan lelaki pembohong)
Akhirnya Merak meninggalkan Pulau Sumbawa dengan perasaan malu dan
kecewa. Anaknya ikut malu dan bersembunyi di dalam tanah. Sampai sekarang anak
burung itu tetap bersarang di dalam tanah. Namanya Bartong. Santoana kemudian
dikenal dengan nama Ayam hutan.
Menurut cerita, itulah sebabnya burung Merak tidak ada di Pulau Sumbawa sampai
sekarang.
 

Sumber:

http://folktalesnusantara.blogspot.com/2008/12/santoana.html

 

DISKUSI


TERBARU


ASAL USUL DESA...

Oleh Edyprianto | 17 Apr 2025.
Sejarah

Asal-usul Desa Mertani dimulai dari keberadaan Joko Tingkir atau Mas Karebet atau Sultan Hadiwijaya yang menetap di Desa Pringgoboyo, Maduran, Lamong...

Rumah Adat Karo...

Oleh hallowulandari | 14 Apr 2025.
Rumah Tradisional

Garista adalah Rumah Adat Karo di Kota medan yang dikenal sebagai Siwaluh Jabu. Rumah adat ini dipindahkan dari lokasi asalnya di Tanah Karo. Rumah A...

Kearifan Lokal...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenga...

Mengenal Sejara...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Pura Lempuyang merupakan salah satu tempat persembahyangan umat hindu Bali tertua dan paling suci di Bali. Terletak di lereng Gunung Lempuyang, di Ka...

Resep Layur Bum...

Oleh Masterup1993 | 24 Jan 2025.
Makanan

Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...